Pengusaha Harus Jadi Problem Solver di Tengah Masyarakat

Media Indonesia - Ekonomi   Selasa, 27 April 2021

img

Pengusaha harus jadi problem solver di tengah masyarakat hal paling utama yang harus tertanam dalam mindset seorang pebisnis adalah menjadi problem solver atau solution maker. Dengan terlatih memberikan solusi, ia akan terpacu untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif yang merupakan karakter pengusaha. Pun dalam jiwa seorang sociopreneur. Ceo dan founder wahyoo peter shearer mengatakan, bisnis harus memberikan dampak terhadap orang lain di sekitarnya.

Sebagai seorang pelaku sociopreneurship, peter mengaku karakter solution maker adalah tuntutan yang harus ia hadapi saat memberikan pendampingan kepada para mitra wahyoo. Namun justru dengan terbiasanya mencari solusi, mereka terpacu menjadi lebih kreatif dan inovatif yang semakin memperkuat karakter dan jiwa pengusaha mereka. "kita harus melihat setiap masalah untuk dihadapi, bukan dihindari. Inilah yang membentuk jiwa pengusaha kita,” katanya dalam diskusi virtual sociopreneur discussion series ke-4 secara teori, peter sudah membuktikan rekomendasi sebuah riset, bahwa bisnis yang memiliki tujuan baik akan lebih mudah mendapatkan customer.

Termasuk hasil riset lain yang menyatakan bahwa karyawan pada perusahaan yang memliki dampak social baik, akan lebih bersemangat dan memiliki motivasi lebih tinggi dalam berkarya. Dan dengan dukungan customer serta karyawan secara internal, tidak heran jika perusahaan dengan karakter tersebut bisa berputar lebih cepat dibanding kompetitornya. Baca juga : hannover messe 2021 buka peluang pelaku usaha ri ke pasar global “karena itu, kalau mau bisnis, buatlah bisnis yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada banyak orang,” tegasnya. Peter menambahkan, pengusaha harus memliki mindset seperti dokter yang melakukan diagnose untuk mencari tahu apa penyakit/proble yang diderita pasien.

Jika problem tersebut berhasil dicarikan solusi, peter yakin ‘pasien’ bersedia membayar berapapun asal masalah mereka teratasi. Karena itu, wahyoo juga menyediakan fitur yang memudahkan para pemilik warung dalam mengelola keuangan mereka. Jamak dipahami, salah satu kebocoran bisnis warung makanan segmen kelas bawah seperti warteg adalah banyaknya konsumen yang berutang. Untuk mengatasi masalah ini, wahyoo menyediakan fitur yang membantu mengingatkan masa jatuh tempo setiap pengutang.

“harapan kami sih, bisnis mereka bisa berjalan layaknya resto modern,” ujar peter. Socioprenuer nadia hasna humaira mengatakan, saat seseorang membangun bisnis, pada dasarnya ia sedang membangun orang dan kemudian orang tersebut membangun bisnis. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa pada dasarnya sifat dasar manusia adalah saling menjaga. "saya sangat setuju dengan pernyataan richard branson bahwa jika anda tidak membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain, maka anda tidak boleh berbisnis,” ujarnya menyitir ketegasan sang legenda bisnis itu.


Baca Juga

0  Komentar