Vaksinasi Pelaku Film di Yogya, Hanung dan Bu Tejo Disuntik

CNN Indonesia - Film   Kamis, 8 April 2021

img

Vaksinasi pelaku film di yogya, hanung dan bu tejo disuntik yogyakarta, cnn indonesia -- sebanyak 1.056 pelaku perfilman di yogyakarta menerima vaksinasi covid-19 di jogja expo center (jec), banguntapan, bantul, diy, rabu (7/4). sutradara kenamaan hanung bramantyo dan pemeran bu tejo dalam film pendek tilik, siti fauziah ikut disuntik vaksin covid-19. Hanung mengatakan, peserta vaksinasi kali ini adalah pelaku perfilman yang belum sempat disuntik vaksin covid-19 di padepokan seni bagong kussudiardja (psbk), kasihan, bantul, rabu (10/3) lalu. "di saat itu saya melihat kok tidak ada filmmaker yang hadir. Yang ada saat itu adalah pemain film yang mana itu adalah pemain teater.

Tapi yang murni pemain dan kru film tidak ada," kata hanung di jec. #div-gpt-ad-1589442142719-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } oleh karenanya, hanung mengaku saat itu mengusulkan kepada presiden joko widodo yang kebetulan meninjau pelaksanaan vaksinasi di psbk. Agar pelaku perfilman bisa segera disuntik vaksin. Usul itu kemudian bersama paguyuban film yogyakarta dan komisi film daerah diteruskan ke gubernur diy sri sultan hamengku buwono x dan direstui.

"ada sekitar 2.500 pekerja film, driver, ekstras, sama keluarganya mohon dibantu untuk vaksin. Tapi setelah didata dan diregistrasi ulang terkumpul 1.056 orang," urai hanung. [gambas:video cnn] vaksin sendiri, menurut hanung, adalah satu-satunya jalan mengembalikan kepercayaan diri para pekerja film di seluruh daerah untuk kembali terjun ke profesinya. "setidaknya ada kepercayaan diri, apa kemudian divaksin seratus persen akan sehat dan bebas dari covid, tidak.

Setidaknya kita ada imunitas. Kepercayaan diri untuk syuting, untuk bersinggungan dengan ekstras, pemain film yang lain," terangnya. "tapi tetap harus dengan protokol kesehatan," sambung penggarap film gatotkaca tersebut. Harapannya, setelah vaksinasi ini merata menyasar pekerja perfilman maka tidak lagi diperlukan pemeriksaan kesehatan setiap kali proses syuting.

Wajib swab antigen selama ini, menurutnya, telah membuat budget membengkak. "rapid antigen rp200 ribu dikalikan 200-300 kru, lumayan kan. Tapi selama pandemi ini kita tetap syuting, nekat berhadapan dengan sesuatu yang tidak kelihatan (virus). Nah setelah divaksin ini kan paling tidak ada rasa aman," keluhnya.

Pandemi covid-19 bagi hanung sendiri bak palu godam yang mematikan industri film. Sebelum masa pandemi terhitung ada 60 judul film lokal diproduksi dan siap tayang tiap tahunnya. "pada saat pandemi, hampir tidak ada produksi film kecuali kita mengerjakan sisa-sisa yang sudah pernah diinisiasi sebelum pandemi," ungkap suami zaskia adya mecca itu. Melanjutkan proyek yang sudah setengah jalan pun sebenarnya penuh konsekuensi.

Dari pembengkakan dana akibat wajib pemeriksaan antigen hingga perubahan skenario. Semisal, dari lokasi padat manusia seperti malioboro, dipindah bahkan ke hutan demi menghindari potensi penularan virus. Intinya, vaksinasi pekerja film ini selain untuk mengembalikan kepercayaan diri para sineas, juga upaya mengkampanyekan program vaksinasi itu sendiri. Kemudian, menarik minat para penikmat film untuk kembali menonton di bioskop yang sudah dibuka meski dengan pembatasan kapasitas.

"apa yang sudah kita lakukan ini mengkampanyekan kepada masyarakat, bahwa orang film sudah divaksin. Mari menonton dengan aman," pungkasnya. Bu tejo tilik sempat khawatir siti fauziah, pemeran bu tejo dalam film pendek yang sempat viral 'tilik' menjadi salah satu penerima vaksinasi kali ini. Ia mengungkapkan, syuting di masa pandemi sempat membuat dirinya dilingkupi kekhawatiran.

Selama masa pandemi covid-19 ini dia terlibat dalam penggarapan 3 film pendek, 1 film panjang, dan beberapa iklan. "awal-awal iya, harus patuh prokes, sangat mengurangi kontak dengan orang lain. Itu yang paling dijaga. Swab selalu sebelum proses syuting atau pergantian tim," beber perempuan yang biasa disapa ozie ini.

Pemeran bu siti dalam film 'marak' itu pun menyimpan asa vaksinasi ini membawa optimisme bagi dunia perfilman. Dia pun mengajak seluruh masyarakat mensukseskan program pemerintah ini. "ayo kita vaksin, nggak usah ragu. Pemerintah sudah kasih jalan, baik nggaknya kita ikut aja.

Selama memang kita percaya itu jalannya," pungkasnya. Juru bicara pemda diy untuk penanganan covid-19, berty murtiningsih menyebut pekerja film diikutkan ke dalam vaksinasi kelompok pelayanan publik. Sementara pariwisata sebagai jantung dadi yogyakarta atau diy, promosinya cukup didongkrak oleh industri perfilman. "pekerja film ini banyak berinteraksi.


Baca Juga

0  Komentar