Bursa Asia Kompak Dibuka Menguat, Nikkei-Hang Seng Melesat

Cnbcindonesia-market   Kamis, 6 Mei 2021

img

Bursa asia kompak dibuka menguat, nikkei-hang seng melesat jakarta, cnbc indonesia - bursa asia kompak dibuka menguat pada perdagangan kamis (6/5/2021), karena investor sedang menantikan laporan pekerjaan amerika serikat (as) yang akan dirilis pada akhir pekan ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang berapa lama bank sentral as akan mempertahankan kebijakan dovish-nya. Tercatat indeks nikkei jepang dibuka melonjak 1,33%, hang seng hong kong dibuka melesat 1%, shanghai composite china naik tipis 0,09%, straits times index (sti) singapura menguat 0,26%, dan kospi korea selatan terapresiasi 0,24%. Pembukaan perdagangan saham di asia pada hari ini cenderung mengikuti penutupan bursa saham as, wall street yang ditutup beragam mayoritas menguat pada perdagangan rabu (5/5/2021) waktu as, di mana indeks dow jones industrial average (djia) mencetak rekor tertinggi barunya sepanjang masa. Dow jones industrial average (djia) menguat 0,29% ke level 34.230,34, s&p 500 naik tipis 0,07% ke 4.167,59, tetapi nasdaq composite malah melemah 0,37% ke posisi 13.582,42.

Saham teknologi kembali diburu oleh investor pada perdagangan rabu waktu setempat, di mana harga saham apple naik 0,19% dan alphabet (induk usaha google) menguat 0,34%. Laporan pekerjaan as, salah satu laporan ekonomi paling berpengaruh di pasar keuangan global untuk april akan dirilis pada jumat (7/5/2021) besok. Berdasarkan catatan adp, penciptaan lapangan kerja non-pemerintahan di as adalah 742.000 pada april 2021. Ini adalah angka tertinggi sejak september tahun lalu.

Dunia usaha membutuhkan banyak tenaga kerja seiring peningkatan permintaan. Negeri paman sam memang sedang bergairah karena vaksinasi anti-virus corona (coronavirus disease-2019/covid-19) yang masif dan stimulus dari pemerintahan presiden joseph 'joe' biden. "konsumen sedang penuh percaya diri, karena mereka sudah divaksin dan mengatongi cek bantuan pemerintah. Pasar tenaga kerja pun mendapat momentum penguatan," kata gus faucher, kepala ekonom pnc financial yang berbasis di pennsylvania (as), seperti dikutip dari reuters.

Hal yang mengesankan, sektor dengan pembukaan lapangan kerja terbesar bulan lalu adalah rekreasi dan hospitality yaitu 237.000. Sektor ini adalah yang paling terpukul oleh pandemi karena 'menjual' kontak dan interaksi antar-manusia, mengedepankan pelayanan langsung dengan pelanggan. Jika sektor yang paling terpukul saja sudah bangkit dan mulai kembali menyerap tenaga kerja, maka pemulihan ekonomi berada di jalan yang benar. Saat ekonomi pulih, maka permintaan akan meningkat.

Ujungnya adalah risiko tekanan inflasi menjadi semakin nyata. "begitu anda melihat ekonomi terus membaik seperti saat ini, maka satu hal yang menjadi kekhawatiran pasar adalah inflasi. Ini akan menggerus laba perusahaan," sebut shawn cruz, senior market strategist di td ameritrade, sebagaimana diwartakan reuters. Selain itu, tekanan inflasi (jika terjadi secara stabil dan berkepanjangan) tentu membuat bank sentral as (the federal reserve/the fed) perlu merespons agar tidak kebablasan alias overheating.

Caranya adalah dengan mengetatkan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan, seperti yang sebelumnya disinggung oleh menteri keuangan as, janet yellen. Kenaikan suku bunga akan berdampak negatif bagi pasar saham. Satu, biaya ekspansi jadi lebih mahal sehingga menekan laba emiten. Dua, kenaikan suku bunga akan membuat investor melirik instrumen lainnya yaitu obligasi.


Baca Juga

0  Komentar