ISIS Ledakkan Bom di Afganistan Saat Salat Jumat Berlangsung

Tempo   Senin, 17 Mei 2021

img

Isis ledakkan bom di afganistan saat salat jumat berlangsung anggota isis mengibarkan bendera di raqqa, 29 juni 2014. Tempo.co , - sebuah ledakan terjadi di dalam masjid di afganistan saat orang-orang sedang melaksanakan salat jumat. Dua belas orang tewas dan 15 lainnya luka-luka. Isis menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu pada sabtu lewat kantor berita nasheer di telegram.

Kejadian ini terjadi di saat pemerintah afganistan dan kelompok taliban sedang gencatan senjata dalam rangka menghormati idulfitri. Taliban pun mengecam serangan tersebut. Ferdous faramarz, juru bicara polisi kabul, mengatakan imam masjid termasuk di antara 12 orang yang tewas dalam ledakan di distrik ibu kota shakar dara itu. Ledakan itu terjadi kurang dari sepekan setelah ledakan di sebuah sekolah menewaskan 80 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswi dari etnis minoritas muslim syiah hazara.

Taliban juga mengecam serangan itu dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Para pejabat as percaya serangan terhadap sekolah itu mungkin merupakan ulah kelompok militan saingan seperti isis. Kelompok-kelompok semacam itu belum menandatangani gencatan senjata. Kekerasan, termasuk serangan terhadap warga sipil, telah meningkat di afganistan bahkan ketika amerika serikat telah memulai operasi untuk menarik semua pasukannya yang tersisa selama empat bulan ke depan.

Sejauh ini belum ada laporan penting tentang pertempuran langsung antara pasukan pemerintah dan taliban selama gencatan senjata liburan, yang dimulai pada kamis. Namun, pemboman pinggir jalan terus berlanjut dengan sedikitnya 11 warga sipil dilaporkan tewas dan 13 luka-luka dalam empat pemboman pada hari kamis. Pemerintah afganistan dan taliban telah mengadakan pembicaraan politik untuk mencoba mengakhiri konflik mereka ketika amerika serikat menarik tentaranya setelah 20 tahun. Kedua belah pihak dalam pembicaraan itu menuduh pihak lain memprovokasi dan gagal menghentikan serangan terhadap warga sipil.


Baca Juga

0  Komentar