Sistem Pengembangan Jagung Lokal Harus Diperbaiki

Investor   Selasa, 20 April 2021

img

Sistem pengembangan jagung lokal harus diperbaiki jakarta, investor.id -sistem pengembangan jagung di dalam negeri harus terus diperbaiki dan ditata dengan baik dan benar. Hal itu mengingat jagung merupakan salah satu komoditas pangan penting di indonesia. Asisten deputi pangan kemenko perekonomian muhammad saifulloh mengatakan, penanaman jagung sangat tergantung pada pergerakan musim dan jagung akan tumbuh pesat jika musim hujan datang. Kebutuhan jagung per bulan juga relatif sama, sehingga harga turun ketika pasokannya berlebih dan harganya akan naik ketika pasokannya berkurang.

“untuk itulah, perlu dirumuskan mekanisme pengelolaan stok jagung yang terstruktur,” ungkap dia dalam diskusi daring, selasa (20/4). Pemerintah melalui kementerian perdagangan (kemendag) sudah mengeluarkan permendag no 07 tahun 2020 tentang harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk jagung dengan kadar air 15%. Harga acuan pembelian di petani mencapai rp 3.150 per kilogram (kg) dan harga acuan pembelian di tingkat konsumen rp 4.500 per kg. “agar jagung bisa diandalkan sebagai komoditas andalan maka sistem pengembangan jagung di indonesia perlu ditingkatkan,” ujar dia.

Kemendag perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk pengembangan sistem resi gudang (srg) di lokasi yang berdekatan dengan sentra produksi jagung. Kemendag dan kementan perlu berkoordinasi untuk menyinergikan data lokasi mesin pengering ( dryer ) dengan gudang srg untuk penanganan pascapanen, kemudian perlu didorong pengembangan kemitraan petani, industri lembaga keuangan dan pemerintah. Kebijakan lain yang bisa diambil pemerintah untuk pengembangan jagung adalah memperhatikan kondisi produksi dan tata niaga jagung yang bervariasi di setiap daerah, pengaturan harga jagung perlu ditetapkan sesuai dengan wilayah masing-masing pemda. Sinergi dengan asosiasi petani/industri berbasis jagung perlu dilakukan untuk mendorong komitmen peningkatan produksi dan produktivitas jagung.

Dirjen tanaman pangan kementan suwandi mengatakan,jawa barat,jawa timur, sumatera utara, gorantalo, sulawesi selatan, merupakan sentra produksi jagung nasional yang tetap konsisten memproduksi jagung nasional. Agar pengembangan jagung lebih masif lagi maka diperlukan sentra produksi jagung nasional yang baru, 60% produksi jagung memang ada di pulau jawa, ke depannya bisa dialihkan ke pulau lain di luar jawa. Produksi jagung memang terjadi di sepanjang tahun dan musim terbesar produksi jagung memang pada musim hujan. “indonesia butuh sentra produksi jagung yang baru agar ketahanan pangan bisa terwujud dan berkelanjutan,” ujar dia.


Baca Juga

0  Komentar