Faktor Pandemi Sokong Pertumbuhan Bisnis Pusat Data

Koran Tempo   Senin, 31 Mei 2021

img

Faktor pandemi sokong pertumbuhan bisnis pusat data jakarta — permintaan pusat data di indonesia semakin meningkat. Ketua indonesia data center provider organization, herman suryakusuma, menilai industri ini memiliki masa depan yang cerah. Ia mengatakan saat ini kapasitas pusat data yang tersedia di dalam negeri sebesar 75 megawatt. Mengutip kajian frost & sullivan serta structure research, dia menyatakan pertumbuhan kapasitas di indonesia setiap tahun sebesar 31-35 persen selama periode 2015-2019.

Bahkan, setelah pandemi merebak tahun lalu, sejumlah anggotanya tetap mengalami kenaikan permintaan. "ada yang tumbuh lebih dari 80 persen," katanya kepada tempo , kemarin. Pertumbuhan itu salah satunya dipicu penutupan kantor saat pembatasan kegiatan selama masa pandemi. Beberapa perusahaan memilih memindahkan penyimpanan data mereka dari kantor ke penyedia pusat data agar lebih mudah diakses.

Gedung data center indonesia. Dci-indonesia.com selain faktor pandemi, perkembangan industri pusat data akan didorong pertumbuhan penetrasi internet di dalam negeri. Saat ini baru 36 persen dari total penduduk indonesia yang memiliki akses internet. Indonesia juga memiliki bonus demografi dengan sekitar 70 persen penduduknya berusia di bawah 40 tahun yang cenderung lebih mudah mengadopsi teknologi baru.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi indonesia diperkirakan masih tumbuh positif dan akan turut berdampak pada pengembangan industri. Hendra mengatakan regulasi di indonesia juga mendukung iklim investasi di industri ini. Di sektor keuangan, misalnya, otoritas jasa keuangan telah mewajibkan seluruh lembaga jasa keuangan, termasuk nonbank, menyimpan data di dalam negeri. Pemerintah juga menerbitkan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik.

Potensi lainnya datang dari perkembangan komputasi awan. Saat ini, layanan tersebut sudah semakin dilirik masyarakat. Hendra mencatat banyak pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah yang tidak lagi membeli perangkat infrastrukturnya secara mandiri. "mereka tidak lagi beli server , storage , firewall ; tapi langsung belanja cloud computing, baik ke penyedia lokal maupun asing, seperti google," tuturnya.

Namun potensi besar ini sulit dinikmati jika tantangan yang ada tak teratasi. Salah satunya adalah penyediaan tenaga listrik yang ramah lingkungan. Hendra berharap pemerintah memberikan insentif berupa potongan pajak bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan energi bersih. Selain itu, tenaga kerja lokal yang kompeten di sektor data masih jarang.

Hendra mengimbuhkan, infrastruktur listrik dan jaringan di indonesia bagian timur pun masih belum sebaik di barat. “itu sebabnya saat ini semua pusat data masih berlokasi di jakarta dan sekitarnya,” ucap dia. Semuel abrijani pangerapan. Tempo/tony hartawan direktur jenderal aplikasi dan informatika kementerian komunikasi dan informatika, semuel abrijani pangarepan, mengatakan indonesia sudah banyak dilirik pelaku usaha sebagai lokasi pusat data.

Selain faktor demografi, kondisi makro, hingga regulasi, indonesia menawarkan jaminan pasokan listrik. Saat ini masih banyak sumber energi bersih yang belum dimanfaatkan. Pemerintah juga sedang mendesain topologi jaringan yang efektif dan aman. Dari sisi regulasi, pemerintah sedang menggodok rancangan undang-undang perlindungan data pribadi.

Aturan itu akan mewajibkan perusahaan yang menyimpan data masyarakat dalam jumlah tertentu membangun pusat data di indonesia. "kita perlu regulasi yang membuat mereka merasa nyaman dan aman," kata semuel. Kebijakan ini juga akan menerapkan hukuman jika terjadi kebocoran data. Ceo pt data center indonesia tbk, toto sugiri, membenarkan bahwa pasar indonesia semakin menarik bagi penyedia pusat data.

Perusahaannya baru saja menambah satu gedung pusat data baru berkapasitas 15 megawatt. Emiten berkode dcii ini juga sedang merancang gedung baru dengan kapasitas dua kali lipat. Dcii saat ini memiliki kapasitas listrik 37 megawatt. "kami ingin sampai 100 megawatt," kata dia.


Baca Juga

0  Komentar