Tak Disangka, Faktor Ini Ternyata Bikin Covid di RI Meledak

Cnbcindonesia-news   Kamis, 8 Juli 2021

img

Tak disangka, faktor ini ternyata bikin covid di ri meledak jakarta, cnbc indonesia - pemerintah menyadari ada beberapa hal yang tidak diperhitungkan dalam menghadapi kondisi saat ini. Akhir tahun lalu pemerintah merasa covid-19 sudah bisa dikendalikan sehingga fokus selanjutnya adalah pemulihan ekonomi nasional. Akan tetapi cerita kini jadi berbeda. Dalam sehari, kasus covid bisa bertambah 30.000 orang dan kematian mencapai 1.000 orang.

Keduanya sama-sama rekor sepanjang sejarah covid melanda di tanah air. Sekretaris eksekutif i komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (kpc pen) raden pardede mengungkapkan merebaknya kasus covid-19 paling utama dipengaruhi oleh adanya banyak libur panjang dibandingkan tahun 2020. "kali ini ada gabungan beberapa hal. Libur lebaran, libur kenaikan isa almasih, hari pancasila dan mengakibatkan masyarakat mengambil libur panjang," jelas raden dalam sebuah webinar yang diselenggarakan indef.

Selain itu, kata raden penularan yang masif juga karena kedatangan pekerja migran yang signifikan, baik dari india, saudi arabia, atau timur tengah. "juga waktu itu ada wisatawan yang datang dari india," tuturnya. India menjadi kekhawatiran terbesar sebagai asal muasal varian delta. Varian delta ini terhitung ganas, penyebarannya lebih cepat 1o kali lipat dari varian lain.

Raden merinci, jika masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan, untuk virus varian wuhan misalnya. Dalam waktu tempo 30 hari bisa menularkan kepada 729 orang. Kemudian virus corona varian alpha jika tidak menerapkan protokol kesehatan, bisa menularkan kepada 15.625 orang. Sementara untuk varian delta yang saat ini mendominasi indonesia, bisa menularkan kepada 117.649 orang.

"konon katanya berdasarkan genome sequences, varian delta yang sekarang sangat dominan," jelas raden. "ini yang membedakan, pembeda utama peristiwa dengan libur nataru (natal dan tahun baru), dan kenaikan lebaran pada bulan 5-6 (mei-juni) di tahun 2020. Ini mutasi virus baru yang tidak diperhitungkan sebelumnya," kata raden melanjutkan. Ppkm darurat >> halaman selanjutnya.


Baca Juga

0  Komentar