Belum Move On, Saham BUMN Karya Terjungkal Saat IHSG Hijau

Cnbcindonesia-market   Kamis, 8 April 2021

img

Belum move on, saham bumn karya terjungkal saat ihsg hijau jakarta, cnbc indonesia - setelah sempat rebound serentak pada selasa (6/4/2021), sejumlah emiten bumn karya kembali terbenam di zona merah pada awal perdagangan hari ini, kamis (8/4). Pelemahan ini melanjutkan koreksi serempak yang terjadi kemarin, rabu (7/4). Berikut gerak saham emiten konstruksi pelat merah pagi ini, pukul 09.20 wib: menurut data bursa efek indonesia (bei), mayoritas saham bumn karya belum bisa beranjak dari zona merah pagi ini, setelah kemarin (7/4) ditutup ambles bersamaan. Pada selasa (6/4), saham-saham ini sempat ditutup menguat setelah terjadi tren koreksi di hari-hari sebelumnya.

Penguatan pada hari itu tampaknya berhubungan dengan fenomena dead cat bounce. Dead cat bounce adalah istilah untuk saham-saham yang tiba-tiba bangkit ketika terjadinya tren koreksi pada perdagangan sebelumnya. Adapun pada pagi ini, saham ptpp menjadi saham yang terambles di antara lainnya, dengan besaran 1,17% ke rp 1.265/saham. Pelemahan ini dibayangi aksi jual bersih oleh asing sebesar rp 1,32 miliar.

Catatan saja, saham ptpp hanya menguat tiga kali dalam dua pekan terakhir. Alhasil dalam seminggu saham ini sudah anjlok 7,30%, sementara sebulan ambles 17,26%. Di posisi kedua, ada saham wika yang tergelincir sebesar 1,03% ke rp 1.445/saham. Pelemahan ini turut diiringi jual bersih oleh investor asing senilai rp 1,40 miliar.

Adapun dalam dua pekan terakhir, saham wika hanya menghijau dua kali, stagnan dua kali dan sisanya ambles. Praktis, saham wika sudah anjlok 5,54% dalam seminggu dan merosot 15,20% dalam sebulan terakhir. Setali tiga uang, wskt juga terkoreksi 0,96% ke rp 1030/saham dengan catatan transaksi rp 8 m. Asing tercatat melakukan jual bersih senilai rp 504,42 juta pagi ini.

Sejak 18 maret 2021, saham wskt hanya satu kali menguat, yakni pada selasa (6/4). Bahkan saham ini sempat tersungkur di zona merah selama 12 hari berturut-turut atau sejak 18 maret lalu. Dengan demikian, saham wskt sudah ambles 10,39% dalam sepekan, kemudian sudah ambrol 26,86% dalam sebulan belakangan. Memang, amblesnya kinerja saham-saham bumn karya beriringan dengan kinerja keuangan tahun lalu yang kurang menggembirakan.

Wskt, misalnya, menjadi perusahaan konstruksi pelat merah yang mencatatkan rapor kinerja keuangan paling buruk di antara yang lainnya. Pada tahun lalu, wskt membukukan rugi bersih rp 7,38 triliun. Rugi bersih yang amat masif ini menyapu bersih seluruh laba ditahan waskita yang sudah dikumpulkan sejak perseroan pertama kali berdiri pada tahun 1973 sehingga ekuitas wskt saat ini hanya tersisa rp 7,53 triliun, lenyap lebih dari separuh tepatnya 57,88% dari posisi tahun lalu rp 17,88 triliun. Tercatat dari rp 89 triliun utang wskt, sebagian besar yakni rp 48 triliun merupakan utang jangka pendek, sehingga perbandingan kas perseroan dengan utang jangka pendeknya atau biasa lebih dikenal dengan cash ratio berada di angka 2,5%, angka ini menunjukkan posisi kas perseroan yang sangat mini dan potensi gagal bayar yang cukup tinggi.

Wika juga mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Laba bersih perusahaan terjun menjadi senilai rp 185,76 miliar pada 31 desember 2020 lalu. Nilai tersebut jauh dari capai perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai rp 2,28 triliun, atau mengalami penurunan hingga 91,87% secara tahunan (year on year/yoy). Tidak hanya wskt dan wika, pada akhir 2020 lalu, ptpp terpaksa membukukan penurunan laba bersih yang tajam hingga 84,28% secara tahunan (yoy).


Baca Juga

0  Komentar