Bengkak Ongkos Kasir Otomatis

Koran Tempo   Jumat, 21 Mei 2021

img

Bengkak ongkos kasir otomatis jakarta – empat bank milik negara, yaitu pt bank negara indonesia (persero) tbk atau bni, pt bank rakyat indonesia (persero) tbk atau bri, pt bank mandiri (persero) tbk, dan pt bank tabungan negara (persero) tbk atau btn, akan memungut biaya di jaringan anjungan tunai mandiri atau automatic teller machine (atm) link. Mulai 1 juni mendatang, nasabah akan dikenai biaya rp 2.500 untuk cek saldo, rp 5.000 untuk penarikan uang tunai, dan rp 4.500 untuk transfer dana di atm link. Sekretaris perusahaan bni, mucharom, mengatakan keempat bank yang menjadi anggota himpunan bank milik negara (himbara) itu sepakat menarik biaya transaksi pada atm link. Menurut dia, penarikan biaya harus dilakukan agar bisnis dan layanan keempat bank itu terus berlanjut.

"biaya tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya transaksi selain melalui atm link," ujar dia kepada tempo, kemarin. Himbara dan pt jalin pembayaran nusantara (jalin) sepakat memungut biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai untuk nasabah keempat bank pelat merah itu. Tarif berlaku seiring dengan berakhirnya masa pengenalan atm merah putih atau atm link, yang pertama kali meluncur pada desember 2015. Atm merah putih ini merupakan hasil sinergi himbara.

Mucharom mengatakan pungutan biaya transaksi merupakan bentuk komitmen himbara untuk meningkatkan layanan perbankan inklusif serta keamanan dan kenyamanan dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, kata dia, himbara mendukung program gerakan nasional non-tunai (gnnt) untuk mengurangi ketergantungan masyarakat atas penggunaan uang tunai. "kami juga terus melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah," katanya. Warga melintas di dekat anjungan tunai mandiri link di pusat belanja di jakarta, 21 mei 2021.

Tempo/tony hartawan. Sekretaris perusahaan bri, aestika oryza gunarto, mengatakan pungutan biaya atm menjadi momentum untuk mendorong nasabah bertransaksi secara non-tunai ( cashless ). Nasabah, kata dia, didorong untuk menggunakan aplikasi bank digital, seperti internet banking, brimo, dan mobile banking, yang lebih praktis, mudah, serta murah. "kami mengimbau nasabah untuk melakukan berbagai macam transaksi secara digital," ujar dia.

Pengurus harian yayasan lembaga konsumen indonesia (ylki), sularsi, menilai pemungutan tarif untuk transaksi atm sah-sah saja karena bank mengeluarkan biaya untuk layanan itu. Namun, kata dia, tarif yang bakal dikenakan harus dipikirkan secara matang agar tidak memberatkan konsumen. "nasabah sudah mendapat banyak beban tanpa disadari, seperti beban atm, sms banking, biaya transfer, dan administrasi. Tidak patut kalau semua dikenakan kepada konsumen," katanya.

Sularsi mengatakan nilai biaya harus dipaparkan secara transparan agar bisa terlihat kewajarannya. “jangan sampai biaya tersebut menjadi sumber bisnis baru bagi bank. Ini yang tidak bisa dibenarkan," ujar dia. Pungutan biaya atm pun menuai perkara.

Kemarin, komunitas konsumen indonesia melaporkan himbara ke otoritas jasa keuangan (ojk) dan badan perlindungan konsumen nasional (bpkn). Ketua komunitas konsumen indonesia, david tobing, menolak rencana pt jalin pembayaran nusantara karena memberatkan nasabah. "tujuan awal atm link adalah mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi,” kata dia. David mengatakan dalam undang-undang perlindungan konsumen telah diatur larangan perubahan aturan secara sepihak oleh pelaku usaha, yaitu pada pasal 18 huruf g dan surat edaran ojk nomor 13/seojk.07/2014.

Kalau dilanggar, kata dia, ada ancaman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak rp 2 miliar. "ojk harus memanggil jalin dan himbara agar dievaluasi.” ekonom dari institute for development of economics and finance (indef), bhima yudhistira adhinegara, menduga pengenaan beban baru bagi nasabah itu dilatarbelakangi merosotnya laba bank pemerintah sepanjang tahun lalu. Dia juga menilai beban biaya operasional bank masih tinggi dan mereka butuh modal untuk mengembangkan infrastruktur. "mereka mencoba mencari jalan keluar dengan menarik biaya atm," kata dia.

Menurut bhima, salah satu faktor pendorong loyalitas nasabah adalah layanan cek saldo dan tarik tunai gratis di atm link. Ia mengatakan arah pengembangan sistem pembayaran dituntut untuk lebih efisien. "pengenaan biaya ini dikhawatirkan akan membuat provider layanan di luar bank himbara bisa mengambil pasar. Sekarang mulai berkembang aplikasi untuk memangkas berbagai biaya yang sebelumnya dikenakan oleh bank," kata dia.


Baca Juga

0  Komentar