Brasil-nya Tite Juga Bagus dalam Bertahan

Bolalob-sepak bola   Sabtu, 3 Juli 2021

img

Brasil-nya tite juga bagus dalam bertahan kita mengenal brasil dengan gaya sepakbola menyerang dan tentu saja mereka memiliki nama-nama mentereng di lini depan. Sebut saja neymar, roberto firmino, gabriel jesus hingga richarlison saat ini. Namun dibawah asuhan pelatih tite, brasil membangun permainan denga cara berbeda. Bermain dengan 10 orang sejak menit ke-48, juara bertahan brasil mengatasi chili 1-0 di perempat final copa america pada hari jumat.

Lucas paqueta masuk dari bangku cadangan di babak pertama dan menyelesaikan pertandingan satu menit memasuki babak kedua di rio de janeiro, di mana gabriel jesus mendapat kartu merah karena melakukan tendangan tinggi yang ke wajah pemain chili eugenio mena. Ada serangan gencar chili saat mereka mendorong mencari gol penyeimbang dan sementara ben brereton membentur mistar gawang, brasil kokoh untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka sambil menyiapkan pertarungan dengan runner-up 2019 peru. Secara berturut-turut sejak november 2019, brasil telah menjalani 12 pertandingan tanpa kekalahan, termasuk sembilan clean sheet dalam prosesnya. "ini pertandingan sepak bola, anda tidak bisa tersenyum sepanjang waktu.

Siapa pun yang bermain tahu, anda bahkan berdiskusi dengan teman, mendiskusikan permainan," kata neymar. "chili adalah tim yang hebat, itu adalah ujian yang hebat, tetapi yang penting adalah kami meraih kemenangan dan melaju ke semi final." halaman 2 dari 3 selengkapnya brasil kini telah memenangkan lima pertandingan terakhir mereka melawan juara dua kali chile di copa, mencetak 12 gol dan hanya kebobolan sekali. Sejak pengangkatannya pada 2016, brasil telah mencatatkan 41 clean sheet dalam 59 pertandingan di bawah pelatih kepala tite di semua kompetisi (69,5 persen). Angka itu tentu menyoroti kekuatan pertahanan selecao sejak diambil alih oleh tite.

Melawan cile, casemiro membuat empat tekel tertinggi di lini tengah, bek marquinhos mencetak empat sapuan, dan richarlison mencegat bola pada lima kesempatan sementara penyerang bintang delapan kali menguasai bola bersama bek sayap renan lodi. Ketika datang ke tite dan brasil, mereka bermain koleti. Menyerang dan bertahan bersama di seluruh lapangan. Saat brasil mengincar gelar copa ke-10, tim asuhan tite memiliki gaya dan lini belakang yang kuat.


Baca Juga

0  Komentar