Ditanya Soal Ramadan, Shkodran Mustafi Penasaran dengan Tradisi Mudik

Bolalob-sepak bola   Rabu, 14 April 2021

img

Ditanya soal ramadan, shkodran mustafi penasaran dengan tradisi mudik shkodran mustafi berbagi pengalaman dengan media sebagai pemain bola muslim yang menyambut bulan ramadan di eropa. Dari banyak pertanyaan, ia penasaran dengan mudik. Di indonesia, mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi momen yang paling dinantikan saat datangnya hari raya lebaran. Tradisi ini membuat mustafi penasaran.

Kenyataan bahwa mustafi meninggalkan kampung halaman sejak usia 17 tahun dan baru pertama kali membela klub jerman di usia 28 tahun membuatnya kerap jauh dari keluarga. Mustafi merupakan muslim berdarah keturunan albania yang mengenal sepakbola dari sang ayah, kujtim mustafi, penjaga gawang sejumlah klub amatir di jerman. Baginya ramadan selalu menjadi momen yang spesial. "bulan ini selalu spesial sejauh yang saya ingat sejak kecil saya sangat menantikan bulan ini karena rasanya beda dibandingkan bulan yang lain.

Rasanya jadi lebih bersyukur atas apa yang kita miliki. Lebih tenang di masa-masa stres. Kita sering mengeluh betapa stres hidup ini tetapi dalam bulan ini membantu lebih tenang dan mulai lagi dari nol," kata mustafi dalam sesi round table interview dari bundesliga. "dalam ingatan saya semua ramadan yang telah saya jalani selalu luar biasa jadi saya tidak sabar menyambut bulan ini," sambungnya.

Halaman 2 dari 3 selengkapnya mustafi ingin lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga di bulan ramadan. Sayangnya profesi sebagai pemain bola tidak memungkinkan keinginan tersebut. Pemain yang lahir di bad hersfeld, jerman, tanggal 17 april 1992 ini penasaran ketika ditanya media dari indonesia soal mudik. "di sini tidak ada tradisi seperti itu dan keluarga saya tersebar di eropa dan as dan tempat lainnya, sulit untuk berkumpul di satu tempat.

Yang bisa saya lakukan saat ramadan mengundang orang sebanyak mungkin yang dekat dengan saya untuk datang dan menghabiskan momen bersama," ujar mustafi. Pemain timnas jerman ini meninggalkan kampung halaman di usia mudia untuk bergabung akademi everton, kemudian membela sampdoria, valencia, arsenal, dan baru musim ini memperkuat schalke. "saya meninggalkan rumah saat masih muda jadi ketika ada kesempatan menelepon orang tua, kakek, sepupu, tante, om, mereka semua yang sedang tidak ada kegiatan sangat boleh menghabiskan waktu bersama saat ramadan. Sangat bagus kalian punya tradisi seperti itu, sangat spesial dalam bulan ini," kata mustafi.

Menurut mustafi, jika ada satu hal yang semakin membuat ramadan tak terlupakan adalah masakan ibunda. "makan masakan ibu tentu paling spesial tapi sayangnya saya selalu tinggal di negara lain dan jauh dari keluarga saat ramadan. Kalau saya bisa tinggal bersama keluarga selama ramadan dan makan masakan ibu tentu akan jadi yang terbaik," tutup mustafi. Halaman 3 dari 3 selengkapnya.


Baca Juga

0  Komentar