Mengenang si Kuda Terbang, Penjebol Gawang Finalis UCL 1956

Ayobandung   Rabu, 28 April 2021

img

Mengenang si kuda terbang, penjebol gawang finalis ucl 1956 sumur bandung, ayobandung.com — rabu sore, 27 juni 1956, dalam guyuran hujan deras di stadion siliwangi , aang witarsa mencetak gol yang akan selalu terkenang dalam hidupnya. Gol yang dicetaknya itu tidak bisa dianggap biasa, sekalipun ia hanya bermain dalam laga persahabatan. Kala itu, persatuan sepak bola indonesia bandung ( persib ) menerima tamu terhormat dari eropa, stade de reims , yang berstatus sebagai finalis liga champions musim 1955/1956. Baru dua minggu tim asal prancis ini bermain lawan real madrid di stadion parc des princes, paris, lalu mereka bermain dengan persib di stadion siliwangi.

Bersumber pada laporan de preangerbode, di paris, stade de reims dibuat kerepotan dengan kekalahan 3-4 dari madrid di final uefa champions league (ucl). Lalu di bandung, tanpa terduga, mereka pun dibikin repot oleh persib , walau berhasil menang tipis 3-2. Salah satu pemain persib yang merepotkan stade de reims itu ialah aang, yang punya julukan the flying horse alias " si kuda terbang ". Konon, julukan ini bukan datang dari dalam negeri, melainkan dari media pers singapura yang memberikan pujian terhadapnya, setelah indonesia bertanding melawan klub asal singapura.

Ia didaulat sebagai kuda terbang, karena memiliki kemampuan berlari yang amat mumpuni disertai dengan kemampuan mengolah bola yang hebat. Ia terkenal kerap menyulitkan lawan untuk merebut bola darinya. "tujuh puluh tahun silam, tepatnya dekade 1950-an, persib pernah memiliki pemain hebat. Berposisi penyerang, larinya cepat, spesialisasinya di sektor sayap.

Jika kini posisinya sama dengan febri hariyadi atau frets listanto butuan," tulis situs resmi persib tentang aang witarsa. "bahkan, karena tersohor dengan kecepatannya tersebut, pemain ini dijuluki si kuda terbang atau the flying horse oleh media asing." aang, yang lahir pada 12 maret 1930, merupakan andalan skuat maung bandung pada era 50-an. Aang pun menjadi pemain persib pertama yang mendapatkan panggilan tim nasional indonesia. Ia menjadi bagian skuat garuda, saat bertarung di asian games 1950.

Pada tahun 1956, aang kembali menjadi anggota skuat timnas, untuk ajang bergengsi olimpiade di melbourne1, australia. Masa itu, timnas berhasil menorehkan prestasi terbaiknya, yakni menembus babak perempatfinal olimpiade. Dalam pesta olahraga dunia empat tahunan itu, witarsa bersama timnas berhasil menahan imbang 0-0 raksasa sepakbola saat itu, uni soviet (kini rusia). Sayangnya, indonesia kalah 0-4 di pertandingan ulangan.


Baca Juga

0  Komentar