Balutan Narasi Nasionalisme, Teknis dan Kocak di Tayangan Bola

Kompasiana - latest   Kamis, 15 April 2021

img

Balutan narasi nasionalisme, teknis dan kocak di tayangan bola opini : balutan narasi nasionalisme, tehnis dan kocak di tayangan bola komentator menjadi bagian penting dalam sebuah acara olahraga yang ditayangkan media televisi. Sejatinya, komentator menjadi media penyeimbang antara tontonan yang disuguhkan dengan penonton yang menonton acara olahraga tersebut. Khususnya bola. Diera tahun 1980-an, saat saya masih smp, dan hanya baru ada media penyiaran televisi, kita mengenal nama sambas, eddy sopyan, dan ronny patinasarani sebagai komentator sepakbola.

Ulasan mereka sungguh menarik mengingat mereka eddy sopyan dan ronny patinasarani adalah mantan pemain bola dan pelatih sepakbola sehingga apa yang ditanyakan pembawa acara dijawab mereka dengan baik yang berbasis kepada aturan dan skil sepakbola. Gaya bahasa yang mereka sampaikan kepada publik sepakbola (penonton sepakbola di televisi) sangat informatif dan bergaya bahas formal. Tak heran pada era mereka sebagai komentator, banyak aturan dan istilah sepakbola sepakbola yang mereka populerkan hingga sampaikan ke publik. Pola permainan sepakbola 4-4-2 dan 4-3-3 menjadi narasi yang amat sering terdengar.

Demikian pula dengan frasa shooting, passing, diving, offside hingga frasa warmingup atau pemanasan menjadi narasi yang populer mereka sampaikan kepada pemirsa televisi. Sebagai mantan pesepakbola, temtu keduanya sangat memahami secara tehnis aturan dan istilah yang ada dalam permainan sepakbola sehingga para penonton televisi tercerdaskan dengan gaya mereka mengomentari sebuah pertandingan sepakbola dan melarutkan penonton ke dalam kemasyukan sebuah pertandingan sepakbola yang memang menjadi olah raga yang paling menarik di bumi negeri ini. Sementara sambas mangundikarta dikenal sebagai pembawa acara dan komentator yang sangat jago membangkitkan semangat nasionalisme dan heroisme para penonton sebuah tayangan olahraga dengan narasinya yang sangat heroik hingga kini yakni : saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Peran para komentator sebuah tayangan olahraga, khususnya sepakbola tentunya bukan hanya sekedar menghibur para penonton dengan narasi-narasi luvu, heroik atau pengobar semangat para penonton semata.

Walaupun media televisi inheren dengan fungsi menghibur, tapi fungsi inheren sebagai media pencerdasan penonton adalah sangat vital dan penting sehingga para penonton televisi memahami secara tehnik apa itu handsball, offside, tendangan bebas hingga makna pemberian kartu kuning dan merah. Konten terkait agama, nasionalisme, dan moderasi beragama narasi antagonistik dan ketidakpantasan berkomunikasi elit politik narasi seorang pribadi [02] perempuan dalam balutan busana pengantin narasi mengikhlaskan narasi untukmu adalah sebuah satire yang luar biasa yang disaksikan para penyaksi sebuah tayangan olahraga bola di televisi ketika para pembawa acara dan komentatornya bersemangat menyampaikan reportase dan ulasannya sementara para penyaksinya bengong dengan narasi yang disampaikan para komentator tentang tehnik dan aturan permainan sebuah cabang olahraga yang mereka tonton di media televisi. Berangkat dari itulah, banyak pengelola acara olahraga di media televisi menggunakan komentator atau pembahas sebuah tayangan olahraga berasal dari atlet atau mantan atlet yang memahami tehnik olahraga yang dikomentarinya sehingga menambah wawasan bagi para penonton dan penyaksi tayangan olahraga di media televisi. Jebrret...ahay...saudara-saudara sebangsa dan setanah air, mari kita doakan semoga timnas seoakbola kita mampu berbicara ditingkat dunia.


Baca Juga

0  Komentar