Darma Henwa Kantongi Pertumbuhan Laba Bersih 26,9%

Investor   Senin, 5 Juli 2021

img

Darma henwa kantongi pertumbuhan laba bersih 26,9% jakarta, investor.id – pt darma henwa tbk (dewa) mengantongi pertumbuhan laba signikan 26,9% atau us$ 0,88 juta pada kuartal pertama 2021. Kinerja positif itu diraih setelah perseroan mengurangi biaya operasi melalui efisiensi program pemeliharaan, global sourcing, dan meningkatkan kapasitas fleet produksi. Pertumbuhan laba tersebut dapat dicermati dari kinerja operasional di mana total volume pemindahan material menggunakan fleet produksi perseroan meningkat 26,4% menjadi 16,3 juta bcm, dari 12,9 juta bcm pada kuartal pertama 2020. Sedangkan volume produksi dari subkontraktor turun signifikan menjadi 11,0 juta bcm dari semula 22,7 juta bcm pada kuartal pertama 2020.

Akibatnya, total volume pemindahan material menurun 23,3% menjadi 27,3 juta bcm dari 35,6 juta bcm. Hal itu disebabkan karena perseroan menghentikan subkontraktor di proyek bengalon pada pertengahan 2020 karena kontrak tidak ekonomis. Namun dari sisi keuangan, perseroan mampu meningkatkan margin walaupun volume produksi dan pendapatan turun. Lebih jauh, dewa akan terus melanjutkan strategi tersebut dengan menargetkan 100% volume produksi menggunakan fleet produksi perseroan dalam waktu dua tahun ke depan.

Untuk itu, dewa merencanakan program perbaikan dengan menempatkan lebih banyak peralatan melalui pendanaan internal dan pinjaman eksternal. Sementara, dilihat dari sisi keuangan, pendapatan perseroan pada kuartal pertama 2021 menurun sebesar 10,0% menjadi us$ 73,8 juta bila dibanding dengan kuartal pertama 2020 sebesar us$ 82,0 juta. Penurunan disebabkan oleh penghentian subkontraktor yang tidak ekonomis di proyek bengalon pada pertengahan 2020. Kendati demikian, perseroan masih mencatatkan margin yang signifikan.

Sebaliknya, ebitda operasi justru melonjak 2,5 kali lipat menjadi us$ 16,6 juta dari usd 6,6 juta. Margin ebitda operasi meningkat menjadi 22,5% dibandingkan kuartal pertama 2020 sebesar 8,0% atau meningkat 14,5%. Sedangkan laba kotor melonjak 102,5x kali menjadi us$ 8,1 juta dari us$ 0,08 juta. Kemudian, perseroan juga mencatatkan kerugian selisih kurs sebesar us# 1,5 juta pada kuartal pertama 2021 karena apresiasi nilai tukar rupiah, dibandingkan laba selisih kurs sebesar us$ 9,4 juta pada kuartal pertama 2020.

Ini merupakan kerugian non-tunai yang diakibatkan pencatatan operasional perseroan dilakukan dalam mata uang idr dan dicatatkan dalam mata uang usd. Akibat kerugian selisih kurs ini, laba operasional perseroan menjadi us$ 3,9 juta, turun dibandingkan us$ 6,65 juta pada kuartal pertama 2020. Positifnya, beban keuangan turun 16,1% menjadi us$ 2,4 juta, dari us$ 2,9 juta pada kuartal pertama 2020 karena perseroan selalu melakukan pembayaran rutin tepat waktu. Hal ini akan tetap dilakukan perseroan selama periode pandemi maupun masa-masa mendatang.

Lebih penting lagi, laba bersih dewa saat ini meningkat 26,9% menjadi us$ 0,88 juta pada kuartal pertama 2021 dibandingkan us$ 0,69 juta pada kuartal pertama 2020. Wakil presiden direktur dan ceo perusahaan prabhakaran balasubramanian menyampaikan akan meningkatkan kapasitas fleet produksi melalui kombinasi peralatan baru dan membangun kembali armada lama. "kami melakukannya dengan memperpanjang usia peralatan yang ada melalui program daur ulang ( recycle ), pembangunan kembali ( rebuild ) dan penggunaan kembali ( reuse ), di mana program tersebut lebih ramah lingkungan dan mendukung pertambangan berkelanjutan kami," imbuhnya dalam keterangan resminya, senin (5/7). Selain itu, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan produktivitas fleet produksi untuk menaikkan jam kerja efektif ( effective working hours ).

Kombinasi antara strategi pembangunan kembali ( rebuild ) melalui capital efficiency dan peningkatan kinerja operasional melalui operational efficiency dipastikan akan meningkatkan nilai tambah pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui transformasi berkelanjutan. Terlepas dari kemajuan yang dicapai, dewa terus mengejar transformasi yang saat ini sudah dimulai. Manajemen perseroan akan fokus meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham dengan meningkatkan volume, menambah lebih banyak peralatan dengan biaya rendah, dan mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi. Editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar