IHSG Naik, Saham BBRI dan GGRM Jadi Favorit Investor Asing

Market bisnis   Jumat, 2 Juli 2021

img

Ihsg naik, saham bbri dan ggrm jadi favorit investor asing bisnis.com , jakarta - sejumlah saham masih diburu investor asing di tengah aksi jual bersih atau net sell yang melanda indeks harga saham gabungan (ihsg) pada jumat (2/7/2021). Berdasarkan data bursa efek indonesia (bei), investor asing pada hari ini mencatatkan aksi jual bersih atau net sell rp257,73 miliar. Sepanjang 2021, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih atau net buy rp16,28 triliun. Mengutip data konsultan keuangan d'origin, transaksi investor asing di pasar saham indonesia tersebut mencakup sejumlah transaksi crossing di sejumlah saham.

Saham fren hari ini mengalami transaksi crossing senilai rp400 miliar dari domestik ke investor luar negeri. Selanjutnya, saham apic mengalami transaksi crossing rp393,3 miliar antar sesama broker domestik. Di sisi lain, ada juga transaksi crossing saham tugu rp174,36 miliar (domestik ke luar negeri), boga rp161,91 miliar (antar domestik), dan bbca rp147,39 miliar (antar broker asing). Sementara itu, saham-saham lainnya yang paling banyak diburu investor asing ialah bbri dengan net buy rp129,57 miliar, ggrm rp80,38 miliar, asii rp31,92 miliar, mika rp22,31 miliar, dan tcpi rp20,43 miliar.

Di sisi lain, sejumlah saham yang paling banyak dilego investor asing ialah saham tlkm dengan net sell rp190,46 miliar, bbca rp59,5 miliar, mmlp rp54,3 miliar, lppf rp54,1 miliar, dan icbp rp31,88 miliar. Sementara itu, pada pukul 15.00 wib akhir sesi ii perdagangan jumat (2/7/2021), ihsg ditutup naik 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.023,01. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.014,87-6.043,43. Sejumlah 244 saham naik, 245 saham turun, dan 156 saham stagnan.

Jelang penutupan total transaksi mencapai rp10,56 triliun. Di sisi lain, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (ppkm) darurat dinilai tak akan membuat ihsg terjun bebas meski sejumlah sektor bakal tertekan. Di sisi lain, emiten sektor kesehatan dapat menjadi pilihan. Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk melakukan ppkm darurat di jawa dan bali pada periode 3—20 juli 2021, dengan dengan target mengurangi jumlah kasus harian hingga di bawah 10.000 orang per hari.


Baca Juga

0  Komentar