Terdesak kewajiban jangka pendek jakarta -- pt sentul city tbk akhirnya melepas pusat belanja aeon mall di sentul, kabupaten bogor, kepada pt aeon mall indonesia. Perusahaan pengembang perumahan itu menjual asetnya untuk memperbaiki kondisi keuangan. "untuk kondisi kami saat ini, menjual aeon mall adalah pilihan terbaik," ujar presiden direktur sentul city, tjetje muljanto, kepada tempo melalui surat elektronik, kemarin. Tjetje menuturkan sebagian besar hasil penjualan yang disepakati pada kamis, 15 april lalu, itu akan digunakan untuk menutup utang jangka pendek perusahaan.

Sementara itu, sisanya dialokasikan untuk ekspansi. Dia mengatakan perseroan sedang mematangkan rencana ekspansi, memanfaatkan pangsa pasar perumahan yang dinilai masih sangat terbuka. Presiden komisaris sentul city, basaria panjaitan, menambahkan, perusahaan memperoleh rp 1,9 triliun dari hasil penjualan tanah dan bangunan pusat belanja tersebut. Merujuk pada laporan keuangan sentul city pada kuartal iii 2020, nilai aset tanah dan bangunan aeon mall mencapai rp 2,05 triliun per 30 september 2020.

Nilainya meningkat dibanding pada akhir 2019, yang senilai rp 1,9 triliun. Menurut basaria, sebanyak rp 900 miliar dari total pendapatan tersebut akan dimanfaatkan untuk melunasi utang ke pt bank negara indonesia tbk. Dalam laporan keuangannya pada kuartal iii 2020, emiten berkode bksl ini tercatat memiliki utang senilai rp 854,57 miliar kepada bni. Pinjaman tersebut diberikan bni sejak 2017 dengan total rp 868,7 miliar untuk membiayai pembangunan aeon mall.

Pada 2020, bksl merestrukturisasi utang tersebut. Bni memberikan penambahan jangka waktu kredit, pemberian keringanan pembayaran bunga sementara, dan penundaan pembayaran angsuran pokok. Namun pelonggaran hanya berlaku hingga 25 maret 2021. Suasana pameran in store promotion 2020 di aeon mall, sentul city, bogor, jawa barat, 9 desember 2020.

Dok. Kemendag basaria optimistis aksi korporasi mampu berkontribusi positif pada kinerja keuangan perusahaan kuartal ii tahun ini. "tentunya akan sangat membantu arus kas kami," kata dia. Hingga september 2020, arus kas perusahaan tercatat minus rp 1,39 triliun.

Perusahaan merugi rp 330 miliar pada periode tersebut. Head of research henan putihrai sekuritas, robertus yanuar hardy, menuturkan langkah sentul city menjual asetnya ini tepat untuk menutupi liabilitas jangka pendek perusahaan dan memperbaiki arus kas. "selain mengurangi beban hutang, perseroan bisa menggunakan dananya untuk ekspansi proyek-proyek berikutnya," tuturnya. Lagi pula, kata robertus, bisnis retail masih menghadapi tantangan pada tahun ini karena pandemi.

Aktivitas masyarakat yang masih terbatas menghambat tingkat kunjungan ke pusat-pusat belanja. Kendati begitu, dia mengatakan kondisi saat ini sudah lebih baik dibanding pada tahun lalu. Tahun lalu, ketika pandemi mulai merebak, pusat- pusat belanja sempat tak beroperasi karena pembatasan kegiatan sosial. Sejak pertengahan tahun, sektor retail kembali beroperasi dengan beragam pembatasan dari waktu operasi hingga jumlah pengunjung.

Ketua umum asosiasi pengelola pusat belanja indonesia, alphonzus widjaja, mengatakan jumlah pengunjung sempat turun hingga 70 persen dari kondisi normal pada masa itu. Kondisi ini mengganggu kinerja keuangan perusahaan. Dalam risetnya yang dirilis pada 7 april lalu, colliers international menyebutkan pembatasan kegiatan itu memicu berkurangnya pendapatan perusahaan pengelola pusat belanja. "pembatasan jumlah pengunjung membuat pengelola berada di posisi yang sulit karena harus lebih fleksibel dengan tarif sewa hingga kewajiban pembayaran lainnya." namun, dibanding pada 2020, kinerja pada tahun ini diproyeksi akan lebih baik.

Pasalnya, pemerintah telah melonggarkan pembatasan sosial serta menambah jam operasi pusat belanja. Selain sentul city, upaya menjual aset untuk memperkuat kinerja keuangan dilakukan pt lippo karawaci tbk (lpkr). Tahun lalu perusahaan menjual pusat belanja lippo mall puri kepada pt puri bintang terang. Penjualan dilakukan melalui perusahaan real estate investment trust bernama lippo malls indonesia retail trust.