Diwarnai Rilis Data Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah 5 Poin

Market bisnis   Senin, 3 Mei 2021

img

Diwarnai rilis data inflasi, nilai tukar rupiah ditutup melemah 5 poin bisnis.com , jakarta – nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis pada perdagangan senin (3/5/2021). Berdasarkan data bloomberg , nilai tukar rupiah terkoreksi 5 poin atau 0,03 persen ke level rp14.450 per dolar as. Sedangkan, indeks dolar as terpantau turun 0,02 persen pada posisi 91,2580. Fx senior dealer bank sinarmas deddy mengatakan, pelemahan rupiah pada hari ini terjadi bersamaan dengan koreksi mata uang utama terhadap dolar as.

Meski demikian, menurutnya secara keseluruhan nilai tukar rupiah masih stabil dalam kisaran rp14.445 - rp14.480. Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini adalah rilisnya data inflasi indonesia bulan april. Ia memaparkan, tingkat inflasi di level 1.42 persen secara year on year (yoy) sedikit lebih rendah dari perkiraan awal pada kisaran 1,50 persen turut memberikan sentimen bagi pergerakan rupiah. Sementara itu, deddy memprediksi rupiah akan bergerak sideways pada perdagangan selasa (4/5/2021) besok.

Menurutnya, para investor akan memantau rilis data gdp indonesia pada rabu pekan ini yang diperkirakan akan lebih baik dari sebelumnya. “kemungkinan rupiah bergerak pada kisaran rp14.400 hingga rp14.500,” katanya saat dihubungi pada senin (3/5/2021). Sementara itu, direktur pt trfx garuda berjangka ibrahim assuaibi menjelaskan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh prospek pemulihan ekonomi indonesia pada kuartal ii/2021. Hal ini di dukung dengan lonjakan masyarakat yang memenuhi berbagai pasar, mall maupun yang tempat lainnya untuk berbelanja memenuhi kebutuhan untuk hari raya idul fitri sehingga perputaran uang di kota besar terutama dki jakarta terus melonjak dan sesuai dengan target pemerintah.

Konsumsi masyarakat akan didorong oleh aktivitas lebaran yang berpotensi lebih baik dibanding tahun lalu. Peningkatan aktivitas ini tak lepas dari terkendalinya jumlah kasus dan telah berjalannya vaksinasi. Sementara itu, dari luar negeri, investor cenderung bersikap berhati-hati ditengah pekan yang penuh dengan pertemuan bank sentral dan data ekonomi as. Mereka tengah mencari petunjuk tentang prospek inflasi global dan tanggapan pembuat kebijakan.


Baca Juga

0  Komentar