Pemberdayaan Perempuan Penting bagi Pertumbuhan Ekonomi

Investor   Rabu, 21 April 2021

img

Pemberdayaan perempuan penting bagi pertumbuhan ekonomi jakarta, investor.id - deputi gubernur senior bank indonesia (bi) destry damayanti mengungkapkan, berdasarkan data badan pusat statistik (bps), tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih sekitar 53% dari populasi perempuan. Meskipun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, persentasenya masih di bawah laki-laki yang sebesar 83%. Namun, berdasarkan studi world bank pada maret 2021, diperkirakan peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 25% pada 2025 dapat meningkatkan output ekonomi setara dengan 2,9% dari produk domestik bruto (pdb). Karenanya, penting sekali untuk terus memberdayakan perempuan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“data ini menjadi menarik sekali, pemberdayaan pemberdayaan jelas akan memberikan kontribusi yang positif terhadap ekonomi kita,” kata destry damayanti dalam webinar “perempuan tangguh yang menginspirasi bagi pembangunan ekonomi syariah indonesia” yang digelar beritasatu media holdings bekerja sama dengan bank syariah indonesia (bsi), rabu (21/4/2021). Destry mengungkapkan, pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan bi bersama stakeholder lainnya juga dilakukan melalui pemberdayaan perempuan. Berbagai program pengembangan usaha syariah dilakukan dengan melibatkan peran perempuan, baik pelaku usaha syariah secara umum, maupun para santri putri yang berada di lingkungan pesantren. Berbagai sektor usaha yang dikembangkan di antaranya fashion dengan konsep sustainable fashion , produk handicraft , berbagai macam tas dengan bahan alami, dan juga tenun yang produknya sudah siap untuk go global.

“selain fashion, juga dilakukan pengembangan koperasi, di mana motor penggeraknya adalah para perempuan dengan berbagai produk olahan kelapa dengan kualitas ekspor,” ungkapnya. Destry menambahkan, perempuan juga memiliki peran yang signifikan dalam sektor usaha mikro, kecil dan menengah (umkm). Bahkan sekitar 64% pelaku umkm di indonesia adalah perempuan. Karenanya, dengan terus mengembangkan semangat ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif, menurut destry hal ini juga berarti kita turut memberdayakan kaum perempuan di sektor umkm.


Baca Juga

0  Komentar