Bergerak Liar Hingga ARA, Saham Bank Mini 'Digoreng' Lagi

Cnbcindonesia-market   Senin, 3 Mei 2021

img

Bergerak liar hingga ara, saham bank mini 'digoreng' lagi jakarta, cnbc indonesia - sejumlah saham bank mini (bank dengan modal inti rp 1-5 triliun) menguat pada awal perdagangan hari ini, senin (3/5/2021). Dua di antaranya bahkan menyentuh batas auto rejection atas (ara) 25% seiring kenaikan yang signifikan pagi ini. Saham-saham bank mini tampaknya mulai kembali dikoleksi oleh investor setelah setidaknya dalam sebulan belakangan cenderung dilepas. Berikut saham-saham bank mini yang menguat pagi ini, per pukul 10.00 wib.

Menurut data di atas, saham bank yang mayoritas dimiliki industrial bank of korea, agrs, mencatatkan penguatan tertinggi dengan naik hingga menyentuh ara 24,85% ke harga rp 422/saham. Nilai transaksi saham agrs sebesar rp 2 miliar. Dengan ini, saham agrs sudah menguat selama tiga hari beruntun, atau sejak kamis (29/4) pekan lalu. Alhasil, dalam sepekan agrs sudah melonjak 46,53%.

Naiknya, saham agrs sebenarnya berbanding terbalik dengan kinerja keuangannya. Berdasarkan laporan keuangan 2020 yang terbit di website bei, senin (3/5/2021), pendapatan bunga agrs merosot 19,97% menjadi rp 432,19 miliar secara tahunan (year on year/yoy). Selain itu, sepanjang tahun lalu, bank ibk indonesia kembali menelan rugi bersih sebesar rp 176,86 miliar, menyusut dari rugi bersih rp 248,83 miliar pada 2019. Di posisi kedua, ada saham milik pengusaha alim markus, bmas, yang menyentuh ara 24,83% ke 1.785/saham.

Bmas kembali melaju ke zona hijau mulai jumat pekan lalu, setelah mengalami auto rejection bawah (arb) selama 9 hari beruntun. Adapun pada jumat, saham ini menyentuh ara 24,89% ke rp 1.430/saham. Praktis, dalam sepekan saham bmas melonjak 26,15%. Kenaikan bmas dan bank mini lainnya beberapa waktu lalu memang salah satunya didorong oleh sentimen narasi bank digital dan ketentuan pemenuhan modal inti oleh otoritas jasa keuangan (ojk).

Sebelumnya, manajemen bmas menyangkal rencana masuk ke bank digital dan adanya akuisisi oleh salah satu unicorn , hal ini disampaikan dalam keterbukaan informasi perusahaan pada 2 dan 8 maret lalu. Adapun soal rencana pembelian saham oleh bank thailand yang sudah dimulai sejak april tahun lalu, pihak bmas mengatakan kasikorn vision company limited akan melakukan pembelian saham yang saat ini dimiliki oleh existing shareholders. Kasikorn vision company limited (kvision), kelompok bisnis asal thailand, dipastikan akan menyerap saham baru dari aksi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (pmhmetd) atau rights issue pt bank maspion indonesia tbk (bmas) sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru. Berdasarkan prospektus yang disampaikan manajemen bank maspion, pada 13 april 2020, para pemegang saham bmas yaitu pt alim investindo (ai), pt maspion, pt husin investama, pt maspion investindo beserta dengan lima pemegang saham perorangan perseroan dengan kasikorn selaku pembeli, telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement/cspa) terkait rencana pembelian saham sebesar 30,01%.

Terkait dengan rencana pembelian saham sebesar 30,01% tersebut, saat ini kvision sedang dalam proses fit and proper test (fpt) atau uji kepatutan dan kelayakan di otoritas jasa keuangan (ojk). Euforia kenaikan saham bank mini beberapa waktu lalu didorong oleh sentimen narasi bank digital dan aturan pemenuhan modal inti oleh otoritas jasa keuangan (ojk) melalui pojk no 12/2020. Peraturan tersebut mengharuskan bank untuk memiliki modal inti minimum bank umum sebesar rp 1 triliun tahun ini, rp 2 triliun pada 2021 dan minimal rp 3 triliun tahun 2022. Dengan aturan tersebut, bank-bank dengan modal mini harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal.

Sejumlah bank mini sudah memberikan tanggapan terkait isu bank digital melalui keterbukaan informasi di situs bei. Bbhi (bank harda international), baca dan bbyb (bank neo commerce), misalnya, berencana untuk masuk ke bank digital. Namun, ada juga sejumlah bank mini lainnya yang menyangkal akan bertransformasi menjadi bank digital, seperti bgtg (bank ganesha) dan bmas. Adapun arto (bank jago), dan amar (bank amar) sudah tercatat menjadi bank digital saat ini.

Kabar terbaru, ojk memastikan akan mengeluarkan aturan mengenai perbankan digital sebelum semester i berakhir. Peraturan tentang bank digital ini tidak akan membuat dikotomi dengan bank konvensional tetapi menjadi bentuk konvergensi. "kami memang sedang menyiapkan rancangan pojk mengenai bank umum, di dalamnya juga akan mengatur pendirian bank baru, termasuk yang ingin mendirikan bank fully digital. Ojk tidak mendikotomikan bank digital atau bank umum, di dalam undang-undang perbankan kita hanya mengenal dua bank, bank umum dan bpr," ketua eksekutif industri perbankan ojk heru kristiyana, dalam vip forum digital bank cnbc indonesia , kamis (8/4/2021).


Baca Juga

0  Komentar