Archi, Perusahaan Tambang Emas Grup Rajawali, Lanjutkan Rencana IPO

Investor   Minggu, 30 Mei 2021

img

Archi, perusahaan tambang emas grup rajawali, lanjutkan rencana ipo jakarta, investor.id – pt archi indonesia akhirnya melanjutkan rencana penawaran umum perdana ( initial public offering /ipo) saham, setelah beberapa waktu lalu dikabarkan menunda rencana aksi korporasi tersebut. Archi merupakan perusahaan tambang emas terbesar di indonesia dan asia tenggara milik grup rajawali yang dikendalikan peter sondakh. Berdasarkan undangan resmi yang diterima investor daily , archi indonesia akan memaparkan lebih lanjut mengenai rencana ipo pada senin (31/5). Disebutkan, ipo merupakan cara untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan penerapan tata kelola yang baik.

Adapun berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan bahwa pemegang saham pada 9 februari 2021 telah menyetujui rencana ipo saham. Langkah ini sekaligus bakal mengubah status archi indonesia dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Dalam ipo ini, perseroan berencana melepas 3,53 miliar saham ke publik. Perusahaan juga akan melakukan pemecahan nilai saham ( stock split ) dengan rasio 1:10.

Kemudian, pemegang saham menyetujui pelaksanaan employee stock allocation (esa) sebanyak-banyaknya 100 juta saham. Belum lama ini, bloomberg melaporkan bahwa archi indonesia menunda rencana ipo yang disebut-sebut nilainya mencapai us$ 500 juta. Penundaan ini karena pelemahan harga emas dan penurunan indeks saham. Sementara itu, dikutip dari situs resmi archi indonesia bahwa produksi emas perseroan tercatat lebih dari 8 ton per tahun.

Archi melakukan penuangan emas pertama di proyek toka tidung di bawah pt meares soputan mining (msm) dan pt tondano nusajaya (ttn). Pada 2014, archi memegang 100% saham msm dan ttn melalui akuisisi archipelago resources pte ltd dari archipelago resources plc. Melalui proyek toka, archi mengelola tambang terbuka untuk mineral emas dan perak berskala menengah di minahasa utara dan bitung, sulawesi utara. Dalam keberlangsungannya, proyek toka mengedepankan efisiensi biaya tinggi dan kegiatan operasional yang berkelanjutan.

Pemegang saham, pt rajawali corpora, juga telah berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan archi sejak tahun 2009. Rajawali telah membantu archi dalam menjalin hubungan baik dengan pemangku kebijakan hingga proyek toka berproduksi di waktu yang tepat. Archi indonesia juga terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperkenalkan lotus archi (pt elang mulia abadi sempurna) sebagai usaha hilir. Archi juga memiliki anak usaha lain, yakni pt karya kreasi mulia, pt jasa pertambangan perkasa, dan pt geopersada mulia abadi.

Berdasarkan catatan investor daily , archi indonesia berpotensi menjadi salah satu emiten baru dengan ipo bernilai jumbo. Selain archi, terdapat produsen minuman yoghurt, pt cisarua mountain dairy (cimory), yang juga dikabarkan tengah mempertimbangkan ipo pada tahun ini. Ipo tersebut dikabarkan senilai us$ 300 juta. Ipo archi dan cimory berpotensi menjadi yang terbesar sejak pt asuransi jiwa sinarmas msig tbk yang ipo senilai us$ 334 juta pada 2019.

Tahun ini, bursa efek indonesia (bei) menargetkan sebanyak 54 emiten baru melantai di bursa. Dari target tersebut, hingga 24 mei, sudah 17 perusahaan yang mencatatkan sahamnya ( listing ) di bei dan sebanyak 25 perusahaan siap melaksanakan ipo. Equity analyst pt phillip sekuritas indonesia anugerah zamzami nasr yakin emiten baru tahun ini lebih berkualitas dibandingkan tahun 2020. “dengan demikian, penyerapan ipo-nya diharapkan juga bagus,” kata dia kepada investor daily.


Baca Juga

0  Komentar