Isu Utang Asing Rp 1.7 Kuadriliun Beli Alutsista, Ini Respon Kemhan

Islam Today   Sabtu, 29 Mei 2021

img

Isu utang asing rp 1.7 kuadriliun beli alutsista, ini respon kemhan islamtoday id — kementerian pertahanan republik indobesia disebut akan melakukan pembelian sejumlah alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) untuk memenuhi kebutuhan tiga matra tentara nasional indonesia (tni), darat, laut, dan udara. Untuk diketahui, rencana ini tertuang dalam dokumen rancangan peraturan presiden (perpres) tentang pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) kementerian pertahanan dan tni tahun 2020-2024. Pemenuhan alpalhankam itu ditaksir memerlukan pendanaan sekitar us$ 124.995.000.000 atau setara rp1,7 kuadriliun. Perpres itu merupakan tindak lanjut rencana strategis khusus 2020-2024.

Dalam dokumen itu disebutkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan sebesar rp1,7 kuadriliun, pemerintah melalui kementerian pertahanan akan mengajukan pinjaman ke luar negeri. Rencananya, pengadaan alat-alat tersebut dijalankan hingga 2044 mendatang. Sementara itu, pengamat pertahanan connie rahakundini juga mengungkapkan temuan atas dokumen perpres tersebut. Pihaknya mengaku kaget saat mengetahui rancangan tersebut sebab sebelumnya dia kerap terlibat dalam rancangan renstra sebelum prabowo subianto menjabat sebagai menteri pertahanan.

“saya rasanya sering membaca renstra dalam keterlibatan saya dari 2007 ngurusin pertahanan. Tapi pas saya lihat rentsra itu saya kaget, akhirnya saya dapatkan dokumen itu,” kata connie kepada wartawan, sabtu (29/5). Connie juga membenarkan bahwa temuan yang didapat terkait pengadaan alpalhankam itu akan berjalan untuk anggaran 2020-2024. “pertanyaan saya sederhana saja, ini anggaran pertahanan sebesar ini dalam 3 tahun kita mau beli apa? mau perang ke mana, alutsista apa yang mau kita bikin?” pungkasnya.

Connie juga mengungkapkan saat ini panglima tni marsekal hadi tjahjanto dan asrena di masing-masing matra tni belum mengetahui rencana prabowo terkait anggaran pinjaman itu. Menurutnya, hal ini bisa dibuktikan dengan pernyataan marsekal hadi di komisi i dpr ri saat rapat kerja berlangsung. Marsekal hadi yang ditanya terkait dana bengkak itu mengetahuinya, namun tidak tahu peruntukan yang dirancang prabowo. Dalam perpres alpahankam pasal 2 ayat (2) juga dirinci mengenai rencana pengeluaran alpalhankam itu.

Seperti untuk akuisisi alpalhankam sebesar us$ 79.099.625.314, pembayaran bunga tetap selama lima renstra us$ 13.390.000.000, dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan alpalhankam sebesar us$ 32.505.274.686. Kemudian dalam pasal 3 ayat (3) disebutkan perencanaan kebutuhan (renbut) telah teralokasi us$ 20.747.882.720 pada daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah khusus tahun 2020-2024. Sedangkan pada ayat (4) dijelaskan selisih dari renbut yakni us$ 104.247.117 280 yang akan dipenuhi pada renstra tahun 2020-2024. Respons kementerian pertahanan sementara itu, kemenhan melalui direktur jenderal strategi pertahanan kemenhan mayjen tni rodon pedrason membenarkan rencana meminjam uang ke negara asing.

Namun rodon enggan menyebutkan angka pastinya. “proses perpres sedang berjalan… kita tunggu saja. Jumlah pinjaman tidak boleh dan tidak bisa diekspos karena itu rahasia negara menurut uu. Tapi yakinlah pinjaman tersebut ditujukan untuk modernisasi alutsista tni (ad, al, dan au) yang dicicil selama 28 tahun, sehingga pembayarannya tidak membebani keuangan negara,” ujar rodon.

Rodon memastikan besaran pinjaman itu tidak akan membebani negara. Sebab, sudah diperhitungkan oleh kemenhan mengikuti bujet. “sebab, dicicil sesuai dengan bujet pertahanan yang didukung negara setiap tahun,” ucapnya. Adapun negara yang akan memberi pinjaman ke kemenhan, kata rodon, adalah negara yang memiliki hak veto di pbb.

Sekali lagi, rodon mengatakan, rencana peminjaman ini untuk modernisasi alutsista indonesia agar bisa dipakai dalam jangka panjang. “yang meminjamkan justru negara-negara yang punya hak veto di pbb, yang diyakini tidak akan membiarkan indonesia sendirian di dunia internasional,” tandasnya. “negara memang rencana akan lakukan pinjaman luar negeri untuk modernisasi alutsista yang dari harga mahal, teknologi tinggi, tapi bisa dipakai dalam waktu lama untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Kenapa bisa jumlahnya banyak, karena memang jumlah alutsista yang akan dibeli pun kuantitasnya banyak agar tni siap untuk jaga kepentingan nasional kita,” pungkas rodon.


Baca Juga

0  Komentar