3 Grup Media Besar Milik Konglomerat Dapat Slot untuk TV Digital

Islam Today   Selasa, 27 April 2021

img

3 grup media besar milik konglomerat dapat slot untuk tv digital (islamtoday id) – tiga grup media besar terpilih mendapatkan slot penyelenggaraan multipleksing untuk tv digital. Mereka adalah pt media nusantara citra (mnc) tbk, pt surya citra media atau sctv, dan pt transmedia corpora. Pengumuman tersebut disampaikan oleh kementerian komunikasi dan informatika (kominfo). Multipleksing merupakan sistem penyiaran dengan dua transmisi program atau lebih pada satu saluran melalui sistem terestrial.

Dalam pengoperasiannya, multipleksing menggunakan spektrum frekuensi radio sebagai sumber daya alam terbatas. Sedangkan televisi digital sama seperti yang ditonton oleh masyarakat saat ini, namun kualitasnya diklaim lebih baik. Pengguna tidak perlu berlangganan maupun memakai internet. Antena yang digunakan sama dengan analog.

Yang membedakan hanya set top box atau alat penerima siaran. Pendaftaran untuk mendapatkan slot dibuka 9 maret hingga 5 april. Dari 13 lembaga penyiaran yang daftar, hanya sembilan yang memasukkan dan melengkapi dokumen keikutsertaan. Tim evaluasi dan seleksi kemudian menilai dari berbagai aspek seperti bisnis dan teknis dalam menentukan penyelenggara yang berhak menempati slot di 22 provinsi itu.

Kemudian tim mengumumkan peserta yang lolos, yakni grup media mnc, sctv, dan trans. “hasil ini sesuai proposal dan rencana proposal yang disampaikan kepada tim seleksi,” kata menteri kominfo johnny g plate saat konferensi pers virtual, senin (26/4/2021), seperti dikutip dari kata data. Rcti misalnya, menjadi penyelenggara multipleksing di provinsi kepulauan bangka belitung, sulawesi tengah, gorontalo, hingga bengkulu. Kemudian sctv mengisi nusa tenggara barat, kalimantan tengah, sulawesi tengah, sulawesi tenggara, dan lainnya.

Lalu trans tv dan trans 7 mengisi multipleksing di jambi, sumatera selatan, kalimantan barat, kalimantan tengah, maluku utara, hingga papua. Grup media lain yang mengisi slot yakni tvone di maluku dan riau serta antv di sumatera barat. Kemudian, metro tv di lampung dan bali. Ketua tim evaluasi dan seleksi penyelenggara mutipleksi siaran televisi digital teretrial, marvels p situmorang menambahkan, perusahaan yang dipilih mempertimbangkan aspek bisnis dan teknis.

“ini agar diandalkan dalam menyelenggarakan migrasi tv analog ke digital atau analog switch off (aso),” ujarnya. Lembaga penyiaran yang dinyatakan lolos tinggal menunggu masa sanggah sebelum penetapan. Masa sanggah berlangsung sehari setelah pengumuman atau selasa (27/4/2021). Sedangkan lembaga penyiaran swasta, lokal dan komunitas yang tidak menjadi penyelenggara multipleksing tetap bisa menerapkan siaran digital dengan menggunakan 50 persen slot yang dikelola oleh pemerintah dan tvri.

Apabila ikut pemerintah, maka lembaga penyiaran harus mengalokasikan 50 persen dari slot multipleksing berbasis teknologi standard definition (sd) sebagai infrastruktur penyelenggara penyiaran atau konten di luar grup. Selain itu, bisa memilih menggunakan high definition (hd) dengan penyesuaian penggunaan teknologi. Penyediaan multipleksing diatur dalam peraturan pemerintah (pp) no 46 tahun 2021 tentang pos, telekomunikasi, dan penyiaran atau pp postelsiar. Ini merupakan aturan turunan dari uu omnibus law cipta kerja.

Infrastruktur tersebut disediakan lewat skema berbagi infrastruktur ( infrastucture sharing ). Sedangkan selama ini lembaga penyiaran membangun dan mengoperasikan pemancar masing-masing untuk siaran televisi analog. Cara seperti itu dinilai tidak efisien. Pt media nusantara citra (mnc) nama mnc tidak bisa dilepaskan dari sosok hary tanoesoedibjo.

Ia adalah pendiri sekaligus pemegang saham pengendali dan executive chairman mnc group, yang memfokuskan kegiatan bisnisnya pada tiga bidang: media, jasa keuangan, dan entertainment hospitality. Hary memegang kendali langsung pt global mediacom tbk (mnc media), media grup terbesar dan paling terintegrasi di asia tenggara. Mnc media mendominasi pasar dengan bisnis media dan konten berbasis iklan, media berbasis pelanggan, dan broadband serta bisnis digital. Global mediacom adalah perusahaan induk dari pt media nusantara citra tbk atau mnc yang memiliki empat televisi fta nasional: rcti, mnctv, gtv, dan inews, portal terbesar okezone.com, sindonews.com, dan inews.id, serta berbagai digital platforms termasuk streaming service ternama, yaitu rcti+.

