Ekonomi China Katanya Meroket 19%, IHSG To The Moon?

Cnbcindonesia-market   Kamis, 15 April 2021

img

Ekonomi china katanya meroket 19%, ihsg to the moon? jakarta, cnbc indonesia - pasar keuangan dalam negeri bervariasi pada perdagangan kamis kemarin, data ekspor-impor indonesia yang melesat memberikan sentimen positif. Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (ihsg) berpeluang kembali menguat bahkan tidak menutup kemungkinan melesat mengingat bursa saham america serikat (as) yang mencetak rekor tertinggi. Selain itu, china akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal i-2021 yang diperkirakan melesat 19% year-on-year (yoy). Dampak data tersebut ke pasar keuangan indonesia serta beberapa faktor lain yang akan mempengaruhi pergerakan hari ini akan dibahas pada halaman 3 dan 4.

Kemarin ihsg berhasil menguat 0,48% ke 6.079,501. Meski demikian, penguatan tidak didapat dengan mudah, ihsg bolak-balik masuk ke zona merah. Kabar baiknya lagi, investor asing melakukan aksi beli bersih rp 383 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai rp 10,18 triliun. Badan pusat statistik (bps) mengumumkan data perdagangan internasional indonesia periode maret 2021.

Hasilnya jauh lebih baik dari ekspektasi pasar. Bps melaporkan nilai ekspor indonesia bulan lalu adalah us$ 18,35 miliar. Naik 30,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Sementara dibandingkan dengan februari 2021 ( month-to-month /mtm), nilai ekspor indonesia tumbuh 20,31%.

"harga minyak mentah indonesia mengalami kenaikan dari februari ke maret sebesar 5,2% dan yoy naik tajam 85,51%. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain batu bara, minyak kernel, minyak kelapa sawit, dan timah. Meningkatnya permintaan berbagai negara berpengaruh besar kepada performa ekspor indonesia," kata suhariyanto, kepala bps, dalam jumpa pers secara virtual. Menurut suhariyanto, kenaikan ekspor adalah buah dari perekonomian dunia yang semakin pulih dari dampak pandemi virus corona (coronavirus disease-2019/covid-19).

Ini terlihat dari angka purchasing managers' index (pmi) dunia yang pada maret 2021 berada di 55. Ini adalah yang tertinggi dalam 121 bulan terakhir. "secara umum, pmi manufaktur global mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena seiring meningkatnya aktivitas masyarakat karena vaksinasi. Permintaan komoditas juga meningkat," kata kecuk, sapaan akrab suhariyanto.

Sementara impor pada maret 2021 adalah us$ 16,79 miliar. Tumbuh 25,73% yoy, dan 26,55% mtm. Dengan demikian, neraca perdagangan periode maret 2021 mencatatkan surplus us$ 1,56 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun cnbc indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 12,085% yoy.

Sementara impor diproyeksi naik 6,925% yoy sehingga neraca perdagangan bakal surplus us$ 1,6 miliar. Ekspor yang tumbuh positif berarti permintaan dari luar negeri mengalami peningkatan, yang tentunya menjadi kabar bagus saat dunia mencoba memulihkan perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi penyakit virus corona (covid-19). Sementara jika impor tumbuh positif, artinya perekonomian dalam negeri terus menunjukkan pemulihan. Bahkan dengan impor yang meroket, memberikan gambaran roda bisnis di dalam negeri mulai terakselerasi.

Sayangnya, data tersebut belum mampu membuat rupiah menguat melawan dolar amerika serikat (as). Rupiah menjadi "raja patung", mengakhiri perdagangan di rp 14.600/us$ dalam 2 hari beruntun. Rupiah kemarin membuka perdagangan dengan stagnan, sempat melemah 0,07% kemudian stagnan lagi sepanjang perdagangan. Bedanya, hari ini rupiah sempat melemah 0,07% di rp 14.610/us$.

Sementara itu dari pasar obligasi, surat berharga negara (sbn) bervariasi. Sbn tenor 15 dan 30 tahun melemah yang tercermin dari kenaikan yield. Sementara tenor lainnya mengalami penguatan dan yield -nya menurun. Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi.


Baca Juga

0  Komentar