Aduh! Saham FILM & Panin Dubai Kena ARB, Saham TBIG cs Naik

Cnbcindonesia-market   Selasa, 13 April 2021

img

Aduh! saham film & panin dubai kena arb, saham tbig cs naik jakarta, cnbc indonesia - saham emiten bank grup panin, pt bank panin dubai syariah tbk (pnbs) kandas dan menyentuh auto rejection bawah (arb) sebagai top losers hari ini. Ini terjadi seiring para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung pada saham pnbs. Setali tiga uang, saham emiten rumah produksi pt md pictures tbk (film) juga tersungkur sebagai top losers dan menyentuh arb, selasa (13/4/2021). Pelemahan ini melanjutkan koreksi pada senin kemarin (12/4).

Indeks harga saham gabungan (ihsg) kembali tersungkur hari ini. Ihsg terkoreksi 0,72% ke posisi 5.905.47 pada penutupan sesi i perdagangan, selasa (13/4). Menurut data bei, ada 130 saham naik, 339 saham turun dan 149 saham tidak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai rp 4,82 triliun dan volume perdagangan mencapai 7,89 miliar saham. Investor asing pasar saham ramai-ramai keluar indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai rp 168,92 miliar di pasar reguler.

Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar rp 16,18 miliar. Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi i hari ini (13/4). Menurut daftar di atas, saham emiten produsen baja, baja, menjadi pemuncak top gainers dengan torehan 17,74% ke posisi rp 292/saham. Dengan penguatan ini, saham baja sudah melesat selama tiga hari beruntun, atau sejak jumat pekan lalu (9/4).

Dalam 2 hari perdagangan terakhir, saham emiten yang melantai di bursa sejak 2011 silam ini mencatatkan kenaikan sampai 34%. Tampaknya, kenaikan saham ini didorong oleh laporan kinerja keuangan perusahaan yang moncer sepanjang tahun lalu. Informasi saja, baja merilis laporan keuangan pada jumat lalu (9/4). Laba bersih baja pada 2020 sebesar rp 55,12 miliar, meroket 4.852,32%.

Adapun pendapatan usaha pada tahun lalu naik menjadi rp 1,20 triliun dari rp 1,07 triliun pada 2019. Berbeda dengan baja, saham bank grup panin, pnbs, malah ambles dan menyentuh arb pada perdagangan sesi i hari ini, sebesar 6,87% ke rp 122/saham. Pelemahan ini memutus reli penguatan selama empat hari beruntun, atau sejak rabu pekan lalu (7/4). Para pelaku pasar tampaknya melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham ini.

Dalam rilis perusahaan terbaru, senin (12/4), pihak pnbs mengaku saat ini sedang menjanjaki kolaborasi dengan sejumlah pihak ketiga, salah satunya untuk mendukung sektor ritel di mana di dalamnya termasuk usaha mikro dan kecil (umk) melalui produk multi jasa. Direksi bilang, seiring dengan perkembangan teknologi digital akhir-akhir ini, perseroan telah menandatangani mou dengan penyedia platform digital yang memiliki visi dan misi yang sama dengan perseroan. Selain itu, pnbs juga akan berpartisipasi melalui pemberdayaan value-chain kepada sektor umk secara digital terutama pemberian pembiayaan produktif kepada warung tradisional melalui mekanisme value-chain. Tidak hanya pnbs, saham film juga ambles dan menyentuh arb 6,67% ke rp 560/saham.

Nilai transaksi saham ini sebesar rp 45,2 miliar. Kabar terbaru, manajemen perusahaan yang dipimpin produser film manoj punjabi ini memberikan pernyataan terkait dengan masuknya saham perusahaan dalam pengawasan khusus bursa efek indonesia (bei) akibat saham perusahaan bergerak di luar kebiasaan alias unusual market activity (uma). Manajemen film menyatakan, hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Hal ini terjadi setelah saham ini telah meroket hingga 200% dalam periode 6 bulan terakhir.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, informasi terakhir yang disampaikan film adalah pada 6 april 2021 lalu. Informasi ini berupa transaksi afiliasi, yakni pemberian jaminan deposito senilai rp 49 miliar atas restrukturisasi utang dari induk usahanya, pt md graha utama. Selain dari kabar tersebut, hingga saat ini masih belum ada kabar terbaru mengenai rencana perusahaan. Namun perusahaan menyatakan dalam waktu dekat akan melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (rupst).


Baca Juga

0  Komentar