Laba PGN Naik 29% Jadi Rp 870 Miliar pada Kuartal I-2021

Investor   Senin, 3 Mei 2021

img

Laba pgn naik 29% jadi rp 870 miliar pada kuartal i-2021 jakarta – kinerja penjualan gas bumi pt perusahaan gas negara tbk (pgas) atau pgn pada periode kuartal i-2021 melampaui target. Selama tiga bulan pertama tahun ini, pgn membukukan pendapatan sebesar us$ 733,15 juta. Dari pendapatan tersebut, pgn mencatat laba operasi sebesar us$ 95,90 juta dan ebitda sebesar us$ 191,24 juta. Alhasil, pgn berhasil meraih peningkatan laba yang didistribusikan ke induk menjadi us$ 61,5 juta atau rp 870 miliar (kurs rp 14.147 per dolar as) pada kuartal i-2021, meningkat 28,93% dibandingkan periode yang sama pada kuartal i-2020 sebesar us$ 47,7 juta.

Pgn yang merupakan subholding gas pt pertamina (persero) ini, menurut direktur keuangan perusahaan gas negara arie nobelta kaban, terus mengoptimalkan penyaluran gas bumi di masa pemulihan ekonomi nasional. “berangkat dari komitmen tersebut, kinerja penjualan gas bumi pgn mengalami peningkatan sejak bulan januari sampai maret 2021 diatas target,” katanya dalam keterangan resmi, senin (3/5/2021). Pencapaian rata-rata penjualan gas bumi pgn group sampai maret 2021 tercatat sebesar 916 bbtud atau meningkat 7,86% di atas target kuartal i-2021. Rinciannya, penjualan gas di pgn sebesar 835 bbtud dan pt pertagas sebesar 81 bbtud.

Peningkatan didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan mulai rebound di sektor pembangkit listrik dan industri ritel. Saat ini pgn telah melayani lebih dari 495.000 pelanggan di sektor rumah tangga, umkm, industri, dan pembangkit listik. Adapun posisi keuangan konsolidasian pgn per 31 maret 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang terjaga dengan total aset sebesar us$ 7,52 miliar, total liabilitas us$ 4,50 miliar, dan total ekuitas us$ 3,02 miliar serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,8 kali. ”hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih baik,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pada kuartal i-2021, pgn masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi covid-19. Namun pgn tetap dapat menjaga kinerja melalui upaya-upaya strategis yang diambil oleh perseroan. Sementara itu, melihat prospek permintaan gas bumi yang masih menjanjikan ke depan, di mana sesuai studi diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030, pgn akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis lng termasuk lng retail. “pgn memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.

Lng akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen,” kata direktur strategi dan pengembangan bisnis pgn syahrial mukhtar. Syahrial menuturkan, pgn akan membangun infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan untuk mengelola lng retail. Untuk pasar domestik, bisnis lng akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi bbm ke lng untuk pembangkit listrik pln dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas khususnya di wilayah timur indonesia. Untuk pasar luar negeri, perusahaan juga tengah melakukan pendekatan dengan pemain lng di negara-negara target yaitu filipina, myanmar, vietnam dan thailand.

“selain potensi bisnis lng, pgn akan berperan aktif mendukung program rdmp kilang salah satunya dengan membangun fasilitas small land-based lng regasification terminal di cilacap yang diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp up sampai dengan 111 mmscfd,” papar syahrial. Dalam jangka menengah, pgn tengah membangun infrastruktur pipa gas senipah-balikpapan untuk memenuhi kebutuhan kilang balikpapan. Pipa senipah-balikpapan diestimasikan dapat mendukung penyaluran gas yang efisiensi untuk kilang dengan volume ramp up sampai 194 mmscfd. Kedua infrastruktur gas untuk kilang tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023.

“pgn juga berupaya melakukan efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis. Selain itu untuk menjaga likuiditas perusahaan manajemen mengambil kebijakan realisasi capital expenditure ( capex ) dilakukan secara selektif atau prioritisasi,” ujar arie. Arie menambahkan, pgn tahun ini juga akan menyelesaikan pembangunan pipa minyak rokan sepanjang 367 km dengan diameter 4-24 inci di koridor minas-duri-dumai dan koridor balam-bangko-dumai, wilayah kerja rokan. Diharapkan proyek tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan jangka panjang yang berpotensi menyalurkan minyak 200.000-265.000 bpod dan tentunya merupakan komitmen dalam menjaga efisiensi penyaluran salah satu backbone migas nasional.

Pgn, sambungnya, juga terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien. “gejolak perekonomian yang dipicu oleh pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 telah mengajarkan pgn untuk tetap fokus memperkuat fundamental bisnis. Namun, kami optimis mampu melewati berbagai tantangan ini dan menjadikan pgn semakin kuat di masa depan,” ungkap arie.


Baca Juga

0  Komentar