Asuransi Umum Berminat Tangani Manajemen Risiko Bencana di Indonesia

Investor   Jumat, 30 April 2021

img

Asuransi umum berminat tangani manajemen risiko bencana di indonesia jakarta - indonesia menjadi salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Menyikapi kondisi tersebut, industri asuransi umum ingin mengambil peran lebih jauh untuk ikut serta menangani manajemen risiko bencana. Ketua asosiasi asuransi umum indonesia (aaui) hsm widodo menyampaikan, upaya industri itu dibahas melalui penyelenggaran aaui 7th international insurance seminar dengan tema "catastrophe management: harnessing local and global insurance industry". Iis digelar secara virtual karena kondisi pandemi yang masih berlangsung.

Dia menerangkan, tujuan utama dari manajemen risiko bencana di antaranya untuk melindungi keuangan negara dan penduduk. Langkah itu memungkinkan diterapkan melalui mekanisme pebiayaan risiko yang berkelanjutan, sesuai rencana, efisien, dan transparan. "untuk itu kami industri asuransi umum melalui acara ini ingin menyampaikan kepada pemerintah bahwa kami dengan sangat terbuka untuk mengambil peran yang lebih jauh dari manajemen risiko bencana di indonesia," jelas widodo para gelaran aaui 7th international insurance seminar, jumat (30/4). Dia mengungkapkan, indonesia sebagai salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia, telah secara resmi meluncurkan strategi pembiayaan pembiayaan dan asuransi risiko bencana nasional (dfrd).

Implementasi dari strategi tersebut adalah diluncurkannya asuransi barang milik negara pada tahun 2019. Data badan nasional penanggulangan bencana (bnpb) menyebutkan, sepanjang tahun 2020 terdapat 2.952 bencana di indonesia. Kejadian bencana alam didominasi bencana banjir sebanyak 1.080 kasus, diikuti berturut-turut bencana puting beliung sebanyak 880 kasus dan tanah longsor sebanyak 577 kasus. Selain itu, tercatat ada 16 bencana gempa bumi dan enam erupsi gunung merapi.

Pemerintah juga menetapkan penyebaran covid-19 sebagai bencana nasional non alam. Widodo mengatakan, penyelenggaraan iis secara virtual tidak mengurangi tujuan dan manfaat dari acara. Utamanya karena iis merupakan agenda tahunan dari bidang hubungan internasional aaui yang sudah ditunggu para pelaku industri asuransi umum. Acara tersebut menjadi ajang untuk diskusi serta memberikan pandangan bagi pelaku usaha industri asuransi umum.

Sementara itu wakil ketua aaui untuk bidang hubungan internasional aaui heddy agus pritasa menuturkan, tujuan dipilihnya tema tentang manajemen bencana adalah untuk memberikan pandangan dan gambaran terkini mengenai sejumlah langkah yang bisa dilakukan industri asuransi dalam mitigasi risiko bencana di indonesia. Secara khusus aaui juga menghadirkan pemerintah sebagai narasumber dalam seminar kali ini. "perwakilan pemerintah dari kementerian keuangan ri akan hadir dalam keynote speech dan narasumber dalam seminar serta perwakilan dari konsorsium asuransi barang milik negara," imbuh dia. Heddy menyatakan, untuk mendukung pembahasan tersebut, 7th aaui international insurance seminar menghadirkan sejumlah pembicara lain.

Seperti direktur barang milik negara kementerian keuangan encep sudarwan, underwriting manager scor re julian galzy, asistant general manager of japan earthquake reinsurance obuse masaki, senior financial sector specialist world bank benedikt signer, dan ceo pacific region guy carpenter tony gallagher. Pada kesempatan ini, aaui meluncurkan soil moisture indeks sebagai bentuk dukungan dalam mitigasi bencana di tanah air. Soil moisture indeks sebuah portal berbasis web yang menyajikan data indeks iklim kelembaban tanah di indonesia, yang dapat di akses oleh semua masyarakat melalui link https://aauiservices.id/soilmoisture/. (pri) editor : frans (ftagawai@gmail.com).


Baca Juga

0  Komentar