Ekonomi RI 'On the Right Track'

Investor   Kamis, 6 Mei 2021

img

Ekonomi ri 'on the right track' jakarta, investor.id - arah pertumbuhan ekonomi nasional sudah berada di jalur yang tepat ( on the right track ). Kontraksi produk domestik bruto (pdb) yang mengecil pada kuartal i-2021 akan menjadi landasan yang kuat bagi perekonomian domestik untuk tumbuh 6,9-7,8% pada kuartal ii-2021. Dari sisi produk domestik bruto (pdb) lapangan usaha, industri manufaktur akan menjadi motor pemulihan ekonomi 2021. Sedangkan di sisi pdb pengeluaran, ekspor nonmigas bakal menjadi pemicu ( trigger ) pemulihan.

Proses pemulihan ekonomi nasional akan ditopang relaksasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan, realisasi stimulus program pemulihan ekonomi nasional (pen), vaksinasi dan penanganan covid, serta transformasi ekonomi di bidang investasi melalui implementasi undang-undang (uu) cipta kerja. Hal itu ditegaskan menko perekonomian airlangga hartarto, menteri perdagangan (mendag) muhammad lutfi, dan menteri perindustrian (menperin) agus gumiwang kartasasmita di jakarta, rabu (5/5). Kepala badan pusat statistik (bps), kecuk suhariyanto mengungkapkan, produk domestik bruto (pdb) indonesia pada kuartal i-2021 masih terkontraksi atau minus 0,74% secara tahunan ( year on yea r/yoy). Angka itu membaik dibanding kuartal iv-2020 yang minus 2,19%, namun jauh lebih rendah dari kuartal sama tahun silam yang masih positif 2,97%.

“kontraksi pada kuartal i-2021 yang mengecil menunjukkan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata,” tegas suhariyanto saat mengumumkan pertumbuhan pdb kuartal i-2021 di jakarta, rabu (5/5). Menurut menko perekonomian, airlangga hartarto, dengan mencatatkan minus 0,74% pada kuartal i tahun ini (yoy), arah pertumbuhan ekonomi sudah membentuk kurva v. Tren tersebut sudah terlihat sejak kuartal iii-2020 yang terkontraksi 3,49%, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang minus 5,32%. Pada kuartal iv-2020, kontraksi kembali mengecil menjadi minus 2,19%.

"kalau kita lihat datanya, pertumbuhan ekonomi nasional pada posisi menuju positif. Kurvanya adalah kurva v seperti di negara-negara lain," tutur dia. Selain itu, kata airlangga, nilai pdb kuartal i-2021 berdasarkan harga konstan mencapai rp 2.703 triiun, hampir setara atau mendekati posisi kuartal i-2020. Komponen dari sisi permintaan juga sudah mengarah ke positif.

Konsumsi rumah tangga, meskipun minus 2,23%, sudah lebih baik dari kuartal iv-2020 yang minus 3,61%. Di sisi lain, konsumsi pemerintah yang tumbuh positif 2,96% pada kuartal i tahun ini cukup memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi domestik. “peran pemerintah juga tinggi. Konsumsi pemerintah pada kuartal i menghasilkan persentase yang lebih baik,” tandas dia.

Menko perekonomian menambahkan, komponen investasi atau pembentukan modal tetap bruto (pmtb) pun membaik pada kuartal i-2021, yaitu minus 0,23%. Bahkan, ekspor tumbuh pesat 6,74%. Begitu pula impor, dalam tren yang sehat, tumbuh 5,27%. Ekonomi kuartal ii atas pencapaian pdb kuartal i, airlangga hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal ii akan mencapai 6,9-7,8%.

Proyeksi ini tak lepas dari baseline realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal ii tahun lalu yang sudah sangat rendah, terkontraksi 5,32%. “pemerintah yakin pdb kuartal ii-2021 bisa tumbuh lebih baik, karena baseline kuartal ii-2020 relatif rendah dibandingkan kuartal i-2020,” ujar dia. Apalagi, menurut dia, pdb harga konstan pada kuartal i-2021 mendekati posisi kuartal i-2020. "apabila pdb harga konstan sama maka dia sudah melompat 5,26%.