Mnc juga memproduksi konten terbesar, serta memiliki pustaka konten terbesar, manajemen talent dan mcn ( multi channel network ) terbesar dengan hampir 200 juta subscribers dan followers. Global mediacom juga merupakan perusahaan induk dari pt mnc vision networks tbk (mvn) yang memiliki pay tv providers terbesar dengan nama mnc vision dan k-vision, iptv ketiga terbesar dan broadband operation dengan nama mnc play. Mvn juga mengoperasikan layanan ott terbesar vision+. Di bidang jasa keuangan, hary mengendalikan pt mnc kapital indonesia tbk, perusahaan induk di bidang finansial yang memiliki grup jasa keuangan yang paling terdiversifikasi dan terintegrasi di indonesia dengan 10 unit bisnis yang berlisensi penuh, di bidang layanan perbankan, multifinance , sekuritas dan broker, asuransi, manajemen aset, dan teknologi keuangan.

Grup usaha lain di bawah pimpinan hary adalah pt mnc land tbk, perusahaan induk dari anak perusahaan yang berfokus di bidang pengembangan dan pengelolaan entertainment hospitality. Portofolio proyeknya mencakup beberapa gedung perkantoran dan hotel di jakarta dan surabaya, serta proyek entertainment and lifestyle yang paling prestisius di indonesia, antara lain mnc lido city, mnc bali resort, park hyatt jakarta, dan the westin resort & convention centre di bali. Pt surya citra media atau sctv bagi yang mengikuti perkembangan dunia bisnis di indonesia sejak awal, pastinya tidak asing dengan pebisnis yang satu ini, yakni eddy kusnadi sariaatmadja, pemilik stasiun televisi sctv dan indosiar. Kedua saluran televisi tersebut memiliki kesamaan yang tidak jauh berbeda, yakni sctv dan indosiar yang saling memberikan tayangan menghibur dengan kreativitasnya masing-masing dan juga dilengkapi dengan adanya siaran berita terkini untuk menambah informasi penonton.

Selain itu, semua tayangan yang ada di sctv dan indosiar membidik berbagai segmentasi usia secara menyeluruh, misalnya ada tayangan kartun animasi untuk anak-anak, siaran sinetron untuk remaja hingga dewasa, dan masih banyak lagi. Maka tak heran, bila kedua televisi tersebut dicintai masyarakat indonesia. Setelah selesai mengenyam pendidikan di luar negeri, eddy berusaha memulai bisnisnya sendiri. Saat usianya masih tergolong muda di tahun 1983, eddy mendirikan sebuah perusahaan yang bernama pt elang mahkota teknologi komputer.

Perusahaan tersebut, bergerak pada bidang teknologi dan berhasil mendapatkan hak eksklusif pendistribusian komputer dari brand compaq. Melalui usahanya tersebut, perusahaan eddy semakin sukses dan menjadi salah satu perusahaan raksasa yang ada di indonesia. Pada 1997, pt elang mahkota teknologi komputer berubah nama menjadi pt elang mahkota teknologi indonesia (emtek) yang kita kenal hingga sekarang. Pt transmedia corpora adalah chairul tanjung yang membangun kerajaan bisnisnya melalui ct corp, perusahaan induk yang berbasis di indonesia dan berkembang pesat di sejumlah industri.

Secara garis besar ct corp dibagi menjadi tiga operasi holding bisnis utama yang terkonsentrasi di layanan keuangan; media, gaya hidup dan hiburan; dan sumber daya alam. Sejumlah lini usahanya memiliki posisi kuat di pasar konsumen, seperti bank mega, bank mega syariah, mega life, trans tv, trans 7, trans fashion, dan transmart. Grup ini didirikan pada tahun 1987 oleh ketua dan pemegang saham utama chairul tanjung dengan nama para group. Awalnya, bisnis para group berfokus pada pembuatan alas kaki untuk ekspor dan genting untuk industri perumahan dalam negeri.

Sejak 1995, grup ini berekspansi ke sektor bisnis baru di bidang jasa keuangan, properti, dan multimedia. Dalam periode tersebut, skala dan kedalaman di masing-masing industri sudah membangun pondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Pada tahun 2006-2007, ct corp menjadi salah satu konglomerat bisnis dengan pertumbuhan tercepat di indonesia melalui akuisisi agresif dan pertumbuhan organik dari bisnis intinya. Dua dari sejumlah pencapaian grup pada 2007 ialah bank mega, mengalami pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan bersih dan kartu kredit di antara bank-bank di indonesia, dan dua stasiun televisi (trans tv dan trans 7), menghasilkan keuntungan yang setara dengan keuntungan dari sisa perusahaan lainnya.


Baca Juga

0  Komentar