Prospek Industri Baterai Mobil Listrik

Koran Tempo   Minggu, 30 Mei 2021

img

Prospek industri baterai mobil listrik paul sutaryono staf ahli pusat studi bumn dan mantan assistant vice president bni kementerian badan usaha milik negara (bumn) telah membentuk indonesia battery corporation (ibc) sebagai induk usaha pengelola ekosistem industri baterai (mobil) listrik dan power bank (sistem penyimpanan energi) pada 26 maret lalu. Ibc didukung empat bumn sektor pertambangan, yakni pt pertamina, mind id, pt aneka tambang tbk, dan pt perusahaan listrik negara (pln), yang masing-masing memiliki saham 25 persen. Ibc juga akan menjalin kerja sama dengan catl dan lg chem. Catl akan berinvestasi senilai us$ 5 miliar dan lg chem us$ 13-17 miliar.

Pembentukan ibc tak lepas dari rencana pemerintah membangun industri mobil listrik dari hulu ke hilir. Industri (baterai) mobil listrik diharapkan dapat menyuburkan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi 0,96 persen secara kuartal per kuartal i 2021. Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih baik daripada minus 2,19 persen per kuartal iv 2020. Industri baterai mobil listrik amat diharapkan dapat menarik investor global untuk berinvestasi lebih besar di indonesia.

Sayangnya, investor kakap tesla inc asal amerika serikat gagal berinvestasi di indonesia, dan lebih memilih jerman, india, serta di texas, amerika serikat. Ini merupakan tantangan bagi pemerintah (kementerian bumn) untuk terus melakukan pendekatan lebih intensif atau mencari mitra bisnis lain. Industri ini diharapkan tak mengalami kesulitan yang berarti. Indonesia memiliki tambang nikel terbesar di dunia, di mana nikel merupakan bahan baterai mobil listrik.

Menurut badan geologi kementerian energi dan sumber daya mineral, kandungan nikel indonesia sebanyak 800 ribu ton atau 29,99 persen dari total produk nikel dunia yang sebesar 2,668 juta ton pada 2019. Industri baterai mobil listrik juga akan mendorong pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (spklu). Stasiun itu meliputi tiga jenis teknologi: pengisian normal ( normal charging ), pengisian cepat ( fast charging ), dan pengisian ultra-cepat ( ultrafast charging ). Industri ini pun akan mendorong pembangunan untuk menambah jumlah stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (spbklu).

Bank juga dapat menyalurkan kredit ke industri ini. Statistik perbankan indonesia, yang diterbitkan otoritas jasa keuangan (ojk), pada 30 april lalu mencatat bahwa kredit perbankan ke sektor pertambangan turun 7,50 persen, dari rp 134,50 triliun pada februari 2020 menjadi rp 124,41 triliun pada februari 2021. Kredit ke sektor listrik, gas, dan air pun turun 17,20 persen, dari rp 199,75 triliun menjadi rp 165,39 triliun. Penurunan kredit itu sebagai akibat dari kelesuan ekonomi dan pandemi covid-19.

Karena itu, industri baterai mobil listrik diharapkan menjadi pengungkit kenaikan kredit di sektor tersebut. Apalagi kini bank papan atas, terutama bank bumn, sedang kebanjiran likuiditas dari program pemulihan ekonomi nasional, sehingga bank dapat menyalurkan kredit ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) yang akan ikut serta dalam rantai pasokan ( supply chain ) industri baterai mobil listrik. Umkm mampu menyerap lebih dari 100 juta tenaga kerja. Angkat topi untuk pelonggaran pajak penjualan atas barang mewah untuk mobil selama sembilan bulan pada maret-desember 2021.

Kebijakan itu semestinya diperpanjang menjadi setahun, yang bertujuan untuk mendorong penurunan harga mobil agar lebih terjangkau. Pelonggaran pajak itu pun dapat menggairahkan kredit kendaraan bermotor (kkb) yang sedang anjlok sebesar 25,41 persen, dari rp 142,85 triliun pada februari 2020 menjadi rp 103,69 triliun pada februari 2021. Kkb dan kredit perumahan rakyat (kpr) merupakan indikator kegairahan sektor riil nasional. Walhasil, sektor otomotif juga mulai bergairah.

Akan lebih strategis bagi pemerintah untuk merangkul segmen umkm dalam industri prospektif ini. Pemerintah dapat menyerahkan pembuatan komponen tertentu kepada umkm. Buahnya, muatan lokal kian tinggi dalam industri baterai mobil listrik. Untuk itu, umkm yang dianggap usaha kelas dua dapat diangkat tinggi-tinggi agar naik kelas.


Baca Juga

0  Komentar