Karena itu, pemerintah confident angka pertumbuhan pdb sebesar 6,9-7,8% bakal tercapai pada kuartal ii-2021," papar dia. Airlangga menambahkan, faktor keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka menengah. Berdasarkan komponennya, realisasi pdb pada kuartal ii akan didorong sisi konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh positif di kisaran 6,9-7,9%, diikuti konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (lnprt) sebesar 5-5,5%. “konsumsi pemerintah terus berperan pada kuartal ii, perkiraannya tumbuh 7,6-7,9%.

Adapun pmtb harus berada di level pertumbuhan 6,4-8,3%. Lalu untuk kinerja ekspor dan impor kuartal ii diperkirakan masing-masing tumbuh 10,5-12,0% dan 9,5-14%,” ujar dia. Menko perekonomian mengemukakan, optimisme itu juga didorong membaiknya data indikator purchasing managers' index (pmi) manufaktur yang sudah ke level ekspansi sebesar 54,5, neraca perdagangan yang surplus us$ 5,52 miliar pada kuartal i-2021, dan inflasi yang terjaga di level 1,4%. Tak kalah penting, kata airlangga, belanja domestik mengalami lonjakan yang signifikan pada april lalu.

Belanja nasional tumbuh 32,48%. “itu bisa kita lihat dari penggunaan kartu kredit, atm, dan lainnya yang sudah mencapai rp 668,7 triliun. Demikian pula kit monitor digital banking, sudah rp 3.025,6 triliun," ucap dia. Manufaktur membaik menperin agus gumiwang kartasasmita yakin pertumbuhan industri manufaktur yang masih terkontraksi 0,71% pada kuartal i-2021, akan tumbuh positif pada kuartal ii-2021.

Indikasinya, kontraksi industri manufaktur masih lebih baik dari kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, menurut menperin, purchasing managers index (pmi) manufaktur indonesia terus meningkat di level ekspansi. Pada maret 2021, pmi manufaktur indonesia berada di level 53,2, selanjutnya naik menjadi 54,6 pada april, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. “sejalan dengan kenaikan pmi, utilisasi industri pengolahan nonmigas pada maret 2021 mencapai 61,30%, meningkat dibanding dua bulan sebelumnya,” tutur dia.

Secara tahunan (yoy), industri manufaktur pada kuartal i-2021 terkontraksi atau minus 0,71%, pada kuartal iv-2020 minus 2,22%, dan pada kuartal i-2020 tumbuh positif 2,01%. Sedangkan secara kuartalan ( quarter to to quarter /qtq) tumbuh 0,08% pada kuartal i-2021, tumbuh 0,07% pada kuartal iv-2020, dan minus 1,44% pada kuartal i-2020. Menperin menjelaskan, kebijakan kementerian perindustrian (kemenperin) mendorong penguatan industri melalui implementasi izin operasional dan mobilitas kegiatan industri ( iomki ), insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (ppnbm dtp), dan kebijakan harga gas telah mendorong penguatan industri manuaktur di dalam negeri. “bahkan angka pertumbuhan industri nonmigas lebih baik dari angka pertumbuhan ekonomi secara kuartal per kuartal,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, industri yang tumbuh positif secara tahunan adalah industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 11,46%, disusul industri furnitur sebesar 8,04%, industri logam dasar 7,71%, industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar 3,84%, industri mesin dan perlengkapan sebesar 3,22%, serta industri makanan dan minuman sebesar 2,45%. “kami optimistis industri pengolahan nonmigas pada kuartal ii sudah masuk teritori positif seiring meningkatnya aktivitas ekonomi,” ucap dia. Dia menambahkan, secara kuartalan, beberapa indikator industri sudah naik double digit , seperti produksi mobil yang naik 23,36%, penjualan mobil meningkat 16,63%, bahkan penjualan sepeda motor melonjak 64,52%. “selama ini, industri otomotif berperan strategis dalam memacu perekonomian karena memiliki banyak sektor penunjangnya,” kata agus.

Menperin menyatakan, kinerja positif itu menandakan sektor industri mulai menggeliat kembali untuk terus berproduksi dan menggerakkan roda perekonomian. Dia berharap momentum ini jangan sampai hilang. Menperin mengemukakan, pada kuartal i-2021 pun, sektor industri manufaktur menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Hal itu terlihat pada kontribusi manufaktur terhadap pdb nasional yang mencapai 17,91%, lebih tinggi dari periode sama 2020 yang tercatat 17,86%.

