Cegah Kenaikan Berat Badan setelah Lebaran dengan Buah-buahan

Tempo   Jumat, 13 Mei 2022

img

Cegah kenaikan berat badan setelah lebaran dengan buah-buahan ilustrasi wanita menimbang berat badan. Shutterstock.com tempo.co , jakarta - dokter rs sari asih karawaci kota tangerang, fadli ambara, mengatakan buah-buahan bisa jadi alternatif camilan untuk menghindari kenaikan berat badan berlebih pascapuasa dan lebaran. Pasalnya, beberapa buah banyak mengandung serat serta air yang sangat baik untuk kesehatan. "serat memberikan rasa kenyang sehingga kita tidak mudah merasa lapar," kata fadli ambara.

Serat dapat memperlancar saluran pencernaan dan kandungan air dalam buah-buahan dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan dan mineral yang dibutuhkan tubuh. "kadar gula dalam buah-buahan tidak terlalu besar sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh, tentu saja jika tidak dikonsumsi secara berlebihan," ujarnya. Ia menuturkan pada saat orang berpuasa satu bulan penuh terjadi penurunan berat badan akibat kehilangan lemak karena saat berpuasa dengan rata-rata berdurasi 12-16 jam tubuh banyak menggunakan cadangan energi, termasuk lemak sebagai bahan bakar energi. Penurunan berat badan pada saat berpuasa berkisar 1,5-3 kilogram pada minggu awal sampai minggu ketiga ramadan.

Pada minggu selanjutnya kemungkinan penurunan berat badan lebih sedikit karena metabolisme tubuh sudah mulai beradaptasi dan kebutuhan energi tubuh juga sudah mengalami penyesuaian. Tetapi, yang jadi masalah setelah ramadan berakhir dan memasuki hari raya idul fitri dihadapkan dengan jumlah makanan yang berlimpah, frekuensi dan waktu makan yang berubah. "hal tersebut akan mengubah pola yang telah terbentuk selama puasa ramadan dan dapat berefek kepada gangguan kesehatan serta kenaikan berat badan dalam waktu cepat," ujarnya. Cara lain untuk menghindari terjadi kenaikan berat badan adalah dengan menerapkan pola makan teratur tiga kali sehari disertai camilan yang sehat di antara waktu makan dengan jumlah yang tidak berlebihan dan dilaksanakan di waktu yang konsisten.

"hindari makan, terutama yang banyak mengandung lemak dan gula berlebih saat malam hari menjelang waktu tidur," ujarnya. Lalu, tidak melewatkan sarapan karena sumber modal energi awal untuk melakukan aktivitas dan membuat kenyang lebih lama. Sarapan yang baik harus mengandung protein dan serat yang cukup serta tidak mengesampingkan karbohidrat sebagai sumber utama energi, mengatur durasi makan dengan tidak terburu-buru menambah porsi makan lainnya. "berikan waktu untuk tubuh dalam memberikan sinyal kenyang sehingga kita tidak akan berlebihan dalam mengonsumsi makanan," jelasnya.

Olahraga rutin merupakan salah satu cara yang telah terbukti dapat menjaga berat badan agar selalu ideal. Jenis olahraga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan usia. "durasinya dapat disesuaikan antara 15-45 menit," katanya. Tidur merupakan waktu tubuh untuk melakukan metabolisme.

Oleh karena itu, kurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan secara tidak langsung berpengaruh kepada kenaikan berat badan. Durasi tidur untuk dewasa adalah 7-8 jam per hari. "diharapkan dengan pola tidur yang baik dan durasi yang cukup dapat memaksimalkan proses metabolisme tubuh sehingga menjadi sehat dan risiko kenaikan berat badan dapat berkurang," paparnya. .


Baca Juga

0  Komentar