Heroik! Tak Jadi Keluar dari 6.000, IHSG Pangkas Koreksi

Cnbcindonesia-market   Selasa, 20 April 2021

img

Heroik! tak jadi keluar dari 6.000, ihsg pangkas koreksi jakarta, cnbc indonesia - indeks harga saham gabungan (ihsg) sukses memangkas koreksi pada perdagangan sesi kedua selasa (20/4/21). Sempat ambruk 0,9%, koreksi ihsg terpangkas menjadi 0,23% di level 6.038,32 setelah seharian berkutat di zona merah. Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar rp 8,5 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih rp 321 miliar di pasar reguler. Tercatat 225 saham terapresiasi, 259 terkoreksi, sisanya 162 stagnan.

Asing melakukan pembelian di saham pt telkom indonesia tbk (tlkm) sebesar rp 35 miliar dan pt tower bersama infrastructure tbk (tbig) rp 32 miliar. Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham pt triputra agro persada tbk (tapg) yang dilego rp 178 miliar dan pt bank rakyat indonesia tbk (bbri) yang dijual rp 73 miliar. Rapat dewan gubernur (rdg) bank indonesia pada senin 19 april 2021 dan 20 april 2021 memutuskan untuk mempertahankan bi 7- day reverse repo rate (bi7drr) sebesar 3,50%, suku bunga deposit facility sebesar 2,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%. Gubernur bi perry warjiyo bersama deputi gubernur senior dan anggota dewan gubernur lain melihat keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Bi memandang masih terjadi ketidakpastian pasar keuangan global. Namun, bank sentral merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2021 menjadi 4,1-5,1%. Perkiraan tersebut lebih rendah dari yang sebelumnya yaitu 4,3-5,3%. "pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,1-5,1%," ungkap gubernur bi perry warjiyo dalam konferensi pers virtual, selasa (20/4/2021).

Meski direvisi ke bawah namun perkiraan tersebut masih lebih tinggi dibandingkan realisasi 2020 yang masih kontraksi. Pertumbuhan ditopang oleh perbaikan ekspor, berlanjutnya stimulus fiskal dan perbaikan investasi. Sementara itu obligasi tenor 10 tahun milik paman sam yang sempat menghantui pasar saham kembali terkoreksi ke level 1,555% setelah sempat naik ke level 1,615%. Obligasi as ini sempat menyentuh level 1,77% dan menyebabkan pasar saham di berbagai belahan negara dunia tumbang setelah investor melarikan dananya ke obligasi ini karena adanya ketakutan the fed akan menaikan suku bunga.


Baca Juga

0  Komentar