Indonesia Turun Kelas, Bagaimana Target Jadi Negara Maju Sebelum 2045?

Investor   Kamis, 8 Juli 2021

img

Indonesia turun kelas, bagaimana target jadi negara maju sebelum 2045? jakarta, investor.id - pemerintah memastikan akan tetap mengejar target indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan pdb sekitar us$ 24.000 per kapita dan pdb terbesar ke-5 di dunia. Meskipun bank dunia menurunkan kelas indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah ( lower middle income country ) dari semula negara berpenghasilan menengah ke atas ( upper middle income country ). Deputi bidang koordinasi ekonomi makro dan keuangan kementerian koordinator (kemenko) bidang perekonomian iskandar simorangkir mengatakan bahwa optimisme indonesia masih berpotensi jadi negara maju 2045, disebabkan indonesia memiliki modal dasar yang bagus dan terus melakukan akselerasi reformasi struktural. “indonesia punya modal dasar yang bagus, karena kita telah melakukan reformasi struktural besar dengan mempermudah perizinan dengan undang-undang cipta kerja, menarik investasi,”tuturnya kepada investor daily , kamis (8/7).

Tak hanya itu, ia menyebut kinerja investasi juga diproyeksikan akan semakin tumbuh tinggi setelah pandemi covid-19 berakhir. Hal ini sejalan beragam langkah reformasi struktural yang telah dilakukan pemerintah, selain itu aspek kesehatan yakni pengendalian covid-19 yang akan terus dioptimalkan disertai dorongan untuk pemulihan ekonomi nasional. “seberapa besar (laporan bank dunia) mempengaruhi th 2045 tergantung seberapa cepat indonesia mengatasi covid-19,” ujarnya. Sementara itu dihubungi terpisah, kepala deputi bidang ekonomi kementerian ppn/bappenas, amalia adininggar widyasanti mengungkapkan bahwa target untuk keluar dari middle income trap dan mewujudkan visi indonesia maju tahun 2045 tetap harus dikejar, namun terjadi pergeseran waktu.

Secara rinci, ia menjelaskan bahwa sebelum terjadi pandemi covid-19, dengan pertumbuhan ekonomi secara rata-rata mencapai 5,7%, maka indonesia diperkirakan dapat keluar dari middle income trap sekitar tahun 2036 hingga 2038. Namun dengan adanya pandemi covid-19 kemudian pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh 5,7%, maka indonesia baru akan keluar dari middle income trap sekitar tahun 2041 hingga 2043. “visi indonesia 2045 tetap kita ingin raih, untuk keluar dari middle income trap sebelum tahun 2045,”tegasnya. Lebih lanjut, amalia mengatakan bahwa bappenas sejak bulan februari sudah memprediksi bahwa indonesia akan masuk kembali ke dalam kategori lower middle income.

Hal ini sejalan dengan kontraksi ekonomi sepanjang tahun 2020 tercatat minus 2,07 persen. Adapun bank dunia (world bank) memasukkan indonesia ke negara penghasilan menengah ke bawah, alias lower middle income country. Disebabkan gross national income (gni) per kapita indonesia tahun 2020 turun menjadi us$ 3.870, dari gni per kapita padahal tahun 2019 yang sebesar us$ 4.050. Dalam klasifikasi baru, bank dunia mengkategorikan negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan rentang pendapatan us$1.046-us$4.095 dan kelompok penghasilan menengah ke atas us$4.096-us$12.695.

Sebelumnya, klasifikasi penghasilan menengah ke bawah berada dalam rentang us$1.035-us$4.045 dan menengah ke atas sebesar us$4.046-us$12.535. Butuh 2-3 tahun kembali jadi upper middle income country lebih lanjut amalia menjelaskan bahwa klasifikasi terbaru bank dunia yang mengkategorikan indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah, memiliki dampak negatif yakni pendapatan per kapita mengalami penurunan. Bahkan ia tak menampik bahwa indonesia membutuhkan waktu hingga 2023 untuk bisa kembali masuk kedalam kategori upper middle income country. “indonesia butuh waktu sekitar 2-3 tahun lagi untuk kembali masuk ke dalam upper middle income ,”tegasnya.

Sementara itu ada beberapa sisi positif dari laporan bank dunia yang dapat dijadikan pembelajaran yakni mengingatkan agar semua pihak harus bersama bekerja keras untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 5% tahun 2022 dan 2023. Kedua, dengan status lower middle income, maka indonesia masih eligible untuk memperoleh pinjaman dengan bunga rendah dari lembaga-lembaga internasional. Sehingga ini perlu dioptimalkan pemanfaatannya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. “dengan status lower middle income , indonesia masih eligible untuk memperoleh pinjaman dengan bunga rendah dari lembaga-lembaga internasional, dan ini dapat kita optimalkan pemanfaatannya untuk diarahkan pada proyek-proyek yang dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong growth di atas 5%,”tegasnya.


Baca Juga

0  Komentar