Bursa Asia Cukup Cerah, Hanya Kospi yang Ambruk

Cnbcindonesia-market   Rabu, 28 April 2021

img

Bursa asia cukup cerah, hanya kospi yang ambruk jakarta, cnbc indonesia - bursa saham asia mayoritas ditutup menguat pada perdagangan rabu (28/4/2021), karena pelaku pasar global menanti komentar dari bank sentral amerika serikat (as) terkait dengan inflasi. Hanya indeks kospi korea selatan yang ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, di mana indeks saham negeri ginseng tersebut ditutup ambruk 1,06% ke level 3.181,47, karena investor institusional dan asing menjual bersih saham 'kelas berat' jelang perubahan yang diharapkan dalam kebijakan larangan short selling di bulan mei. Sementara indeks saham asia lainnya berakhir cukup cerah pada hari ini. Indeks nikkei jepang ditutup menguat 0,21% ke posisi 29.053,97, hang seng hong kong berakhir tumbuh 0,45% ke 29.071,34, shanghai composite china terpacu 0,42% ke 3.457,07, sti singapura naik 0,16% ke 3.219,56, dan indeks harga saham gabungan (ihsg) terapresiasi 0,25% ke 5.974,48.

Di korea selatan, regulator setempat bersiap untuk mencabut larangan terkait transaksi short selling di saham pada mei mendatang. Alhasil sebelum larangan tersebut dicabut dan menimbulkan peningkatan volatilitas, investor pun merealisasikan keuntungannya pada hari ini. Pelaku pasar asia sedang memantau keputusan bank sentral as (federal reserve/the fed) yang akan terkait dengan suku bunga acuannya. Bank sentral terkuat dunia tersebut akan mengumumkan hasil rapat 2-harinya pada rabu waktu setempat (kamis dinihari waktu indonesia).

The fed diperkirakan tak mengubah kebijakannya, tetapi ekonom memperkirakan kebijakan sekarang dipertahankan meski inflasi meninggi. Selain itu, investor juga menunggu rilis kinerja emiten teknologi andalan as yakni apple dan facebook yang akan merilis kinerja keuangan pada rabu setelah penutupan pasar. Penguatan bursa saham asia terjadi di tengah perkembangan seputar kasus aktif virus corona (covid-19) di india yang masih terjadi hingga kini. Pada selasa (27/4/2021) kemarin, negara dengan pasar terbesar kedua di asia setelah china ini melaporkan 323.144 kasus infeksi baru, yang membuat total penderita virus corona ini mencapai lebih dari 17,6 juta orang.


Baca Juga

0  Komentar