IHSG Konsisten Turun! Asing Obral Big Cap, Transaksi Sepi

Cnbcindonesia-market   Senin, 26 April 2021

img

Ihsg konsisten turun! asing obral big cap, transaksi sepi jakarta, cnbc indonesia - indeks harga saham gabungan (ihsg) dibuka menguat 0,12% ke level 6.024,4 pada pembukaan perdagangan sesi i rabu (21/4/2021). Selang 5 menit, ihsg malah berbalik melemah 0,1%. Pada pukul 10:26 wib, ihsg masih melemah 0,51% ke 5.986,05. Data perdagangan mencatat sebanyak 182 saham menguat, 256 saham melemah, dan 172 lainnya stagnan.

Nilai transaksi pada perdagangan sesi i pagi hari ini mencapai rp 3,5 triliun dan investor asing kembali melepas saham-saham di pasar reguler sebesar rp 118 miliar. Tiga saham bank bumn kembali menjadi incaran aksi jual investor asing pada hari ini, di mana dari tiga saham bank bumn tersebut, dua diantaranya adalah saham bank big cap. Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan sesi i senin (26/4/2021) pukul 10:26 wib. Asing kembali menjual saham bank big cap , pt bank rakyat indonesia tbk (bbri) sebanyak rp 107 miliar.

Secara pergerakan, saham bbri melemah 1,88% ke level rp 4.170/unit pada perdagangan sesi i pukul 10:26 wib. Nilai transaksi saham bbri pagi hari ini mencapai rp 200 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 48 juta lembar saham. Kemudian di posisi kedua terdapat juga saham bank big cap pt bank mandiri tbk (bmri) yang terkoreksi 1,63% ke posisi rp 6.050/unit. Asing pun melakukan net sell di pasar reguler sebesar rp 47 miliar.

Tercatat nilai transaksi saham bmri pagi hari ini mencapai rp 94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 15 juta lembar saham. Terakhir di posisi ke-6 diduduki oleh saham petrokimia milik taipan prajogo pangestu, pt barito pacific tbk (brpt) yang ambles 2,15% ke posisi rp 910/unit. Asing pun melepas saham brpt di pasar reguler sebanyak rp 5 miliar. Adapun nilai transaksi saham brpt pagi hari ini mencapai rp 17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 18 juta lembar saham.

Saham-saham big cap yang terus didera aksi jual besar-besaran turut membuat indeks secara keseluruhan semakin ambles mengingat bobotnya terhadap indeks juga besar. Sentimen yang membuat ihsg terus-terusan tertekan memang banyak. Mulai dari sepinya transaksi akibat beralihnya investor ke aset kripto. Kinerja keuangan emiten yang kurang memuaskan hingga prospek pertumbuhan ekonomi yang terus terpangkas.

Dalam sebulan terakhir bursa saham domestik juga terus ditinggalkan oleh investor asing. Data perdagangan mencatat bahwa nilai aksi jual bersih (net sell) asing di bursa domestik dalam satu bulan terakhir tembus rp 5 triliun. Kini, mata uang kripto kembali bergeliat setelah pada pekan lalu sempat berjatuhan akibat aksi jual investor dan koreksi sehat setelah sempat melesat tinggi. Sebelumnya, harga kripto (bitcoin cs) sempat ambruk, setelah presiden amerika serikat (as), joe biden berencana menaikkan pajak atas capital gain menjadi 39,6%.

Kebijakan pajak tersebut bakal membuat beban potongan pajak yang dinikmati seperlima investor individu terkaya as terpangkas rata-rata hingga 20% lebih. Bloomberg melaporkan bahwa kenaikan itu bakal berlaku berjenjang. Untuk mereka yang mendapatkan keuntungan transaksi senilai us$ 1juta atau lebih, bakal dikenakan pajak 39,6%. Reuters dan the new york times juga memberitakan hal yang sama.

Kenaikan pajak atas capital gain tersebut berpeluang membuat capital outflow dari pasar saham as. Ada kemungkinan dana tersebut akan masuk ke bursa saham negara berkembang di asia dengan prospek pertumbuhan yang menarik. Salah satunya indonesia. Namun, rencana tersebut kemungkinan akan terbentur persetujuan di kongres, dengan peluang kenaikan masih bisa terjadi tetapi dalam tingkat yang lebih kecil.

"kami berharap kongres akan menyetujui versi kenaikan yang sudah dikurangi... Kami berharap kongres akan berakhir pada angka kenaikan yang lebih moderat sekitar 28%," tutur goldman sachs dalam laporan riset yang dikutip cnbc international. Namun di saat yang sama investor juga mencermati lonjakan kasus infeksi covid-19 di india yang terus mencetak rekor terbaru sehingga membuat negara tersebut kekurangan pasokan oksigen. Sentimen yang campur aduk membuat ihsg sulit untuk mengalami apresiasi dan terjebak di level 6.000 belakangan ini.


Baca Juga

0  Komentar