7 Tahun Lalu Menganggur Andalkan Tunjangan Pemerintah, Kini Angkat Trofi Liga Champions

Bolalob-sepak bola   Minggu, 30 Mei 2021

img

7 tahun lalu menganggur andalkan tunjangan pemerintah, kini angkat trofi liga champions dibalik kesuksesannya merebut pos kiper utama chelsea musim ini hingga sukses meraih gelar liga champions eropa, ada cerita pilu dari edouard mendy saat mulai meniti karirnya. Memulai karir di akademi le havre, di usia 19 tahun, dia meniti karir di cherbourg. Namun setelah lepas dari tim tersebut, mendy belum juga mendapatkan tim. Rasa frustasi membuatnya sempat berpikir untuk pensiun dini.

Bukan hanya tidak dapat klub, mendy tak punya pemasukan dan kekasihnya saat itu juga tengah hamil. Pada akhirnya dia mengambil tunjangan pengangguran dari pemerintah prancis selama setahun sambil berlatih di klub lamanya le havre. “jika seseorang mengatakan kepada saya enam tahun lalu ketika saya tidak memiliki klub bahwa saya akan berakhir di sini [chelsea], saya bahkan tidak akan repot-repot melihat atau mendengarkan mereka,” kata mendy dilansir four four two oktober lalu. “saya benar-benar memiliki keraguan tentang apakah saya akan melanjutkan," lanjutnya.

Mendy sempat setahun ditampung di tim satelit marseille hingga akhirnya menemukan performa terbaiknya di reims pada 2016. Halaman 2 dari 3 selengkapnya "saya melihatnya sekarang dan mengatakan bahwa berkat momen-momen itulah saya berada di tempat saya hari ini, dan keluarga saya juga bisa mendapatkan keuntungan dari apa yang saya dapatkan dengan sepak bola saya," ungkap pemain timnas senegal ini. Mendy bercerita masa-masa sulit kala dia berlatih sendiri bersama saudaranya sambil menunggu panggilan dari agennya kala itu. "setelah dari gym bersama saudara saya berlatih menahan tendangan.

Saya juga mendapatkan bantuan pengangguran saat itu jadi saya bisa fokus total di sepakbola." dia sempat frustasi karena agennya saat itu menurutnya tak bekerja dengan baik mencarikan klub. Selain itu sebagai seorang kiper dan pesepakbola profesional, sangat mengecewakan tak bekerja di akhir pekan bermain sepakbola. “itu sangat sulit dan juga pasangan saya sedang mengandung bayi pertama kami. Jadi tunjangan pengangguran tidak akan cukup bagi kami, kami membutuhkan sesuatu yang lain, jadi saya mulai mencari pekerjaan lain." “tapi kemudian saya memiliki kesempatan untuk pergi ke marseille dan saya diberi uji coba di sana.

Untungnya bagi saya itu berhasil, dan ketika itu terjadi rasanya sangat melegakan bagi saya. Satu tahun tanpa sepakbola adalah waktu yang sangat lama. “saya memiliki banyak, banyak keraguan selama waktu itu. Tapi itu berkat keluarga saya yang sangat membantu pada saat-saat itu untuk membuat saya tetap kuat.


Baca Juga

0  Komentar