Perbaikan Ekonomi Makin Terlihat, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Fin   Kamis, 27 Mei 2021

img

Perbaikan ekonomi makin terlihat, ihsg dan rupiah kompak menguat jakarta – indeks harga saham gabungan (ihsg) ditutup menguat 26 poin (0.45 persen) pada level 5,842. Sektor perindustrian dan barang konsumen primer yang masing-masing mengalami kenaikan 18 poin (1.9 persen) dan 13 poin (1.8 persen) menjadi kontributor terbesar bagi penguatan indeks harga saham gabungan hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar rp290.7 miliar di pasar reguler. “indeks harga saham gabungan bergerak menguat signifikan dari awal hingga menjelang penutupan, namun aksi jual di sesi pra-penutupan yang berkaitan dengan rebalancing index msci membuat indeks hanya tutup menguat tipis,” demikian tulis tim riset indo premier sekuritas, dalam hasil risetnya, kamis (27/5).

Tim riset indo premier sekuritas juga menilai, sentimen positif yang mendorong penguatan indeks di hampir sepanjang perdagangan adalah menguatnya indeks di bursa wall street, menguatnya mayoritas harga komoditas, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal ii yang diprediksi akan naik signifikan. Senada, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat (as) pada penutupan perdagangan hari ini ditutup menguat. Rupiah tercatat menguat 40 point di level rp14.287 per dolar as. Penguatan rupiah itu didorong oleh sinyal pemulihan ekonomi yang sudah terlihat cukup kuat.

Menteri keuangan sri mulyani indrawati bahkan telah menyatakan optimismenya bahwa pada kuartal ii tahun 2021, indonesia sudah keluar dari zona resesi. “sinyal pemulihan ekonomi sudah terlihat jelas, dalam hitungan bulan, kuartal kedua tahun 2021 akan segera berakhir dan pertumbuhan ekonomi di prediksi akan terus membaik dan indonesia akan keluar dari zona resesi,” ujar direktur pt trfx garuda berjangka, ibrahim assuaibi dalam riset hariannya. Ibrahim menjelaskan bahwa para analis memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi berada dikisaran di 1-2 persen. Sedangkan pemerintah cukup percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi mampu berada di angka di 7-8 persen.

Meski demikian, kata ibrahim, pemulihan ekonomi masih akan rentan apabila pasar masih ketakutan dengan penyebaran varian baru covid-19. Dimana ditakutkan dalam minggu-minggu ke depan akan terjadi ledakan kasus corona akibat arus balik mudik idul fitri pekan lalu. Meski ada ketakutan akan ledakan covid-19,dari segi data ekonomi pemerintah cukup optimis dengan prospek pertumbuhan ekonomi. Bahkan sebelumnya mengatakan pada kuartal kedua tahun 2021, ekonomi indonesia akan tumbuh hingga 8 persen.

“sinyal pemulihan ekonomi ditunjukkan dengan kembalinya tingkat kepercayaan masyarakat ke level optimis pada angka 101,5. Angka ini jauh melampaui periode awal pandemi sejalan dengan tren mobilitas masyarakat yang mengalami peningkatan secara konsisten sejak bulan april,” jelasnya. Selain itu, indeks penjualan retail juga menunjukkan keberlanjutan pemulihan konsumsi masyarakat pada maret dan april 2021 yang secara umum ditopang oleh peningkatan konsumsi pada seluruh kelompok. Termasuk penjualan mobil ritel mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 227,6 persen (yoy) dan 2,5 persen (mtm).


Baca Juga

0  Komentar