Korban Bidan Arisan Bodong Hingga Kalimantan, Sembunyi di Palembang

Linggaupos - Utama   Senin, 19 April 2021

img

Korban bidan arisan bodong hingga kalimantan, sembunyi di palembang linggaupos.co.id – indri apria sari (24), bidan cantik asal babat toman, musi banyuasi (muba) yang juga sebagai owner arisan bodong saat ini sudah diamankan di rutan mapolres muba untuk diproses lebih lanjut setelah dia didampingi kuasa hukumnya menyerahkan diri. “tadi pagi tersangka menyerahkan diri didampingi oleh pengacaranya. Hasil interogasi, tersangka mengakui dan membenarkan bahwa telah melakukan tindak pidana penipuan sejak september 2020 hingga maret 2021,” ujar kapolres muba, akbp erlin tangjaya sh sik, melalui kasat reskrim akp ali rojikin sh mh, senin (19/4/2021) malam. Dimana indri bersembunyi? ali menegaskan, selama kabur, indri bersembunyi di kota palembang.

Namun, mantan kapolsek babat toman ini enggan menyebut rinci di daerah mana. “bersembunyi di palembang selama ini,” tegasnya. Kasat menyebut, aksi tersangka ini terbongkar setelah salah satu korban yakni herneti beserta 9 orang lainnya melapor ke polres muba. Dimana aksi tersangka terjadi pada rabu (10/2/2021) lalu di kelurahan mangun jaya kecamatan babat toman.

“saat itu, tersangka mengiklankan arisan get lelang dan get duel melalui media sosial whatsapp, facebook dan instagram milik tersangka. Lalu tersangka menyuruh korban menyetorkan uang arisan dengan janji akan memperoleh keuntungan yang akan dibayar pada tempo yang telah ditentukan oleh pelaku,” terangnya. Ternyata uang para korban yang dijanjikan pelaku tidak dibayarkan kepada para korban. “atas peristiwa tersebut korban herneti beserta sembilan orang lainnya mengalami kerugian sebesar rp596.490.000.

Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polres muba,” tambahnya. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa dokumen dan kuitansi pembayaran arisan get lelang dan get duel. Selain para korban di atas, terdapat pula korban widia kusuma dan 3 orang lainnya melaporkan tersangka atas kasus yang sama dengan kerugian rp90.960.000. “tersangka masih menjalani pemeriksaan dan kita sedang melengkapi fakta-fakta yang ada.

Tersangkas sendiri diancam dengan pasal 378 kuhp dan pasal 372 kuhp tentang penipuan dan penggelapan,” tukasnya. Beberapa waktu lalu atau tepatnya rabu (24/3/2021) sumeks.co sempat datang dan menemui sejumlah warga yang menjadi korban indri yang sudah melakukan dugaan penipuan dan penggelapan uang arisan online yang dikelolanya. Kasusnya sempat viral di media sosial. Selain warga desa mangun jaya, kecamatan babat toman, kabupaten muba yang tertipu arisan bodong hingga mencapat rp 7 miliar, ternyata korbannya juga ada yang berasal dari sejumlah daerah luar sumatera.

Seperti jakarta, jawa hingga bontang, kalimantan timur. Sekitar 200 orang korban awalnya, terus menunggu itikad baik dari indri dan keluarganya, sebelum melaporkan kasus tersebut ke mapolres muba. Salah satu korban as menuturkan, dia bersama korban lain sudah melakukan mediasi dengan keluarga indri. Namun setelah ditunggu selama dua minggu tidak ada jawaban.

Korban lainnya, ns, warga bontang kalimantan timur mengaku, seharusnya pada tanggal 20 maret lalu mendapat rp25 juta dan pada tanggal 10 april mendatang sebesar rp20 juta. Modal yang sudah disetorkan ns untuk ikut arisan ini sebesar rp 18 juta. “kenal dengan owner arisan ini dari teman saya. Sudah ikut sejak oktober 2020 lalu.

Setelah tanggal 20 maret ditunggu-tunggu ternyata arisan bodong ini sudah terbongkar. Owner saat dihubungi hp-nya sudah tidak aktif lagi. Dan ternyata korbannya sudah banyak dan kerugian yang pertama direkap hampir rp4 miliar lebih,” terang ns kepada sumeks.co melalui pesan whatsapp. Setelah menemukan jalan buntu, kemudian pada kamis (25/3/2021), indri resmi dilaporkan ke polres musi banyuasin (muba).


Baca Juga

0  Komentar