Partai Enggak Selamat, Elektabilitas Juga Enggak Dapat

Koran Tempo   Kamis, 15 April 2021

img

Partai enggak selamat, elektabilitas juga enggak dapat partai demokrat telah lebih dari dua bulan diterpa upaya pengambilalihan kepemimpinan yang dilakukan oleh sejumlah mantan kader. Menggelar kongres luar biasa di deli serdang, sumatera utara, pada 5 maret lalu, mereka mengusung kepala staf kepresidenan jenderal purnawirawan moeldoko sebagai ketua umum. Kepengurusan demokrat di bawah kepemimpinan agus harimurti yudhoyono tak tinggal diam dan menggalang kekuatan menentang kongres deli serdang yang dianggap tidak sah. Kementerian hukum dan ham menolak hasil kongres deli serdang dan mengukuhkan kepengurusan agus yudhoyono.

Berikut ini petikan wawancara dengan agus yudhoyono ketika bertandang ke kantor tempo , kemarin. Menjawab berbagai tudingan kubu moeldoko, dia sekaligus berbicara rencana partai ke depannya. Siapa yang proaktif menginginkan kongres luar biasa, kubu moeldoko atau internal partai? kami tidak bisa tahu persis. It doesn't matter.

Faktanya adalah ada keterlibatan moeldoko. Saat mendengar rencana itu, lalu ketika moeldoko datang dalam suatu pertemuan dan menerima apa yang mereka rencanakan, artinya mengkonfirmasi semua yang kami sampaikan kepada publik. Bagaimana anda meredam upaya pengambilalihan ini? saya minta tolong sekretaris jenderal untuk meyakinkan 512 ketua dpc dan 34 ketua dpd menuliskan surat kesetiaan dan kebulatan tekad. Lalu, saya lakukan commander's call.

Saya kirim surat ke presiden joko widodo untuk tabayun, mengklarifikasi karena ada nama dia yang dicatut. Kalau tidak, ini menjadi liar. Ketua majelis tinggi partai demokrat susilo bambang yudhoyono (kiri) dan ketua umum partai demokrat agus harimurti yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers klb partai demokrat di puri cikeas, bogor, jawa barat, 5 maret 2021. Antara/asprilla dwi adha bagaimana bisa meyakinkan pemerintah? kami tidak hanya menyiapkan tanda tangan dpc dan dpd seluruh indonesia di depan notaris untuk meyakinkan bahwa mereka tidak pernah datang ke deli serdang dan tidak pernah memberikan surat kuasa kepada siapa pun agar menggunakan suaranya di deli serdang.

Itulah yang membuat kementerian hukum dan ham tidak bisa punya persepsi yang lain. Ada anggapan ini karena orang-orang internal yang kecewa? dalam partai politik, itu sangat sering terjadi: tidak happy atau kecewa. Itu di mana-mana. Tapi, ketika upaya yang mereka lakukan sudah cross the line untuk menggulingkan kepemimpinan yang baru satu tahun dan kongres yang sah dan sudah disahkan pemerintah, itu menjadi tidak ada alasan.

Komunikasi dengan susilo bambang yudhoyono (sby) saat mendengar isu kudeta? saya tidak langsung menelepon beliau. Saya ingin tahu dulu yang sebenarnya. Lalu saya meminta sekjen menghadirkan semua fakta. Saya ingin lakukan—kalau di militer, itu kirpat atau perkiraan cepat.

Dari informasi yang kami dapatkan, saya buat analisa untuk tahu permasalahan dan langkah-langkah yang harus kami lakukan. Tiga hari kemudian, saya laporkan kepada pak sby sebagai ketua majelis tinggi partai. Reaksi sby saat itu? dia tersenyum. Senyum pak sby selalu mengandung banyak arti: kecewa, marah, sedih, tapi juga (menandakan) this is your game.

This is your opportunity to shine. Dia mengungkapkan kekecewaan itu? iya, diungkapkan. Tapi beliau tidak panik. Karena itu tadi, dia yakin saya bisa meng- handle ini.

Apakah berarti upaya kudeta turut diperhitungkan sby sebagai momentum, mengingat elektabilitas demokrat yang terus turun? to be fair, sebelum terjadi prahara, sebetulnya kami punya tren lain yang semakin baik setahun ini. Semangat kader lagi on fire , enggak padam meski baru selesai pilkada. Kami kembali semangat setelah dihantam situasi ini. Upaya pengambilalihan partai ini seperti durian runtuh bagi anda? kami enggak pernah menduga bahwa masyarakat sebegitu pedulinya dengan isu ini.

Itu satu hal, bahwa ketika ini terjadi, langsung mengalir simpati dukungan kepada partai. Kalau saya, fokus saja menyelamatkan partai. Enggak ada tujuan yang lain. Jangan berpikir nanti begini, partai dapat elektabilitas.

Boro-boro, jika partai enggak selamat, elektabilitas juga enggak dapat. Penegasan, apakah benar gerakan ini berasal dari pendiri partai? itu hanya segelintir orang, satu atau tiga orang. Sementara pendiri yang lainnya tidak bersama mereka. Saya sudah temui para senior, termasuk budi santoso, ketua umum demokrat pertama.

Dia bilang itu biasa terjadi jika di dalam partai ada yang ingin mendapatkan kekuasaan dengan jalan pintas. Apakah benar ada kader yang mengeluh bahwa pengurus pusat suka meminta fasilitas dan uang dari pengurus di daerah? itu bohong besar. Sejak saya menjadi ketua umum, agenda berkeliling itu baru saat pilkada. Saat datang ke daerah juga (anggaran) dari kami, sehingga tidak membuat daerah terbebani.

Ketua umum partai demokrat agus harimurti yudhoyono menyerahkan berkas legalitas partai di kantor direktorat jenderal administrasi hukum umum kementerian hukum dan ham, jakarta, 8 maret 2021. Tempo/muhammad hidayat proses pengambilalihan partai ini begitu terbuka. Seberapa yakin anda bahwa ada dalang di belakang ini di luar moeldoko? ya tergantung nanti. Saya enggak mau berandai-andai.

Bagaimana anda menjawab tudingan bahwa demokrat merupakan partai keluarga? salah. Peluang untuk menjadi ketua, semua orang ada. Ada pendaftarannya. Perihal yang daftar hanya saya, itu tidak bisa disalahkan.

Itulah mengapa saya keliling menemui 512 dpc dan 34 dpd. Saya ingin mendengar dan bertemu langsung. Akhirnya saya memberanikan diri untuk maju. Ketika menjadi calon tunggal dan aklamasi, itu juga sebuah produk demokrasi.

Lalu apa salahnya keluarga yudhoyono dalam partai demokrat? salah enggak? kader tahu siapa yang mendirikan dan membesarkan partai. Bagaimana target demokrat dalam pemilihan umum pada 2024? kami ingin kembali masuk ke papan atas. Semakin banyak anggota dpr dan dprd, kami harapannya demokrat memiliki lebih banyak pengaruh. Sekarang ini hanya 54.

Intinya, suara kami kurang. Lantangnya sih sudah cukup. Apakah anda berkeinginan maju sebagai calon presiden? kami melihat kans atau momentum politik yang ada. Saya ini tahu diri, enggak ambisius.


Baca Juga

0  Komentar