Selain itu, menurut dia, nilai ekspor sektor industri pada januari-maret 2021 mencapai us$ 38,95 miliar dan menghasilkan neraca surplus sebesar us$ 3,69 miliar. Tiga industri memberikan nilai terbesar, yakni industri makanan sebesar us$ 9,68 miliar, industri logam dasar us$ 5,86 miliar, serta industri bahan kimia, farmasi, dan obat tradisional senilai us$ 4,30 miliar. Bukti lainnya, kata menperin, nilai investasi sektor industri pada januari-maret 2021 tumbuh 37,97% menjadi rp 88,3 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Nilai investasi terbesar dihasilkan industri logam, mesin dan elektronik senilai rp 31,2 triliun, industri makanan rp 21,8 triliun, serta industri kimia dan farmasi rp 9,4 triliun.

Ditopang harbolnas mendag muhammad lutfi menjelaskan, nilai total ekspor nonmigas pada maret 2021 mencapai us$ 17,45 miliar. Itu merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah ekspor nonmigas indonesia. Adapun ekspor nonmigas januari-maret 2021, menurut lutfi, mencapai us$ 46,25 miliar, tumbuh 17,4% dibandingkan periode sama 2020 sebesar us$ 39,49 miliar. "total ekspor kita juga tumbuh 17,11% dibandingkan us$ 41, 76 miliar pada 2020 menjadi us$ 48,90 miliar pada 2021," ucap dia.

Mendag menilai peningkatan impor merupakan hal positif karena didominasi bahan baku, bahan penunjang, dan barang modal. "jadi, impor tumbuh sehat yaitu sebesar 13,06 % atau us$ 38,25 miliar dari 2020 yang hanya us$ 33,83 miliar pada periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa ekonomi kita akan tumbuh baik dari sisi ekspor dan impor," kata dia. Mendag menargetkan transaksi dalam hari belanja online (harbolnas) dengan gratis ongkir (6-13 mei 2021) akan menembus rp 11,5 triliun.

Program diskon besar-besaran hingga gratis ongkir di 72 platform online bertepatan dengan momen ramadan ini digelar untuk memperingati hari bangga buatan indonesia (bbi). Dia menambahkan, program harbolnas gratis ongkos kirim bakal meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal ii-2021. ”ini menunjukkan tanda-tanda menjanjikan. Kami yakin pertumbuhan ekonomi kuartal ii, apalagi dimotori konsumsi, akan berjalan dengan baik," tegas dia.

Kepala bps, suhariyanto mengungkapkan, perekonomian indonesia berdasarkan pdb atas dasar harga berlaku mencapai rp 3.969 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tercatat rp 2.683 triliun. “kalau kita bandingkan dengan posisi kuartal i-2020, pertumbuhan ekonomi indonesia pada kuartal i-2021 ini masih terkontraksi 0,74%,” ujar dia. Suhariyanto memaparkan, pada kuartal ii-2020 perekonomian indonesia mengalami kontraksi sangat dalam 5,32%, kemudian kontraksi membaik menjadi 3,49% pada kuartal iii-2020 dan minus 2,19% pada kuartal iv-2020. “pada kuartal i-2021 hanya kontraksi 0,74%, ini menunjukkan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata,” tandas dia.

Suhariyanto menambahkan, struktur perekonomian indonesia secara spasial hingga kuartal i-2021 masih didominasi kelompok provinsi di pulau jawa dengan kontribusi terhadap pdb sebesar 58,7%. Posisi berikutnya pulau sumatera 21,54%, diikuti pulau kalimantan 8,05%, pulau sulawesi 6,52%, pulau bali dan nusa tenggara 2,75%, serta pulau maluku dan papua 2,44%. Dia menjelaskan, setahun setelah pandemi covid-19 melanda indonesia, dampaknya terasa dengan level kontraksi pertumbuhan yang bervariasi antarpulau. Pada kuartal i-2021, kelompok pulau bali dan nusa tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan (yoy) terdalam sebesar 5,16%, diikuti pulau kalimantan 2,23%, pulau sumatera 0,86 %, dan pulau jawa 0,83%.

Sebaliknya, kata suhariyanto, pulau sulawesi mengalami pertumbuhan positif 1,2% (yoy), serta pulau maluku dan papua sebesar 8,97%. “pada kuartal i sudah ada 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif. Sedangkan yang lainnya masih kontraksi, tetapi kontraksinya menipis,” ucap dia. Menurut kepala bps, sektor pertanian tumbuh 2,95% pada kuartal i-2021.

