Holding BUMN Ultramikro Tertahan di DPR

Koran Tempo   Jumat, 21 Mei 2021

img

Holding bumn ultramikro tertahan di dpr jakarta — komisi keuangan dewan perwakilan rakyat (dpr) belum memberikan rekomendasi mengenai pembentukan holding badan usaha milik negara ( bumn ) untuk pembiayaan usaha ultramikro serta usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm). Anggota komisi keuangan dpr, kamrussamad, mengatakan pihaknya masih menanti penjelasan dari kementerian keuangan serta anggota holding mengenai skema pembentukan perusahaan induk tersebut. Sejak awal tahun ini, kementerian keuangan menyodorkan rencana pembentukan holding yang akan dipimpin pt bank rakyat indonesia (persero) tbk atau bri dan beranggotakan pt pegadaian (persero) serta pt permodalan nasional madani (persero) atau pnm ke dpr. Tujuan penggabungan ketiga perusahaan pelat merah ini untuk memperluas jangkauan permodalan bagi umkm.

Menurut kamrussamad, dpr mengapresiasi upaya tersebut. Namun, kata dia, pembentukan holding harus mempertimbangkan perbedaan segmen bisnis calon anggotanya. "perlu ada jaminan bahwa masyarakat prasejahtera dan para pengusaha kecil tetap terlayani jika pegadaian dan pnm menjadi anak usaha bri," kata dia kepada tempo, kemarin. Permodalan nasional madani (pnm) di jakarta.

Dok.tempo/panca syurkani komisi keuangan dpr telah meminta ketiga perusahaan menjelaskan indikator kinerja utama dan konsep sinergi yang akan mereka jalankan. Ketiga perusahaan itu juga diminta menjabarkan strategi mempertahankan bisnis, memperkuat permodalan, meningkatkan profitabilitas, serta rencana efisiensi. Termasuk jaminan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (phk) terhadap karyawan ketika holding terbentuk. Menurut kamrussamad, komisi keuangan dpr juga masih memerlukan penjelasan lebih detail dari menteri keuangan terkait dengan rencana ini.

"kami perlu penjelasan tentang valuasi pnm dan pegadaian yang akan digabungkan ke bri ," katanya. Tempo berupaya mengklarifikasi hal ini kepada direktur jenderal kekayaan negara kementerian keuangan, rionald silaban. Namun dia tak memberi jawaban. Sebelumnya, menteri keuangan sri mulyani menjamin penggabungan ketiga entitas tak akan berdampak buruk pada ekosistem pembiayaan ultramikro dan umkm.

"sinergi tiga model bisnis ini akan saling melengkapi, bukan saling kanibal," ujarnya, beberapa waktu lalu. Menurut sri, ketiga perusahaan akan menerapkan model coexistence dan simbiosis mutualisme. Dia mengatakan pembentukan holding juga akan meningkatkan valuasi perusahaan. Sebagai induk, bri akan mendapat tambahan aset hingga 1,5 persen.

Sedangkan jangkauan pelayanan pembiayaan holding bakal meningkat dari 15 juta menjadi 29 juta pelaku usaha. Pekerja memproduksi kursi berbahan rotan di grogol, jakarta, 23 september 2021. Tempo/tony hartawan menteri bumn erick thohir menyatakan pembentukan holding ultramikro akan membantu nasabah pnm naik kelas. Dia menuturkan, nasabah pnm saat ini berhak mendapatkan pinjaman rp 1-3 juta tanpa agunan.

Setelah pnm menjadi anak usaha bri, nasabah bisa mendapatkan pinjaman rp 20-30 juta. Melalui holding tersebut, erick menargetkan penurunan bunga pinjaman bagi pelaku usaha kecil 5-6 persen. "himbara telah mengumumkan penurunan suku bunga, tapi ini buat pengusaha besar. Sedangkan pelaku usaha kecil pinjamannya jauh lebih mahal dibanding kredit yang diperoleh pengusaha besar.


Baca Juga

0  Komentar