Selama Pandemi Corona, 9 Kluster BUMN Disebut Merugi Ratusan Triliun

Islam Today   Jumat, 30 April 2021

img

Selama pandemi corona, 9 kluster bumn disebut merugi ratusan triliun (islamtoday id) – sembilan klaster perusahaan plat merah mencatatkan kerugian selama pandemi covid-19. Meski demikian masih ada empat klaster bumn yang membukukan kinerja positif. Menteri bumn erick thohir mengatakan bumn selama 10 tahun terakhir telah berkontribusi terhadap pajak, pnbp, dan dividen sebesar rp 3.282 triliun. “namun, suka tidak suka pada 2019 dan 2020 semua terdampak covid-19.

Kalau melihat data-data perbandingan pendapatan bumn dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sangat merosot,” ucapnya seperti dikutip dari tempo , jumat (29/4/2021). Keempat bumn yang masih bisa bertahan adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, asuransi dan dana pensiun, pangan, dan perkebunan. Klaster perusahaan negara itu disebut bertahan karena masing-masing membukukan pendapatan rp 13 triliun, rp 7 triliun, rp 4 triliun, dan rp 4 triliun. Adapun, sebanyak sembilan klaster bumn lainnya merugi dengan penurunan pendapatan terbesar dipimpin klaster migas dan energi, yang kinerjanya turun rp 193 triliun.

Berikutnya, ada klaster infrastruktur yang pendapatannya turun rp 71 triliun, dan klaster pariwisata yang pendapatannya turun rp 55 triliun. Selain itu, ada klaster jasa keuangan mengalami penurunan pendapatan rp 39 triliun, dan klaster telekomunikasi yang pendapatannya turun rp 36 triliun. Ada pula klaster minerba, logistik, danareksa ppa, dan manufaktur yang pendapatannya turun masing-masing rp 14 triliun, rp 11 triliun, rp 4 triliun, dan rp 4 triliun. Erick menyebutkan penurunan pendapatan terutama seperti pada tulang punggung bumn yakni minerba, telekomunikasi, jasa keuangan, migas dan energi itu sangat tergerus.

“ini yang memang memaksa kami di kementerian bumn mengubah strateginya,” ujarnya. Khusus untuk klaster bumn infrastruktur, sebelumnya mantan menteri bumn dahlan iskan mengulas kinerja perusahaan plat merah dari kelompok tersebut yang mengalami penurunan laba bersih dalam setahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat sulitnya perusahaan memperoleh pendanaan, sementara manajemen harus mengeluarkan investasi yang besar untuk mengejar pembangunan infrastruktur. Dahlan bahkan menyebut sebagian bumn sudah haus sampai kerongkongan.

“semoga swf (lembaga pengelola investasi) segera ada jalan. Dana dari amerika, uni emirat arab, jepang, dan kanada segera masuk. Ada yang sudah haus sampai kerongkongan,” ujar dahlan dalam situs resmi miliknya disway.id , 1 april 2021. Ia mencontohkan pt wijaya karya (persero) tbk.

Perusahaan ini mencatatkan penurunan laba signifikan pada 2020 dari rp 2,2 triliun menjadi rp 200 miliar. Begitu juga dengan pt pembangunan perumahan (persero) tbk yang labanya merosot dari rp 800 miliar menjadi rp 128 miliar. Kondisi ini diakibatkan oleh pekerjaan infrastruktur yang gegap gempita dalam beberapa tahun terakhir. Dahlan menyebut bumn jalan tol memiliki pekerjaan yang sangat banyak.

Perusahaan pun harus menyiapkan modal yang besar. Berikut besarnya kerugian sejumlah bumn akibat pandemi covid-19: pt kereta api indonesia (persero) pt kereta api indonesia (persero) atau kai membukukan kerugian sebesar rp 2,37 triliun hingga september atau kuartal iii-2020. Dikutip dari publikasi laporan keuangan kai, selasa 27 oktober 2020, realisasi tersebut jauh lebih buruk ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pasalnya, dalam periode yang sama pada 2019, kai berhasil membukukan laba bersih sebesar rp 1,5 triliun.

Anjloknya laba perusahaan plat merah itu diakibatkan merosotnya pendapatan perseroan selama pandemi covid-19 merebak. Sejak januari hingga september 2020, pendapatan dari jasa angkutan kai mengalami penurunan menjadi rp 9,8 triliun. Padahal, pada periode yang sama 2019, jasa angkutan kai mampu mencatatkan pendapatan sebesar rp 16,3 triliun. Berbeda dari jasa angkutan, pendapatan konstruksi kai justru mengalami kenaikan menjadi rp 2,3 triliun.

Dengan demikian, total pendapatan kai sejak awal tahun 2020 hingga september mencapai rp 12,2 triliun, turun dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar rp 17,8 triliun. Sementara itu, dari sisi beban angkutan dan konstruksi, kai perlu mengucurkan dana sebesar rp 12,08 triliun. Pt garuda indonesia pt garuda indonesia membukukan rugi bersih senilai 1,1 miliar dolar as (rp 16,5 triliun asumsi kurs 1 dolar as = rp 15.000) per kuartal iii atau q3 2020. Angka ini memburuk dari kerugian per semester i 2020 yang mencapai 712,72 juta dolar as.

