Tren Peningkatan Investor Reksa Dana Diyakini Terus Berlanjut Pasca-Pandemi

Beritasatu-ekonomi   Kamis, 1 April 2021

img

Tren peningkatan investor reksa dana diyakini terus berlanjut pasca-pandemi jakarta, beritasatu.com – ketua asosiasi manajer investasi indonesia (amii) afifa meyakini tren pertumbuhan jumlah investor reksa dana yang fenomenal di tahun 2020 akan terus berlanjut, meskipun nantinya pandemi covid-19 sudah berakhir. Afifa menilai peningkatan jumlah investor reksa dana di tahun lalu tidak semata-mata disebabkan oleh pandemi, tetapi memang sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2018 lalu, jumlah investor reksa dana sebanyak 995.510, kemudian di 2019 menjadi 1.774.493 dan di 2020 naik 78,95% menjadi 3.175.429. Per februari 2021, jumlahnya juga kembali naik 20,50% menjadi 3.826.329.

“apakah pertumbuhan yang fenomenal ini akan berhenti atau hanya disebabkan oleh kondisi pandemi tahun lalu? menurut saya tidak. Tren pertumbuhan yang sangat tinggi di jumlah investor reksa dana memang sudah kelihatan dari beberapa tahun terakhir. Di 2019, pertumbuhannya juga 78%, jadi sudah menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi. Artinya bukan hanya karena pandemi di mana banyak orang di rumah kemudian dia investasi, itu mungkin satu pemahaman yang salah,” kata afifa dalam acara zooming with primus bertajuk “reksa dana online dan milenial” yang disiarkan langsung beritasatu tv, kamis (1/4/2021).

Diskusi yang dipandu direktur pemberitaan beritasatu media holdings primus dorimulu ini juga menghadirkan narasumber direktur strategi investasi dan kepala makroekonomi pt bahana tcw investment management budi hikmat, direktur pt panin asset management rudiyanto, dan co-founder & director tanamaduit muhammad hanif. Afifa menambahkan, peningkatan yang besar ini salah satunya didukung oleh keberadaan platform digital yang sangat membantu calon investor dari sisi kenyamanan, memberikan kemudahan dalam bertransaksi, dan juga lebih efisien. Salah satu faktor yang membuat afifa yakin jumlah investor reksa dana akan terus meningkat karena penetrasi reksa dana yang masih rendah. Hanya 1,4% dari populasi masyarakat indonesia yang telah berinvestasi di reksa dana.

“kalau kita lihat lagi, di mana bonus demografi yang kita miliki, demand ini sangat tinggi. Ditambah juga dengan naik kelasnya kita, tentunya demand atas produk-produk keuangan atau produk investasi seperti reksa dana itu memang kita ekspektasikan akan terus meningkat. Dan tentunya kami juga berterima kasih dengan keberadaan online platform ,” kata afifa. Sumber: beritasatu.com.


Baca Juga

0  Komentar