Selama pandemi covid-19, sektor ini tetap tumbuh positif. Pertanian merupakan satu di antara tujuh sektor yang tumbuh positif selama tahun 2020. “tentunya ini sangat menggembirakan mengingat 30% dari tenaga kerja indonesia bekerja di sektor pertanian. Hampir seluruh subsektor pertanian bergerak positif, kecuali kehutanan dan perdagangan kayu,” ucap dia.

Suhariyanto mengungkapkan, dari sisi pengeluaran sektor konsumsi rumah tangga menjadi sumber kontraksi terdalam. Sektor konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 2,23% dan memberikan andil sebesar 1,22% terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Meskipun demikian, menurut dia, sektor konsumsi rumah tangga sudah membaik dibandingkan kontraksi pada kuartal ii, iii, dan iv-2020. “kami berharap bahwa pandemi covid 19 bisa terkendali.

Pendapatan rumah tangga meningkat sehingga konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu komponen penting pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran bisa mengalami perbaikan pada kuartal mendatang,” papar dia. Sesuai ekspektasi dihubungi secaa terpisah, wakil ketua umum kadin indonesia, shinta widjaja kamdani mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal i-2021 sudah sesuai ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi kuartal ii-2021 diperkirakan sudah memasuki zona positif. Apalagi kuartal ii-2021 juga bertepatan dengan momentum konsumsi ramadan dan lebaran.

Momentum itu juga dibarengi kebijakan yang sudah dirancang pemerintah untuk meningkatkan likuiditas masyarakat dan mendorong konsumsi kelas menengah. Kebijakan itu di antaranya pembayaran tunjangan hari raya (thr), penyaluran bantuan sosial, serta relaksasi ppnbm otomotif dan properti. “selama kontrol pandemi terus membaik di mana tren penyebaran covid turun dan tidak ada second wave , kinerja ekspor bisa terus ditingkatkan. Realisasi investasi pun dapat terus dimaksimalkan.

Jadi, optimistis pertumbuhan kuartal-ii bisa lebih optimal,” tegas shinta. Sementara itu, pengamat ekonomi dan perbankan, ryan kiryanto mengungkapkan, pertumbuhan pdb kuartal i-2021 yang minus 0,74% (yoy) sudah sesuai ekspektasi dan patut disyukuri karena tercapai di tengah masa pandemi. Ryan meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal ii-2021 akan semakin kuat dan ekspansif pada rentang 5,0-7,0% (yoy) dibandingkan pdb kuartal i-2020 yang rendah pada level minus 5,32% (yoy). Optimisme ini didukung oleh program vaksinasi sebagai penentu ( game changer ) untuk menstimulasi aktivitas ekonomi dan sosial dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“relaksasi kebijakan sinergis pemerintah dari sisi kebijakan fiskal, otoritas jasa keuangan (ojk) dari sisi kebijakan sektor keuangan, dan bank indonesia (bi) dari sisi moneter yang akomodatif, yang bersifat countercyclical dan forward looking menjadi game changer tambahan untuk mendorong kegiatan di sektor riil,” ujar dia. Pengangguran turun kepala bps suhariyanto juga mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (tpt) indonesia pada februari 2021 tercatat 6,26%, turun 0,81% poin atau membaik dibandingkan agustus 2020 yang sebesar 7,07%. Jumlah angkatan kerja pada februari 2021 mencapai 139,81 juta orang, sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 131,06 juta orang. “ada perbaikan, tetapi belum kembali ke posisi normal (seperti sebelum pandemi), yaitu 4,94% pada februari 2020,” ujar dia.

Menurut suhariyanto, jumlah angkatan kerja pada februari 2021 naik 1,59 juta orang dibandingkan posisi agustus 2020. “sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (tpak) juga naik sebesar 0,31% poin,” kata dia. Kepala bps mengemukakan, terdapat 19,10 juta orang (9,3% penduduk usia kerja) yang terdampak covid-19. Jumlah itu terdiri atas pengangguran karena covid-19 (1,62 juta orang) dan bukan angkatan kerja (bak) karena covid-19 (0,65 juta orang).


Baca Juga

0  Komentar