Cuma untuk Warga Sekitar

Koran Tempo   Selasa, 11 Mei 2021

img

Cuma untuk warga sekitar jakarta -- sejumlah pengurus dewan kemakmuran masjid di permukiman di jakarta dan sekitarnya akan menerapkan pembatasan jumlah anggota jemaah salat idul fitri di masjid dan lapangan. Limitasi ini dilakukan pengurus setelah menerima seruan dari pemerintah daerah untuk membatasi peserta salat maksimal 50 persen dari total kapasitas lokasi ibadah. “kami hanya buka untuk warga sekitar masjid," kata arifin, pengurus masjid at-taqwa di kelurahan manggarai selatan, jakarta selatan, kepada tempo di lokasi, kemarin. Menurut dia, tak sulit bagi takmir untuk memindai peserta salat besok.

"masjid ini biasa digunakan masyarakat di sini. Jadi, sudah saling kenal." menurut arifin, pembatasan jumlah anggota jemaah berdasarkan domisili ini mencuat setelah pemerintah dki jakarta mengeluarkan seruan gubernur nomor 5 tahun 2021 tentang pengendalian aktivitas masyarakat selama libur idul fitri, senin lalu. Pengurus masjid bersama sejumlah tokoh masyarakat mencari cara yang paling adil untuk memberi kesempatan kepada masyarakat menjalankan ibadah setahun sekali tersebut dengan tetap menjalankan protokol pencegahan covid-19. Panitia salat id, kata arifin, kemudian bersepakat meminta data jumlah umat islam dari setiap ketua rukun tetangga (rt) yang berada di wilayah rukun warga (rw) 02 dan 11.

Dari data tersebut, panitia memprioritaskan laki-laki dan perempuan dewasa untuk bisa menunaikan salat id berjemaah di masjid. Mereka yang berusia lebih dari 60 tahun dan kurang sehat diminta beribadah di rumah. “nanti ada pembatasan jarak di masjid dan halaman luar. Protokol kesehatan pasti dijalankan,” ujar dia.

Salat idul fitri 1441 h di sebuah rumah di cipulir, jakarta selatan, 24 mei 2020. Tempo/muhammad hidayat hal yang sama juga dilakukan pengelola masjid baitur ridwan, bogor, yang hanya memberi kesempatan kepada 700 orang untuk salat id berjemaah di masjid tersebut, besok. Ketua pengurus, firman sidik, menyebutkan para warga yang mendapat kuota ibadah itu akan menerima kupon dari panitia. Tanpa pembatasan, masjid itu tak dapat memenuhi persyaratan jumlah peserta, yaitu 50 persen dari kapasitas ruangan.

“yang hadir wajib menunjukkan kuponnya. Kemudian akan diarahkan panitia untuk mengisi titik dan saf salat yang telah disediakan. Jaraknya juga sudah sesuai dengan protokol kesehatan,” ujar firman. Menurut dia, dewan kesejahteraan masjid baitur ridwan sudah terbiasa dengan aturan protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19.

Pada mei 2020, masjid di semplak, bogor barat, ini menjadi rumah ibadah pertama yang mendapat izin menggelar salat jumat dari pemerintah kota bogor karena dinilai paling siap menegakkan protokol covid-19. Sedikit berbeda, panitia salat id masjid ar-rahman di bangbarung, bogor utara, tak menggunakan sistem kuota. Pengurus masjid, muhammad yayat, menyatakan mereka hanya memberikan izin keikutsertaan salat bagi warga sekitar masjid. “warga di sini sudah paham protokol kesehatan.

Saat salat wajib berjemaah pun ngatur jarak sendiri,” kata yayat. Dia memperkirakan peserta salat sekitar 500 orang atau 50 persen dari kapasitas masjid. Sebagai antisipasi banyaknya pengunjung, panitia menyiapkan lokasi salat tambahan di lahan parkir. Pengkhususan bagi warga sekitar tak berlaku di masjid-masjid besar di ibu kota.

Masjid agung al-azhar di jakarta selatan dan masjid sunda kelapa di jakarta pusat, misalnya. Panitia tak menerapkan persyaratan domisili. Mereka hanya memastikan penegakan protokol kesehatan lewat pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban bermasker, serta saling menjaga jarak. Panitia juga akan menghitung jumlah pengunjung untuk memastikan peserta salat tak lebih dari 50 persen kapasitas maksimal.

“kami akan turunkan tim pengawas dari satpol pp tingkat kecamatan,” kata wakil wali kota jakarta pusat, irwandi. Istiqlal, masjid terbesar di indonesia, memilih membatalkan agenda salat idul fitri tahun ini. Kepala bagian protokol masjid istiqlal, abu hurairah, menyatakan pengelola memutuskan menjalankan anjuran pemerintah pusat dan dki agar warga menunaikan salat id di rumah, demi menekan laju penularan covid-19. “sama seperti tahun lalu, indonesia masih dalam kondisi pandemi,” kata abu hurairah.

Gubernur dki anies baswedan meminta masjid-masjid raya di ibu kota mengikuti langkah istiqlal. Dia mengatakan pemerintah dan warga ibu kota harus bergerak bersama untuk semakin menekan pandemi, termasuk dengan salat id di tempat tinggal masing-masing. “kalaupun di masjid, hanya yang dekat rumah saja,” kata anies. Wakil ketua dewan masjid indonesia, makmun al ayyubi, menyatakan telah meneruskan surat edaran menteri agama dan seruan gubernur dki jakarta hingga pengurus tingkat ranting.

Dewan masjid pun meminta setiap pengurus masjid memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di sepanjang rangkaian salat id. Meski demikian, makmun melanjutkan, besar kemungkinan terjadi lonjakan jumlah peserta salat di masjid dan lapangan. Hal ini sebagai imbas dari larangan mudik lebaran 2021. Dengan pembatasan kapasitas, dia khawatir 3.500 masjid di jakarta tak cukup untuk menampung kedatangan warga.


Baca Juga

0  Komentar