Dituduh Dukung Junta Myanmar, China Kembali Jadi Sasaran Demo

CNN Indonesia - Asean   Kamis, 8 April 2021

img

Dituduh dukung junta myanmar, china kembali jadi sasaran demo jakarta, cnn indonesia -- bisnis china di myanmar kembali menjadi sasaran demonstran anti kudeta militer. Kali ini para pedemo membakar pabrik dan bendera china. Seperti dikutip dari reuters, pemadam kebakaran mengatakan api melalap pabrik garmen joc di yangon, rabu (6/4). Namun tidak ada laporan korban jiwa.

Juga tidak diketahui seberapa parah kerusakan pabrik akibat kebakaran itu. #div-gpt-ad-1577361751308-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } tidak hanya itu, aktivis juga membakar bendera china, menurut gambar yang diposting di facebook. Para pengunjuk rasa menganggap china mendukung junta militer. Bulan lalu 32 pabrik china di yangon juga dibakar.

Seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. China awal bulan ini tidak menyetujui usulan sanksi yang dibahas dalam rapat tertutup dewan keamanan perserikatan bangsa-bangsa (dk pbb) kepada myanmar. Duta besar china untuk pbb, zhang jun, yang hadir dalam pertemuan tertutup dk pbb membahas kondisi di myanmar menentang usulan sanksi itu. "tekanan sepihak dan mengusulkan sanksi atau tindakan paksaan lainnya hanya akan memperburuk ketegangan dan konfrontasi dan semakin memperumit situasi, yang sama sekali tidak konstruktif," kata zhang dikutip dari afp.

Sementara, pada hari rabu kemarin total ada 15 orang tewas ditembak militer myanmar, dan puluhan lainnya luka-luka. Pemimpin kudeta, jenderal senior min aung hlaing, menuding gerakan pembangkangan sipil diluncurkan "untuk menghancurkan" negara. Tetapi sebuah kelompok penelitian yang berbasis di london mengatakan militer kini telah kehilangan kendali. Sedikitnya 600 warga sipil tewas dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta diluncurkan pada 1 februari lalu protes dan aksi mogok nasional terus berlanjut meskipun terjadi pertumpahan darah.


Baca Juga

0  Komentar