Cerita Diplomat Myanmar yang Diasingkan karena Nentang Kudeta

CNN Indonesia - Eropa Amerika   Minggu, 11 April 2021

img

Cerita diplomat myanmar yang diasingkan karena nentang kudeta jakarta, cnn indonesia -- chaw kalyar menjadi salah satu korban yang 'diasingkan' akibat menentang kudeta militer myanmar. Ia sebelumnya mengemban tugas sebagai diplomat di kedutaan myanmar di berlin, jerman. Ia mengaku sangat menentang kudeta di myanmar. Bahkan ia merasa putus asa setelah melihat kekacauan yang terjadi di negaranya.

"awal februari saya putus asa dengan kudeta, padahal sejak 2015 myanmar berada di jalur yang benar. Saya memutuskan untuk melakukan sesuatu. Kami harus mengambil bagian dalam gerakan untuk menyalip kudeta," kata kalyar mengutip afp, sabtu (10/4). #div-gpt-ad-1577361751308-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } kudeta dilakukan junta militer sejak awal februari 2021 karena menganggap pemilu yang dimenangkan oleh aung san suu kyi dan partainya, nld, curang.

Mereka menuding ada setidaknya ada jutaan pemilih palsu yang terdaftar dalam pemilu lalu. Kudeta kemudian memicu gelombang protes besar-besaran. Berdasarkan catatan lembaga asosiasi bantuan untuk tahanan politik (aapp) pada kamis (8/4) jumlah korban tewas mencapai 614 orang sementara yang ditahan sebanyak 2.857 orang. Kalyar mengenang saat masih menjadi siswa sekolah menengah pada 1988 ikut serta dalam protes massal menentang rezim militer.

Ia juga bilang banyak temannya terbunuh saat itu. "saya menyimpan perasaan yang kuat di dalam diri saya sepanjang hidup saya," katanya. Disingkirkankalyar menjabat sebagai sekretaris ketiga di kedutaan besar di berlin sebelumnya. Ia lantas mengatakan tidak akan duduk dan menonton begitu saja ketika krisis politik di negaranya terjadi."sebagai satu-satunya kedutaan dengan atase militer di eropa, kami merasakan pengaruh mereka tumbuh: sekarang mereka lebih sering datang ke kedutaan dan memberikan catatan propaganda tentang situasi di myanmar," katanya.

Kalyar mengaku beraksi setelah melihat kyaw moe tun, utusan tertinggi myanmar di pbb, berbicara menentang kudeta.kyaw moe tun diketahui mendesak militer memulihkan pemerintahan sipil dalam pidatonya di hadapan majelis umum pbb. Namun tun langsung dipecat penguasa militer myanmar dan dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi."saya sangat tersentuh. Dia adalah pemimpin bagi kami dan kami bisa melakukannya juga," ucap kalyar.kemudian pada 4 maret, kalyar dan dua diplomat lainnya di kedutaan yang beranggotakan tujuh orang bergabung dengan gerakan pembangkangan dan memposting di facebook pesan dukungan kepada pengunjuk rasa tak bersenjata di kampung halamannya.kurang dari seminggu kemudian, kata kalyar, ketiganya menerima surat yang memberi tahu soal pemecatan dan paspor mereka ditarik. "ketika kami memposting pengumuman kami di facebook, kami tahu apa konsekuensinya," kata kalyar."kami tidak bisa pulang atau keluar dari jerman karena mereka membatalkan paspor kami.


Baca Juga

0  Komentar