Pemain Rela Turun Kasta: Bukti Ada Anomali dalam Sepak Bola Tanah Air

Indonesia Online   Minggu, 4 Juli 2021

img

Pemain rela turun kasta: bukti ada anomali dalam sepak bola tanah air gerakan persisnya solo di bursa transfer membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Dari 40 pemain yang direkrut sejauh ini, 25 di antaranya dicap sebagai penantang liga 1. Lantas, apa latar belakang serial bintang yang membuat mereka ingin bermain untuk laskar sambernyawa? dosen ilmu komunikasi universiti muhammadiyah yogyakarta (umy) yang juga peneliti budaya suporter sepak bola indonesia, fajar junaedi, mencoba menjelaskan fenomena yang terjadi di liga 2. Pasalnya, selain persis, ada ahha ps pati fc dan persis.

Rans cilegon fc yang juga turut serta jor-rod musim ini. Menurut pria yang akrab disapa fajarjun, fenomena pemain liga 1 yang rela masuk liga 2 menjadi bukti anomali sepak bola di tanah air. Karena tata kelola sepakbola profesional seperti piramida. Semakin tinggi anda pergi, semakin kompetitif untuk pemain.

“seperti diketahui, tata kelola sepakbola indonesia masih buruk. Kasus klub dengan tunggakan gaji, sering terjadi sebelum wabah covid-19. Mungkin pemain memilih liga 2 karena jaminan kesejahteraan,” kata fajarjun jawa pos radar solo. Penulis rayakan sepak bola ini menambahkan, aktivitas tepat telah menjadi kata kunci.

Bukan hanya untuk pecinta sepak bola. Tapi juga kompetitor. Ada banyak alasan mengapa pemain rela turun ke lapangan. Salah satunya adalah nilai kontrak yang menggiurkan dibandingkan klub-klub lama di liga 1.

“bagaimanapun, pemain profesional membutuhkan jaminan kesejahteraan. Gajinya menggiurkan dan yang terpenting tidak ditunda. Ini menjadi poin penting bagi para pro player di indonesia,” imbuhnya. Mengenai rekrutan persis yang menyentuh 40 pemain sementara, mereka tergolong “gemuk”.

Karena biasanya kuota pendaftaran maksimal peserta league 2 hanya berkisar 30 pemain saja. “apa yang mereka lakukan saat ini, bukti bahwa mereka berambisi lolos ke liga 1. Harus diingat adalah keberlanjutan (keberlanjutan) klub di masa depan. Terutama membangun akademi dan pembinaan pemain muda.

Saya optimis fans persis solo ingin anak lokal ini bersinar. Nanti bisa masuk timnas,” jelasnya. Fajar juga menyoroti banyak hal publik angka yang tertarik dengan kancah sepak bola nasional. Mulai dari raffi ahmad, atta halilintar, putra siregar, hingga baim wong.

Sisi positifnya, ini adalah angin segar bagi manajemen klub profesional. Tapi ingat, ekosistem sepakbola indonesia belum profesional. Jangan biarkan angin segar ini berubah menjadi gelombang keheningan ( lingkaran dari diam ), tanpa membawa perubahan. “sisi negatif lainnya, perubahan nama dan logo klub, menunjukkan ego pemilik.


Baca Juga

0  Komentar