Holding BUMN Ultramikro Rancang Sinergi Operasi

Koran Tempo   Jumat, 21 Mei 2021

img

Holding bumn ultramikro rancang sinergi operasi jakarta – calon anggota holding badan usaha milik negara ( bumn ) pembiayaan usaha ultramikro serta usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) menyusun rencana sinergi. Konsolidasi pt bank rakyat indonesia (persero) tbk atau bri, pt pegadaian (persero), dan pt permodalan nasional madani (persero) atau pnm ini akan memperluas jangkauan pembiayaan umkm. Executive vice president keuangan dan operasional pnm, sunar basuki, mengatakan terdapat banyak potensi sinergi jika ketiga perusahaan itu bergabung. Salah satunya pemanfaatan aset bersama, seperti penggunaan kantor operasional.

“kami juga mengkaji sinergi pendanaan dari holding ke anak perusahaan,” kata sunar kepada tempo, kemarin. Dengan sinergi itu, sunar yakin jangkauan pembiayaan pnm bisa semakin luas. Bri, yang akan berperan sebagai induk, memiliki jaringan hingga ke pelosok, sehingga bisa membantu pnm menjangkau lebih banyak pelaku usaha. “sarana-sarana pembayarannya juga bisa dikerjasamakan,” ujar dia.

Direktur utama pegadaian, kuswiyoto, mengatakan jangkauan ke wilayah terpencil masih menjadi tantangan pembiayaan untuk umkm. Setelah holding terbentuk, dia yakin perluasan jangkauan dapat dilakukan melalui sinergi layanan kantor cabang anggota holding. “saat ini pegadaian punya 4.087 outlet. Nanti kami akan sinergikan dengan kantor cabang bri sehingga bisa menekan biaya operasional,” tutur kuswiyoto.

Nasabah melakukan transaksi di kantor pegadaian di senen, jakarta, 7 mei 2021. Tempo/tony hartawan pemerintah akan menempatkan bri sebagai induk holding bumn pembiayaan umkm dan usaha ultramikro yang akan membawahkan pnm serta pegadaian. Menteri keuangan sri mulyani indrawati mengatakan pemerintah akan menggabungkan ketiga perusahaan itu melalui investasi nontunai, termasuk rights issue bri. Aksi korporasi ini akan dilakukan setelah ada arahan dari komite privatisasi, rekomendasi menteri keuangan, serta hasil konsultasi dengan dewan perwakilan rakyat.

Melalui rights issue tersebut, pemerintah akan mengalihkan saham seri b negara pada pnm dan pegadaian kepada bri. Kepala ukm center fakultas ekonomi bisnis universitas indonesia, zakir machmud, optimistis sinergi melalui holding pembiayaan ultramikro bisa menjangkau lebih banyak pelaku usaha. Pegadaian selama ini dapat menjawab kebutuhan dana dengan cepat menggunakan model gadai. Dia menyebutkan pnm memiliki bisnis pembiayaan dengan skema pemberdayaan tanpa agunan.

Bisnis tersebut akan dibantu oleh teknologi dan integrasi data milik bri. “bahkan likuiditas dari bri akan dapat disalurkan ke pnm dan pegadaian untuk lebih cepat menstimulasi pembiayaan ultramikro,” kata zakir. Ketua umum asosiasi umkm indonesia, ikhsan ingratubun, menilai pembentukan holding ini perlu segera diwujudkan. Penggabungan tiga perusahaan itu, kata dia, akan menciptakan produk yang beragam, mudah diakses, serta murah karena suku bunganya bisa lebih rendah.

“saya berharap sekali akan ada banyak produk yang bisa mendisrupsi bisnis para rentenir,” katanya. Ikhsan optimistis sinergi tiga perusahaan pelat merah ini bisa meningkatkan porsi kredit perbankan untuk umkm hingga menjadi 30 persen. Namun anggota komisi keuangan dpr, kamrussamad, menganggap pembentukan holding ini bukan prioritas, terutama di tengah kondisi pandemi covid-19. “prioritas utama adalah menyelamatkan umkm, bukan aksi korporasi,” ujarnya.

Salah satunya dengan mempercepat realisasi perluasan penyediaan permodalan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan batas kredit usaha rakyat (kur) menjadi rp 100 juta, bulan lalu. Tapi, hingga kini, kebijakan tersebut belum terealisasi lantaran masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaannya. Kamrussamad juga menilai pemerintah perlu secara saksama merancang penggabungan ketiga bumn ini.


Baca Juga

0  Komentar