Ancang-ancang Membentuk Poros Koalisi Pilpres

Koran Tempo   Rabu, 26 Mei 2021

img

Ancang-ancang membentuk poros koalisi pilpres jakarta – sejumlah partai politik mulai mengambil ancang-ancang mempersiapkan kandidat yang bakal diusung sebagai calon presiden 2024. Partai nasdem, misalnya, mulai mendekati beberapa partai untuk membangun poros koalisi dan menyiapkan konvensi untuk menjaring kandidat. Wakil ketua umum partai nasdem, ahmad ali, menyatakan tak memungkiri bahwa partainya sudah mendekati beberapa partai politik. Tujuannya, penjajakan koalisi partai dalam pemilu 2024.

"kami akan membangun diskusi dengan golkar. Tentu membangun koalisi nasional tidak sesederhana yang dibayangkan," ujar ali kepada tempo , kemarin. Dia menjelaskan, partainya membahas peluang koalisi dan menautkan kepentingan partai dalam konteks pemilihan presiden. Selain dengan golkar, kata ali, nasdem membangun diskusi dengan partai lain yang memiliki kesamaan tujuan.

"penjajakan ini memerlukan waktu dan masih sangat dinamis," ujar dia. Ali mengatakan penjajakan dengan sejumlah partai belum mengerucut pada pembentukan koalisi untuk menentukan pasangan calon presiden dan wakilnya. Dia menjelaskan, ketua umum nasdem, surya paloh, memiliki gagasan agar poros koalisi yang dibangun nanti menghasilkan konvensi untuk menjaring kandidat calon presiden. "konvensi nantinya bukan atas nama partai, melainkan koalisi.

Kemudian seperti apa aturan mainnya, hal tersebut akan dirumuskan bersama koalisi," ujar ali. Menurut dia, konvensi nantinya melibatkan publik untuk berpartisipasi dalam menjaring calon presiden potensial. Keterlibatan publik juga ditujukan sebagai upaya mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun cara-cara konvensi baru dilakukan apabila poros koalisi sudah terbangun secara solid.

Ketua umum partai golkar airlangga hartarto (kiri) dalam penyerahan surat keputusan (sk) dukungan kepada bakal calon wali kota surakarta, gibran rakabuming raka di dpp partai golkar, jakarta, 12 agustus 2020. Tempo/imam sukamto adapun adies kadir, ketua golkar, belum merespons perihal penjajakan koalisi dengan nasdem. Politikus golkar lainnya, seperti ace hasan syadzily, juga tak kunjung merespons upaya permintaan konfirmasi tempo. Zulfikar arse sadikin, juga politikus golkar, pada pekan lalu menyatakan ketua umum partainya, airlangga hartarto, berpeluang bakal maju sebagai calon presiden 2024.

"yang bisa mencalonkan itu partai. Nah, pak airlangga sudah punya partai," ujar dia. Menurut zulfikar, dari sejumlah hasil survei, masyarakat menginginkan wajah baru calon presiden. Dia mengklaim elektabilitas airlangga saat ini merangkak naik.

Padahal mereka belum bergerak untuk mengampanyekan sang menteri koordinator perekonomian itu. Zulfikar tidak menyebutkan secara pasti persentase elektabilitas airlangga. Dia hanya menyatakan peluang mengusung airlangga cukup besar dan memerlukan tambahan dari partai lain. Ketua partai nasdem, willy aditya, menambahkan, partainya tidak hanya menjalin komunikasi untuk koalisi dengan golkar, tapi juga dengan partai lain.

Beberapa di antaranya, kata dia, adalah demokrat, partai keadilan sejahtera (pks), partai amanat nasional (pan), partai kebangkitan bangsa (pkb), dan beberapa partai lain. "tentu semua kami ajak bicara. Itu yang paling penting," ucap dia. Meski sudah berancang-ancang menjajaki koalisi, willy juga menyatakan surya paloh tidak akan maju sebagai calon presiden.

Menurut dia, surya hanya menghendaki agar nasdem mengusung tokoh-tokoh baru yang akan mereka jaring. Namun, sebelum itu, mereka akan membentuk koalisi dengan partai lain. Nasdem memerlukan koalisi karena partai ini memerlukan suara tambahan untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden ( presidential threshold ) sebesar 20 persen. Perolehan suara nasdem di parlemen hanya mencapai 9,05 persen.

Satu-satunya partai yang bisa mencalonkan presiden tanpa koalisi hanya partai demokrasi indonesia perjuangan (pdip) lantaran memiliki suara 22,26 persen. Menurut willy, apabila syarat minimum presidential threshold terpenuhi, partainya akan mulai membuka peluang menyelenggarakan konvensi calon presiden. Konvensi ini merupakan cara nasdem menjaring tokoh-tokoh baru yang berpotensi sebagai calon presiden. Nasdem akan menerapkan syarat ketat, antara lain menyangkut elektabilitas, moralitas, dan profesionalitas.

Ketua umum partai demokrat, agus harimurti yudhoyono memberikan keterangan pers di kantor dpp partai demokrat, menteng, jakarta, 31 maret 2021. Tempo/muhammad hidayat wakil sekretaris jenderal partai demokrat, renanda bachtar, tak menampik bahwa partainya sudah mulai menyodorkan nama ketua umum agus harimurti yudhoyono sebagai calon presiden atau wakil presiden pada 2024. Demokrat kini intens menggiatkan pendekatan dengan partai politik lainnya. "kami tidak ingin menjadi pendukung, melainkan pengusung.

Entah itu nomor 01 sebagai presiden atau 02 sebagai wakil. Itu target," ujar dia. Renanda optimistis elektabilitas agus dan demokrat bakal merangkak naik. Meski demikian, demokrat perlu melakukan penjajakan dengan sejumlah partai-partai besar lain, seperti pdip, golkar, pan, dan nasdem.

Mereka juga sedang menjadwalkan pertemuan dengan pdip. Namun ia memastikan saat ini belum ada partai yang bakal berkoalisi dengan demokrat. Sekretaris jenderal partai persatuan pembangunan (ppp), arsul sani, tak memungkiri bahwa banyak partai yang sudah mulai bersiap menjelang pilpres 2024. Terutama ketika mencuatnya konflik antara gubernur jawa tengah ganjar pranowo dan pdip ihwal ambisi sebagai calon presiden.

Arsul mengakui ppp juga sudah mengambil ancang-ancang penjajakan koalisi. Beberapa waktu lalu, ia menggelar pertemuan dengan sekretaris jenderal partai demokrat, hinca panjaitan, membahas peluang koalisi dalam pemilihan presiden. Namun keduanya sepakat tidak membahas profil calon presiden yang akan diusung. Pengamat politik dari universitas airlangga, airlangga pribadi, menilai sejumlah partai politik sudah mulai bergerak mempersiapkan pemilihan presiden 2024.

Apalagi, dia memprediksi, pertarungan politik pada masa mendatang bakal berlangsung panjang. "artinya, nama-nama calon yang muncul hari ini jangan percaya diri dulu. Biasanya banyak hambatan," tutur dia. Airlangga juga melihat bahwa beberapa tahun terakhir mulai muncul tokoh-tokoh baru, selain ketua partai politik.


Baca Juga

0  Komentar