Netizen Keluhkan Film Mortal Kombat Disensor, Begini Kata LSF

Radar Bogor   Kamis, 15 April 2021

img

Netizen keluhkan film mortal kombat disensor, begini kata lsf jakarta-radar bogor, film mortal kombat resmi tayang perdana pada hari ini rabu (14/4) di bioskop tanah air. Film yang dibanggakan banyak orang lantaran joe taslim bermain dalam film garapan warner bros, new line cinema, dan atomic monster productions, malah mengundang kekecewaan penonton. Pasalnya filmnya disensor sehingga terdapat sejumlah adegan yang hilang. Buntut dari penyensoran film mortal kombat, banyak netizen meramaikan kolom komentar akun instagram resmi lembaga sensor film (lsf).

“sensornya paraahh njir, nntn mk berasa nntn film avengers awokwokwkk. Lemes gw cuk,” komentar salah satu netizen. “rugi sumpah mortal kombat di sensor woii, duit udah keluar 35k. Yaelah.

Mortal kombat yg di antusias itu fatalitynya blok,” komentar yang lainnya. Lembaga sensor film kini angkat bicara. Ia menegaskan sensor yang dilakukan pada film mortal kombat tidaklah signifikan. Dan yang disensor hanya lah adegan yang benar-benar vulgar.

Penyensoran dilakukan tidak lebih dari 4 detik dan tidak mengurasi kenyamanan dalam menonton dan tidak mengurangi sama sekali keutuhan cerita dalam film. “karena yang disensor hanya adegan yang benar-benar vulgar, tidak signifikan lah yang dilakukan lsf. Gak banyak juga paling cuma sekitar 4 detik,” ucap rommy febri selaku ketua lsf kepada jawapos.com rabu (14/4/2021). Adegan vulgar yang dimaksud adalah adegan seperti usus terburai, kepala tertembus pedang dan adegan sadis lainnya.

Lsf merasa tidak mungkin adegan sadis semacam itu diluluskan karena pastinya akan mendapatkan kritikan dari banyak pihak. Apalagi klasifikasi penonton film mortal kombat adalah usia 17. “adegan ini kan senekat-nekatnya kita mau nonton, saya kira kalau di indonesia gak mungkin diluluskan. Siapa yang bisa menjamin di bioskop siapa yang masuk.

Artinya kondisinya seperti itu,” paparnya. Rommy febri menekankan, bukan lsf yang melakukan proses editing secara langsung terhadap film mortal kombat. Sensor dilakukan sendiri oleh pemilik film. “lsf bukan yang menggunting, menyensor film secara langsung.

Lsf hanya memberikan catatan kepada pemilik film mortal kombat, kok ada adegan usus terburai misalnya. Mereka kemudian melakukan sendiri entah dipotong atau apa. Setelah itu dikembalikan ke lsf,” paparnya. Rommy febri menegaskan, film mortal kombat hanya diberikan catatan satu kali.

Setelah selesai diedit dan dikembalikan lagi ke lsf, film arahan sutradara simon mcquoid langsung disetujui. “cuma sekali kok. Karena memang tidak signifikan. Sebenarnya juga tidak mengganggu kenikmatan penonton untuk menonton, tidak mengganggu jalannya cerita,” terangnya.

Ketika disinggung apakah ada pembicaraan dari pemilik atau pengimpor film mortal kombat supaya tidak dilakukan sensor sama sekali namun klasifikasi usianya dinaikkan, rommy febri mengaku permintaan itu tidak ada sama sekali. “nggak ada. Diberi klasifikasi usia 17 dengan catatan yang sudah dijelaskan tadi. Kalau misalnya pemilik film merasa keberatan, kan bjsa menanyakan gimana jika tidak direvisi tapi klasifikasi usia 21 misalnya.

Itu gak ada (permintaan seperti itu),” tandasnya. Film mortal kombat diadaptasi dari game yang sudah sangat populer. Mengisahkan tentang cole young (lewis tan), petarung mixed martial art (mma) dan memiliki tanda seperti luka bakar berbentuk naga di dadanya. Sejak lahir ia tidak pernah tahu cerita di balik tanda tersebut.

Cole juga tidak tahu kalau dirinya adalah keturunan sosok penting berkaitan dengan tanda tersebut. Cole pun kebingungan karena dirinya diburu oleh sub-zero (joe taslim) dari klan lin kuei. Selain joe taslim yang berperan sebagai sub- zero dan cole young (lewis tan), karakter mortal kombat lainnya adalah scorpion (hiroyuki sanada), liu kang (ludi lin), raiden (tadanobu asano), sonya blade (jessica mcnamee), jax (mehcad brooks), dan kano (josh lawson). (*) sumber: jawapos.com editor: yosep.


Baca Juga

0  Komentar