Posisi ini menjadi salah satu yang terburuk selama pandemi covid-19 menerjang sektor penerbangan. Sebagai perbandingan pada q3 2019 lalu, garuda masih membukukan laba bersih 122,424 juta dolar as. Pada q3 2020 ini, maskapai plat merah berhasil membukukan pendapatan usaha hingga september 2020 sebesar 1,13 miliar dolar as. Angka ini turun 68 persen dari capaian periode yang sama di tahun 2019, 3,54 miliar dolar as.

Pendapatan tersebut dikontribusikan oleh capaian pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 917,28 juta dolar as, sedangkan dari sektor penerbangan tidak berjadwal adalah sebesar 46,92 juta dolar as. Meski pendapatannya turun, secara keseluruhan garuda melihat ada tren perbaikan terutama dari sisi penumpang. Pertumbuhan penumpang pada q3 2020 mencapai 17,9 persen per september 2020 dibandingkan posisi agustus 2020 atau secara month to month (mtom). Pt wijaya karya (persero) tbk pandemi covid-19 juga menghantam kinerja emiten kontraktor bumn, pt wijaya karya (persero) tbk (wika).

Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang 2020, laba bersihnya pun anjlok. Berdasarkan laporan keuangan 31 desember 2021, perseroan menghasilkan pendapatan bersih senilai rp 16,53 triliun, turun 39,25 persen dibandingkan dengan pendapatan 2019 sebesar rp 27,21 triliun. Adapun pendapatan lain-lain mengalami peningkatan menjadi rp 3,06 triliun dari posisi 2019 yang sebesar rp 1,18 triliun. Di tengah anjloknya pendapatan, beban usaha perseroan malah mengalami kenaikan terutama dari pos beban lain-lain yang meningkat menjadi rp 2,23 triliun, padahal pada 2019 beban lain-lain hanya rp 37,71 miliar.

Pt pertamina (persero) pt pertamina (persero) mencatat kinerja buruk selama semester i 2020 atau di tengah penyebaran virus corona. Tercatat, perusahaan mengalami rugi bersih sebesar 767,91 juta dolar as, setara rp 11,13 triliun (mengacu kurs rp 14.500). Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan berhasil meraup laba sebesar 659,95 juta dolar as, atau rp 9,56 triliun. Jika ditelaah, kerugian tersebut dipicu oleh sejumlah pos.

Tercatat, pos penjualan dan pendapatan usaha perseroan turun 24,71 persen dari 25,54 miliar dolar as menjadi 20,48 miliar dolar as. Penurunan penjualan dan pendapatan disumbang oleh penurunan penjualan minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak dalam negeri dari 20,94 miliar dolar as menjadi 16,56 miliar dolar as. Perusahaan energi plat merah itu juga mengalami penurunan pendapatan dari aktivitas operasi lainnya dari 497,23 juta dolar as menjadi 424,80 juta dolar as. Pt pln (persero) pt perusahaan listrik negara (persero) atau pln menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar rp 38,88 triliun selama kuartal i tahun 2020.

Padahal, pada periode yang sama tahun 2019 mereka masih untung rp 4,14 triliun. Dalam tiga bulan pertama tahun 2020, sebenarnya pendapatan usaha pln naik 5,48 persen year on year (yoy) menjadi rp 72,70 triliun. Penjualan tenaga listrik mendominasi hingga rp 70,25 triliun. Sisa pendapatan berasal dari penyambungan pelanggan dan lain-lain.

Kalau berdasarkan geografis, jawa, bali, dan nusa tenggara menyumbang pendapatan rp 57,19 triliun. Sisanya terdiri dari rp 9,82 triliun sumatra, rp 2,69 triliun kalimantan, rp 2,37 triliun sulawesi, serta rp 629,75 miliar maluku dan papua. Namun lagi-lagi, beban usaha membengkak sampai rp 78,79 triliun atau melebihi pendapatan usaha pada kuartal i tahun 2020. Pada saat yang sama, pln mencatatkan kerugian kurs mata uang asing bersih senilai rp 51,97 miliar.

Alhasil subsidi listrik pemerintah sebesar rp 12,89 triliun tak bisa menyelamatkan kinerja bottom line. Pt pgn tbk emiten yang juga merupakan subholding gas pt pertamina (persero), pt perusahaan gas negara tbk (pgn) mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 264,77 juta dolar as atau rp 3,81 triliun (asumsi kurs rp 14.400) sepanjang 2020. Perolehan tersebut berbanding terbalik dari capaian pada 2019 yang mencatatkan keuntungan sebesar 67,58 juta dolar as atau sekitar rp 973 miliar. Hal ini menyebabkan nilai rugi per saham dasar perseroan pada 31 desember 2020 sebesar minus 0,011 dolar as dari tahun sebelumnya laba 0,003 dolar as.


Baca Juga

0  Komentar