11 Fakta Pencairan Bansos Tunai Dirapel Jadi Rp600.000

News Okezone   Sabtu, 22 Mei 2021

img

11 fakta pencairan bansos tunai dirapel jadi rp600.000 jakarta - pemerintah mewacanakan perpanjangan dan penggabungan bansos tunai untuk mei dan juni 2021. Sebelumnya ini sempat membikin deg-degan karena disebut tidak akan diperpanjang dengan alasan kehabisan anggaran. "iya (bansos tunai mau diperpanjang), tapi masih dalam pembahasan," kata sumber kemensos kepada okezone , jakarta, rabu lalu. Simak beberapa rangkuman update yang dihimpun okezone berupa fakta menarik terkait penyaluran bansos tunai, sabtu (22/5/2021).

1. Wajib sabar, tanggal pasti pencairan belum ditentukan kepala biro komunikasi dan layanan informasi kementerian keuangan rahayu puspasari mengaku bansos tunai akan diperpanjang. Namun, dia juga harus mengakui belum mengetahui kapan waktu pencairan dana segar tersebut. Sebab hingga kini masih dalam pembahasan karena lintas kementerian.

"saya belum dapat infonya (waktu pencairan bansos tunai)," katanya. 2. Mesti sabar juga karena bansos tunai dirapel di juni masyarakat harus pengertian dengan pemerintah yang mengaku akan melanjutkan program bansos tunai rp300.000 hingga juni 2021. Namun 10 juta keluarga penerima manfaat (kpm) di indonesia harus memiliki kesabaran.

Soalnya pencairan bulan mei akan dirapel di bulan juni. "rencananya (pencairan bansos tunai bulan mei) akan dibayarkan bersama di bulan juni," kata kepala biro komunikasi dan layanan informasi kementerian keuangan rahayu puspasari kepada okezone, rabu (19/5/2021) lalu. 3. Masyarakat jangan tidur, kudu aktif kawal validitas data bansos secara khusus ketua badan perlindungan konsumen nasional (bpkn) rizal e halim menghimbau seluruh masyarakat bergotong royong mengecek akurasi dan validitas data penerima bantuan langsung pemerintah.

Karena pengumpulan data dilakukan secara bottom-up atau dari tingkat rt hingga ke kabupaten. Sehingga harus dikawal bersama-sama agar basis data yang ada bisa diandalkan seterusnya. "presiden sudah meminta agar dilakukan pemutakhiran data penerima kepada dukcapil sebagai yang berwenang tapi masyarakat juga harus ikut melakukan cek validasinya," ujar rizal saat dihubungi okezone di jakarta (20/5/2021). 4.

Banyak yang mau korupsi, indikasi bansos tunai kian jauh dari efektifitasnya sejak kpk membocorkan praktik korupsi bansos sontak jagad sosmed ramai mengupas kabar korupsi tersebut. Praktik korupsi menandakan belum efektifnya sistem penyaluan bantuan sehingga menjadi pertanyaan besar publik khususnya di sosmed. "itu yang korupsi bansos rp100 triliun apa lanjut di bansos 2021? kalau iya akan gawat karena efektivitasnya bakal rendah di masyarakat yang butuh," ujar pengamat ekonomi bhima yudhistira saat dihubungi terpisah. Dia menjelaskan, besarnya dugaan korupsi bansos menunjukkan banyak bantuan pemerintah yang tidak efektif khususnya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.


Baca Juga

0  Komentar