Bolehkah Vaksin Corona Dosis Pertama dan Kedua Beda?

Sinar Harapan   Kamis, 8 Juli 2021

img

Bolehkah vaksin corona dosis pertama dan kedua beda? jakarta - sampai saat ini, sudah ada lima jenis vaksin covid-19 yang disetujui untuk digunakan di indonesia, yaitu sinovac, vaksin covid-19 bio farma, astrazeneca, sinopharm, dan moderna. Dengan banyaknya jenis vaksin ini muncul pertanyaan, bolehkah vaksin dosis pertama dan kedua beda? menanggapi ini, kepala peneliti organisasi kesehatan dunia (who), dr soumya swaminathan mengatakan secara imunologis ini mungkin masuk akal. Tapi, sampai saat ini belum ada data yang cukup untuk bisa merekomendasikan pemberian dua dosis vaksin yang berbeda jenis. Meski begitu, ia mengungkapkan beberapa negara tengah melakukan penelitian terkait pemberian vaksin yang berbeda pada dosis pertama dan kedua.

Namun, untuk menjawab bolehkah vaksin dosis pertama dan kedua beda, dr swaminathan masih menganjurkan untuk mendapatkan jenis vaksin yang sama. "jadi, untuk saat ini dianjurkan untuk mendapat dosis kedua dengan vaksin yang sama dengan dosis pertama," kata dr swaminathan yang dikutip dari laman resmi who, kamis (8/7/2021). Senada dengan dr swaminathan, juru bicara vaksinasi covid-19 kementerian kesehatan dr siti nadia tarmizi juga menganjurkan untuk mendapatkan jenis vaksin yang sama pada dosis pertama dan kedua. Menurutnya, jika menggunakan jenis vaksin yang berbeda akan mempersulit untuk mendeteksi kejadian ikutan pasca imunisasi (kipi).

"susah nanti kalau ada kipi, untuk menentukan kipi ini akibat vaksin yang mana saja," kata dr nadia yang dikutip dari cnn indonesia. Namun, juru bicara vaksinasi covid-19 badan pengawas obat dan makanan (bpom) lucia rizka andalusia memberikan jawaban yang sedikit berbeda soal bolehkah vaksin dosis pertama dan kedua beda. Ia mengatakan penggunaan vaksin dengan jenis yang berbeda masih bisa dilakukan, dengan catatan bahan baku yang digunakan masih sama. Menurutnya, jika menggunakan jenis vaksin dengan bahan dasar yang berbeda akan membuat antibodi tidak terbentuk secara optimal di dalam tubuh.


Baca Juga

0  Komentar