PDIP-Gerindra Mesra, Pengamat: Politik Indonesia Sangat Pragmatis

Sindonews - Index   Sabtu, 29 Mei 2021

img

Pdip-gerindra mesra, pengamat: politik indonesia sangat pragmatis jakarta - direktur eksekutif indonesia political review (ipr), ujang komarudin mengatakan bahwa politik indonesia sangat pragmatis. Partai demokrasi indonesia perjuangan ( ) dan dinilai bisa saja berseteru dan bersatu di pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) mendatang. "jika kepentingannya sama akan bersatu. Namun jika kepentingannya beda akan berseteru," kata ujang komarudin kepada sindonews , sabtu (29/5/2021).

Ujang mengatakan, di pilpres 2009, pdip-gerindra bersatu karena kepentingan sama. "di pilpres 2014 dan 2019 karena beda kepentingan, maka mereka berseteru," katanya. Baca juga: dia melanjutkan, pasca pilpres 2019 lalu, pdip dan gerindra mesra kembali. "dan di pilpres 2024 nanti, jika kepentingannya sama ya gabung, akan lupakan kasus batu tulis.

Namun jika kepentingannya tak sama, siap-siap untuk saling serang lagi," katanya. Sekadar diketahui, sekretaris jenderal pdip hasto kristiyanto mengungkapkan perjanjian batu tulis yang dibuat ketua umum pdip megawati soekarnoputri dan ketua umum partai gerindra prabowo subianto sudah selesai pada pemilu 2009. Menanggapi pernyataan hasto kristiyanto itu, ujang komarudin menilai sejarah itu bisa berulang. "walaupun pdip ingin menutup kasus batu tulis.

Namun harus diingat bahwa sejarah itu bisa berulang. Namun jika pdip-gerindra jadi bersatu di 2024, perjanjian batu tulis telah ditutup," katanya. Baca juga: sebelumnya, sekretaris jenderal partai gerindra ahmad muzani pada kamis, 27 mei 2021 tidak menampik prabowo subianto akan maju bersama calon dari pdip di pilpres 2024. Alasannya karena hubungan baik antara prabowo subianto dengan ketua umum pdip megawati soekarnoputri sejak lama.


Baca Juga

0  Komentar